Teropongistana.com Jakarta – Beredarnya poster sejumlah figur yang disebut-sebut sebagai bakal calon ketua umum (Caketum) Partai Golkar memicu spekulasi mengenai potensi Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) untuk mengganti Bahlil Lahadalia dari posisi pucuk pimpinan partai.
Hal ini diungkapkan oleh M. Jamiluddin Ritonga, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, dikutip dari media rmol pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Ritonga menganalisis bahwa poster tersebut bisa menjadi manuver politik internal Golkar untuk mendorong pergantian Bahlil. Ia menduga poster tersebut bertujuan untuk menggalang dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) guna menggelar Munaslub.
Figur-figur muda dan loyal terhadap partai yang tercantum dalam poster, menurut Ritonga, menjadi target pengganti Bahlil.
“Nama-nama yang muncul tampaknya hanya pancingan agar faksi-faksi internal Golkar bersatu dan menyepakati Munaslub,” ujar Ritonga.
Ia menambahkan bahwa Munaslub diharapkan menghasilkan ketua umum yang mencerminkan karakter Golkar dan loyal kepada Presiden Prabowo Subianto, guna menghindari loyalitas ganda. Ritonga menilai sebagian internal Golkar memang kurang respek terhadap kepemimpinan Bahlil.
Lebih lanjut, Ritonga melihat kebijakan pemerintah terkait gas 3 kg yang dinilai blunder sebagai momentum untuk mendesak pergantian Bahlil. Bahlil, menurutnya, dianggap bukan sosok yang ideal memimpin Golkar.
Sebelumnya, pada Rabu, 12 Februari 2025, beredar di aplikasi pesan WhatsApp gambar lima figur yang disebut-sebut sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar.
Empat di antaranya merupakan anggota Kabinet Merah Putih, Meutya Viada Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital), Nusron Wahid (Menteri Agraria dan Tata Ruang), Dito Ariotedjo (Menteri Pemuda dan Olahraga), dan Maman Abdurahman (Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Satu nama lainnya adalah Bambang Soesatyo, mantan Ketua MPR yang kini menjadi anggota Komisi III DPR.
Munculnya poster ini cukup mengejutkan, mengingat Golkar baru saja menggelar Rakernas (Rapat Kerja Nasional) 2025 dan Munas pada Agustus 2024. Secara ideal, Munas Golkar berikutnya baru akan digelar pada tahun 2029.