Teropongistana.com Jakarta – Kegaduhan atas kebijakan penjualan LPG 3 kg yang sempat dilarang di tingkat pengecer, nampaknya juga membawa dampak tersendiri bagi Partai Golkar.
Pasalnya, kebijakan itu diterbitkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang saat ini juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar.
Kegaduhan atas LPG 3 kg, memang relatif tidak banyak direspon kader-kader Partai Golkar.
Di tengah kegaduhan LPG 3 kg yang masih pasang surut di ruang publik, beredar poster soal Calon Ketua Umum Partai Golkar.
Dalam poster yang beredar di aplikasi berbagi pesan Whatsapp pada Rabu 12 Februari 2025, terpotret lima figur calon Ketua Umum Partai Golkar.
Empat di antaranya saat ini berada dalam bagian Kabinet Merah Putih. Yakni Meutya Viada Hafid yang menjabat Menteri Komunikasi dan Digital.
Lalu Nusron Wahid yang menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang; Dito Ariotedjo yang menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga; serta Maman Abdurahman yang menduduki jabatan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Sementara satu nama lainnya adalah Bambang Soesatyo, mantan Ketua MPR yang kini menjadi anggota Komisi III DPR.
Poster ini cukup menjadi kejutan. terlebih, Partai Golkar baru menjalankan Musyawarah Nasional (Munas) pada Agustus 2024.
Idealnya, jika sesuai periode lima tahun sekali maka Munas Golkar terdekat adalah tahun 2029.
Info yang diterima dari sumber yang enggan disebutkan namanya AR mengatakan kegaduhan dimulai saat setelah kebijakan ketua umum Bahlil membuat kebijakan Gas 3 kg yang di anggap merusak suara Golkar dibawah dikarenakan kebijakan yang tidak Pro-rakyat.
” Perpecahan di DPP Golkar mulai terlihat setelah ketua umum partai Golkar membuat kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat yaitu kebijakan pedagang Eceran tidak boleh berjualan Gas 3 kg, ada beberapa kubu yang melakukan perlawanan karena ingin menyelamatkan partai, ungkapnya.