Menu

Mode Gelap
Ombudsman RI Banten Ungkap Temuan Hasil Pengawasan Pelaksanaan PSG PWNU Jabar dan Pesantren Al-Mizan Tegaskan: Perusakan Alam Hukumnya Haram Aksi Jurnalis Peduli, di Hari Ulang Tahun ke-3 Portalnusantara.id Guru dan Pengawas PAI Sekolah Terima Apresiasi Kementerian Agama Pengamat Lingkungan: Pemkot Jangan Lempar Kesalahan ke Rakyat Soal Bangunan Liar dan Banjir Sukabumi Kebun Percontohan Untuk Menopang Dapur MBG

Politik

Dugaan Musda Golkar DPD Hanya Seremonial, Keputusan Ada di Ujung Telunjuk Bahlil?


Foto (Red). Perbesar

Foto (Red).

Teropongistana.com Jakarta – Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar di berbagai provinsi disebut-sebut hanya bersifat seremonial belaka. Sejumlah sumber internal partai menduga bahwa keputusan terkait kepemimpinan di tingkat DPD Provinsi sebenarnya berada di bawah kendali Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.

Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, proses Musda ini hanyalah formalitas karena hasil akhirnya sudah ditentukan sebelumnya.

“Musda-Musda ini cuma formalitas. Yang jadi Ketua DPD pasti orang-orangnya Bahlil. Semua sudah diatur. Pemilihan itu hanya syarat administratif saja,” ujar sumber tersebut 24 Juli 2026.

Sumber tersebut juga menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi Bahlil untuk mengamankan posisinya, baik sebagai Ketua Umum Golkar maupun sebagai menteri di kabinet.

Seorang kader muda Golkar turut menyoroti kondisi internal partai saat ini, menyebut banyak kader yang merasa karier politiknya terhambat karena tidak masuk dalam lingkaran dekat Ketua Umum.

“Banyak kader yang kariernya seperti diamputasi. Kita bingung, ini agenda partai atau agenda pribadi?” katanya.

Kader tersebut menambahkan bahwa meskipun Golkar dikenal sebagai partai besar dan terbuka, kenyataan di lapangan menunjukkan dominasi kuat dari kelompok tertentu.

Sampai berita tayang media masih berupaya mengonfirmasi isu ini. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi yang diberikan.

Baca Lainnya

MUI Dukung Seruan Muhaimin: Korban Bencana Bukti Kelalaian Struktural Pejabat Publik

6 Desember 2025 - 22:42 WIB

Majelis Ulama Indonesia

Pemerintah Kota Sukabumi dan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Jalin Kerja Sama Penguatan Tata Kelola Daerah

31 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Pemkot Sukabumi Dan Pemkab Gorontalo

BMI : Revitalisasi Perubahan Untuk Keadilan dan Keberpihakan Kaum Lemah

28 Oktober 2025 - 12:30 WIB

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Bintang Muda Indonesia (Bmi) Farkhan Evendi Mengatakan, Ada Makna Mendalam Di Balik Peringatan Sumpah Pemuda Bertepatan Tangal 28 Oktober Saat Ini. Farkhan Mengatakan, Ruh Sumpah Pemuda Pada 28 Oktober 1928 Atau Ratusan Tahun Lalu Itu Tak Hanya Bernilai Kebangsaan, Kenegaraan Dalam Jiwa Bertumpah Darah Indonesia. “Namun Dalam Kontek Sekarang Perlu Dimaknai Revitaliasi Semangat Kempemudaan,” Ujar Farkhan, Dalam Pernyataan Resmi Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2025.10.28 Menurut Farkhan, Semangat Revitalisasi Jiwa Kepemudaan Dapat Dijabarkan Dalam Mendukung Perubahan Lebih Baik Dan Keberpihakan Kaum Lemah. “Karena Kontek Saat Ini Sudah Meraih Kemederkaan, Tinggal Mengubah Pola Pikir Berpihak Yang Jelas, Salah Satunya Berpihak Kepada Kaum Lemah Dan Margial Atau Musta’afin,” Ujar Farkhan Menambahkan. Ia Menegaskan Keperpihakan Pemuda Dalam Kontek Sekarang Itu Dinilai Perlu, Ketika Kemerdekan Secara Dejure Masih Menyisakan Pekerjaan Rumah Atau Pr. Di Antaranya Masih Ada Ketimpangan Kemiskinan, Dikriminasi Minoritas Dan Nilai Keadilan Berbasis Gender. Sejumlah Masalah Itu, Kata Farkhan, Menjadi Tanggungjawab Pemuda Sekarang Melakukan Langkah Nyata Dengan Prorgram Dan Kegiatan Yang Dijiwai Prinsip Menegakakn Keadilan Serta Menolong Kelompok Rentan. “Baik Rentan Ekonomi, Rentan Diskrimansi Maupun Kerentanan Lain,” Ujar Farkhan. Selain Itu Farkhan Mengingatkan Pentingnya Menjaga Identitas Pemuda Yang Selalu Hadir Sebagai Pendobrak Ketika Menemukan Tatanan Sistem Maupun Nilai-Nilai Yang Merugikan Publik Dan Bangsa. “Selalu Hadir Dalam Kepeloporan Di Semua Sektor. Termasuk Mendobrak Paradigma Atau Pola Pikir Dan Peran Menata Sistem Yang Lebih Baik,” Kata Farkhan Menjelaskan.
Trending di Politik