Menu

Mode Gelap
Dinilai tak Becus kerja, Aktivis Kumala Minta Kadis PUPR Mundur dari Jabatan Gerak 08 Soroti Mangkrak Penanganan Laporan Suhari: Hukum Harus Beri Keadilan! Pemerintah Diminta Pastikan Kepastian Hukum Transmigran di Kawasan Hutan Gerak 08 Banten: Korupsi Musuh Negara, Prabowo Harus Prioritaskan Pemberantasannya Mantan Ketua FKDM Gugat Walikota Jakbar, Ada Apa Matahukum Geram, Aktivitas Galian C di Dekat Gerbang Tol Rangkasbitung Tak ada Kapok

Politik

Sultan Husain Allting Sjah dan Asrul Rasyid Ichan Harus Pimpin Maluku Utara, Ini Penyebabnya


Keterangan foto : (red/foto, Istimewa) Perbesar

Keterangan foto : (red/foto, Istimewa)

TeropongIstana.com, Maluku – Kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Sultan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan (HAS) di Kabupaten Kepulauan Sula dipenuhi massa yang membludak. Kampanye cagub nomor urut 1 itu dipusatkan di Desa Fogi, Kecamatan Sanana, Selasa (5/11/2024).

Presidium Canga Muda Muzril Musa menjelaskan, ada lima alasan kenapa Sultan Husain cocok dipilih menjadi gubernur Malut. Alasan pertama, menurut Muzril, Malut tak kunjung maju lantaran selama ini kita salah memilih pemimpin.

“Selama ini kita pilih pemimpin yang mengutamakan keluarganya, kelompoknya, tapi tidak mengutamakan kepentingan rakyat,” Kata Presidium Canga Muda Muzril MusaMusa, Selasa (5/11/2024).

Alasan kedua, kata Muhrim, untuk mengangkat harkat dan martabat sebagai daerah yang dikenal sebagai Jaziratul Mulk. Kata Muhrim, Negeri ini ada tuan tanahnya, coba kita serahkan kepada tuan tanahnya untuk memimpin negeri ini.

“Saya ajak kita semua menjaga harkat dan martabat negeri ini agar terhindar dari musibah,” sambung Abdurrahim.

Alasan ketiga, Husain Sjah sebagai seorang sultan sudah dididik untuk memimpin sejak kecil dalam keluarganya. Karena itu tidak salah jika kita menjadikan Sultan gubernur karena kemampuan memimpinnya,” tuturnya.

“Lalu memiliki integritas dan pengetahuan agama yang tinggi. Dan yang terakhir adalah memiliki toleransi tinggi. Sultan memiliki toleransi tinggi, karena itu merupakan adat dalam kesultanan,” Ucapnya.

Semeentara itu, Calon Gubernur Maluku Utara, Sultan Husain Alting Sjah dalam orasinya menyatakan ia tak pernah berhenti mengingatkan wakilnya Asrul Rasyid Ichsan untuk memimpin dengan adab. Termasuk menempatkan diri sebagai pelayan, sebab rakyat adalah tuan.

“Jadi kalo ada pemimpin bikin diri tuan, maka dia tidak pantas jadi pemimpin!, ” Ujar Sultan.

Selain itu, anak istrinya dan Asrul dilarang ikut campur pemerintahan atau main proyek dalam pemerintahan provinsi Malut. Sultan mengingatkan peran orang Sula yang besar dalam kesultanan. Kesultanan Tidore dan Ternate membutuhkan orang-orang hebat asal Sula untuk mengusir penjajah.

“Saya sudah bilang ke istri sejak awal bahwa menjadi pemimpin itu menderita. Jadi jangan bayangkan menjadi istri gubernur lalu hidup senang-senang. Istri dan anak yang ikut campur urusan pemerintahan akan membawa kesengsaraan bagi suami dan ayah,” tuturnya.

“Dan hari ini saya butuh tangan orang Sula untuk bersama-sama menyelamatkan Maluku Utara,” tandas Sultan Husain.

Baca Lainnya

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum terhadap Koruptor

14 Juni 2025 - 19:22 WIB

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum Terhadap Koruptor

Munaslub Menghantui, Ketum Soksi Tegas Tolak Wacana Gulingkan Bahlil

21 Mei 2025 - 06:51 WIB

Jakarta – Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Ahmadi Noor Supit, Menyuarakan Penolakannya Terhadap Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Ia Menilai Wacana Tersebut Berpotensi Memecah Belah Soliditas Partai Dan Menyebutnya Sebagai &Quot;Godaan Setan Yang Terkutuk&Quot;. Hal Ini Disampaikan Ahmadi Dalam Pidato Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-Xii Soksi Di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025). Ia Meminta Agar Semua Elemen Partai, Termasuk Organisasi Hasta Karya Lainnya Seperti Mkgr Dan Kosgoro, Untuk Bersatu Menolak Upaya Munaslub. &Quot;Yang Ingin Merencanakan Perpecahan Partai Golkar, Tidak Boleh Terjadi Itu. Kasih Kesempatan Siapa Pun Yang Memimpin Partai Golkar Itu Untuk Menjalankan, Menyelesaikan, Membuktikan Bahwa Golkar Itu Bisa Besar. Saya Hakul Yakin Tentang Itu,&Quot; Tegas Ahmadi. Ia Bahkan Menyebut Wacana Munaslub Sebagai Godaan Yang Hanya Akan Membawa Kehancuran. &Quot;Apakah Dia Mkgr? Kosgoro? Apakah Hasta Karya Yang Ada? Tidak Boleh Ada Satu Pun Godaan Setan Yang Terkutuk,&Quot; Ucapnya. Ahmadi Juga Menyinggung Pengalaman Pahit Partai Golkar Saat Mengalami Dualisme Kepemimpinan Di Masa Lalu. Menurutnya, Perpecahan Tersebut Adalah Salah Satu Episode Paling Menyakitkan Dalam Sejarah Partai Berlambang Pohon Beringin Itu. &Quot;Pengalaman Ketika Kita Harus Terpisah, Ketika Kita Ada Dualisme. Itu Pengalaman Yang Paling Pahit Yang Diterima Partai Golkar,&Quot; Katanya. Soksi, Lanjut Ahmadi, Menyatakan Dukungan Penuh Terhadap Kepemimpinan Ketua Umum Golkar Saat Ini, Bahlil Lahadlia. Ia Optimistis, Para Senior Golkar Juga Akan Berdiri Di Barisan Yang Sama Demi Mencegah Perpecahan. Sebelumnya, Bahlil Lahadlia Telah Membantah Isu Mengenai Munaslub. Ia Memastikan Fokus Golkar Saat Ini Adalah Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) Di Berbagai Provinsi. &Quot;Ini Musda Golkar, Musda Golkar Jawa Timur, Bukan Munaslub,&Quot; Kata Bahlil Dalam Kunjungannya Ke Sidoarjo, Sabtu (10/5). Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M. Sarmuji, Turut Menepis Isu Munaslub Dan Kabar Presiden Joko Widodo Akan Menjadi Ketum Golkar. &Quot;Nggak Ada, Nggak Ada,&Quot; Ujar Sarmuji. Ia Menekankan Bahwa Struktur Partai Tetap Solid Dari Pusat Hingga Daerah. &Quot;Golkar Sangat Solid Dari Pusat Sampai Tingkatan Daerah. Fokus Kami Saat Ini Adalah Menggelar Musda-Musda Provinsi,&Quot; Tutupnya.

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029

18 Mei 2025 - 19:38 WIB

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh Dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029
Trending di Politik