Menu

Mode Gelap
CBA: Penolakan SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Permalukan Bahlil Lahadalia Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes

Nasional

Korban Penganiayaan Buat Status Facebook, Akunnya Diserang Diduga Bos Tambang Emas Ilegal


Keterangan Foto : Setatus Facebook Dimcy Lesmana atau Lesmana Halawa korban penganiayaan diduga oleh bos tambang ilegal. Perbesar

Keterangan Foto : Setatus Facebook Dimcy Lesmana atau Lesmana Halawa korban penganiayaan diduga oleh bos tambang ilegal.

Teropongistana.com

Mandailing Natal, Sumatera Utara – Aktivitas tambang emas ilegal (PETI) di Desa Tangga Bosi Bukit Siayo, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, semakin meresahkan warga. Lesmana Halawa, salah satu warga yang vokal menolak keberadaan tambang tanpa izin itu, mengaku mendapat serangan komentar usai mengunggah tautan berita tentang PETI di akun Facebook-nya, 10 Mei 2025.

Lesmana membagikan tautan berjudul “Warga Geram Tambang Emas Ilegal Marak di Mandailing Natal”. Tak lama setelah unggahan itu muncul, sejumlah akun mulai menuliskan komentar yang sinis hingga provokatif. Di antaranya, akun bernama Difandri Zai berkomentar, “Iri dia nengok, makanya dia sibuk komentar.” Sementara akun Manapsir Nababan menyindir kinerja pemerintah dengan menulis, “Pemerintah lamban, tuli mendengar keluhan rakyatnya.”

Komentar lainnya datang dari akun Thomas Lhg yang menulis, “Hahaha ga pernah diresponnya, kasihan kali dirimu.” Namun yang paling mencolok, menurut Lesmana, adalah komentar dari akun Aris Zega—yang diduga kuat merupakan bos tambang emas ilegal. Akun tersebut memamerkan foto tumpukan uang tunai yang diduga mencapai ratusan miliar rupiah, seolah menantang hukum dan publik.

Lesmana menduga kuat proses hukum terhadap PETI mandek karena adanya praktik suap. “Mungkin karena hukum bisa dibeli oleh uang,” ujarnya.

Warga kini mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap aktivitas PETI yang tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga menebar intimidasi kepada warga yang bersuara. Mereka juga mencurigai adanya setoran dari para bos tambang kepada oknum aparat penegak hukum, sehingga penindakan hukum menjadi tumpul.

Baca Lainnya

Menkeu Purbaya Diminta Perhatikan Nasib Pengusaha Rokok Madura

30 September 2025 - 01:35 WIB

Menkeu Purbaya Diminta Perhatikan Nasib Pengusaha Rokok Madura

Saat Prabowo Harumkan Nama Bangsa di Internasional, Biro Pers Istana Malah Cederai Kemerdekaan Pers

29 September 2025 - 15:00 WIB

Saat Prabowo Harumkan Nama Bangsa Di Internasional, Biro Pers Istana Malah Cederai Kemerdekaan Pers

Anak-Anak Senang Cuci Piring Usai Menikmati MBG dari Dapur Sekolah SDN Ngupasan Jogjakarta

27 September 2025 - 11:56 WIB

Anak-Anak Senang Cuci Piring Usai Menikmati Mbg Dari Dapur Sekolah Sdn Ngupasan Jogjakarta
Trending di Nasional