Menu

Mode Gelap
Ikatan Keluarga Besar Pemuda Tegal Bersatu Apresiasi Respons Cepat Sufmi Dasco Soal Rehabilitasi Dua Guru di SMA 1 Luwu Utara Arif Rahman Kembangkan Sentra Emping Pandeglang: Produk Lokal Kita Harus Mendunia Kemenag Inisiasi Forum Akademik Internasional Terkait Gaza dan Perdamaian Dunia Diduga Tak Miliki Izin, PT SGT di Jawilan Bodong dan Berbahaya Gerak 08 Banten Desak Satgas PKH Sikat Habis Tambang Ilegal di Indonesia Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB

Internasional

Irma Minta Kementerian Berkoordinasi Cegah TPPO


Keterangan Poto: Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Irma Suryani. Perbesar

Keterangan Poto: Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Irma Suryani.

Teropongistana.com

Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani, menekankan pentingnya koordinasi yang efektif antara Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI), imigrasi dan aparat penegak hukum untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Ini tidak dapat bekerja sendiri-sendiri, harus secara komprehensif. Jika tidak koordinasi, tidak akan bisa hal-hal seperti ini (TPPO) dapat dicegah,” ujar Irma di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5).

Irma mengatakan UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebenarnya sudah bagus dalam mengatur terkait TPPO. Menurutnya, maraknya TPPO di Indonesia karena masih ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kita tidak sekedar berbicara bagaimana Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), tapi juga aparat keamanan maupun imigrasi . Oknum-oknum dari pihak keamanan yang seharusnya menjaga malah mem-backing, ini yang terjadi. Masyarakat ke luar negeri dengan iming-iming gaji besar, padahal sebenarnya kontraknya tidak jelas dan seharusnya tidak pergi ke luar negeri sembarangan,” ujar Irma.

Lebih lanjut, Irma menekankan pentingnya sosialisasi yang masif dari pemerintah agar masyarakat lebih teredukasi terkait prosedur yang legal bekerja ke luar negeri. Menurut Irma, banyak korban TPPO merupakan masyarakat di daerah yang kurang mendapatkan sosialisasi dari pemerintah.

“Hal ini yang harus dijadikan perhatian pemda. Pemda jangan hanya mengandalkan pusat. Pemda dan pusat harus berkoordinasi. Itu yang menurut saya harus diperhatikan oleh pemerintah,” tegasnya.

Pemerintah dan kepolisian sedang berupaya memulangkan 20 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar. Puluhan WNI tersebut diperdagangkan ke sindikat untuk dipekerjakan sebagai scammer atau pelaku penipuan online. Bareskrim Polri telah menangkap dua tersangka kasus TPPO tersebut.(rhm)

Baca Lainnya

Kemenag Inisiasi Forum Akademik Internasional Terkait Gaza dan Perdamaian Dunia

17 November 2025 - 17:20 WIB

Kementerian Agama Menginisiasi Penyelenggaraan Rangkaian Seminar Internasional Tentang Perdamaian Dunia Pada Empat Universitas Islam Negeri (Uin), Yaitu Uin Alauddin Makassar, Uin Sumatera Utara, Uin Sunan Ampel Surabaya, Dan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

ADI Gandeng Alibaba dan Universitas Untuk Perkuat Digitalisasi AI Menuju Indonesia Emas 2045

23 September 2025 - 13:43 WIB

Adi Gandeng Alibaba Dan Universitas Untuk Perkuat Digitalisasi Ai Menuju Indonesia Emas 2045

Akun TikTok “Mis Yuni Your Peduli” Ungkap Dugaan Setoran Rp30 Miliar, DPR Bantah

27 Agustus 2025 - 20:19 WIB

Akun Tiktok “Mis Yuni Your Peduli” Ungkap Dugaan Setoran Rp30 Miliar, Dpr Bantah
Trending di Internasional