Menu

Mode Gelap
Dicakar Burung Merak, Pengunjung Somasi Dairyland Farm Theme Park Puncak Tok! Biaya Haji 2026 Sebesar Rp87,4 Juta, Kiai Maman: Harga Turun, Kualitas Pelayanan Harus Meningkat Kajati DKJ Lantik Safrianto jadi Aspidum dan 9 Pejabat Utama BCW Bawa Bukti ke Kejagung, Ungkap Dugaan Korupsi Proyek Jalan Ciparay-Cikumpay di Banten H.Ayep Zaki:Bangsa yang besar bukan hanya yang mengenang perjuangan, tetapi yang melanjutkan perjuangan dengan cara yang relevan di zamannya. Subdit Regident Ditlantas Polda Sultra Wujudkan Pelayanan BPKB yang Cepat, Transparan, dan Humanis

Hukum

Diduga Ada Penyelewengan Dana ADK di Tapian Nauli, Warga Keluhkan Kualitas Pembangunan


Foto (red). Perbesar

Foto (red).

Teropongistana.com Tapanuli Selatan – Warga Kelurahan Tapian Nauli, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, mengeluhkan kualitas pembangunan rabat beton yang bersumber dari Anggaran Dana Kelurahan (ADK). Proyek tersebut dikerjakan di Jalan menuju Lingkungan Dolok Tapalan.

Masyarakat setempat awalnya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten karena telah memberikan bantuan pembangunan infrastruktur. Namun, warga menilai hasil pekerjaan rabat beton itu sangat mengecewakan karena terkesan dikerjakan asal jadi.

Selain kualitas bangunan yang buruk, papan informasi proyek juga tidak pernah dipasang, sehingga warga tidak mengetahui besaran anggaran maupun siapa pelaksana kegiatan.

Menurut keterangan salah satu RT yang pernah dipanggil ke kantor lurah, disebutkan bahwa proyek ADK dikerjakan oleh pihak pemborong. Namun, di lapangan warga justru melihat lurah Tapian Nauli sendiri yang mengelola langsung pembangunan tersebut.

“Kami merasa dirugikan, bahkan seolah-olah dibohongi. Saat pemilihan Bupati 2024 lalu, lurah pernah menjanjikan kalau ADK keluar maka masyarakat yang akan mengelolanya. Faktanya tidak demikian,” ujar salah seorang warga Dolok Tapalan 21 agustus 2025.

Warga menambahkan, sebelum bantuan pemerintah turun, masyarakat sudah berinisiatif melakukan gotong royong dengan iuran swadaya untuk membangun rabat beton. Harapannya, jika proyek dikerjakan oleh masyarakat, maka kualitasnya lebih baik dan sesuai RAB.

Namun kenyataan di lapangan, dari tujuh titik pembangunan yang dikerjakan, satu titik merupakan hasil swadaya masyarakat, sementara enam titik lainnya berasal dari dana pemerintah. Dari enam titik itu, dua sudah hancur total, empat lainnya rusak parah, dan semuanya tidak sesuai spesifikasi.

“Dalam RAB disebutkan ketebalan 15 cm, tapi di lapangan hanya 4 sampai 5 cm saja. Jelas tidak sesuai,” tambah warga.

Masyarakat Dolok Tapalan berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti dugaan penyelewengan ADK tersebut agar pembangunan benar-benar bermanfaat bagi warga dan tidak merugikan masyarakat.

Baca Lainnya

Kajati DKJ Lantik Safrianto jadi Aspidum dan 9 Pejabat Utama

29 Oktober 2025 - 16:44 WIB

Kajati Dkj Lantik Safrianto Jadi Aspidum Dan 9 Pejabat Utama

BCW Bawa Bukti ke Kejagung, Ungkap Dugaan Korupsi Proyek Jalan Ciparay-Cikumpay di Banten

29 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Bcw Bawa Bukti Ke Kejagung, Ungkap Dugaan Korupsi Proyek Jalan Ciparay-Cikumpay Di Banten

Kejari Tanjung Perak Terima BB Uang Perkara PT Pelindo Regional 3 Surabaya

27 Oktober 2025 - 22:57 WIB

Kejari Tanjung Perak Terima Bb Uang Perkara Pt Pelindo Regional 3 Surabaya
Trending di Hukum