Menu

Mode Gelap
SPHP Masif, Berdampak Harga Gabah dan Beras Alami Penurunan Rapat di Jalan Diponegoro 58, Para Korban Kudatuli Nyatakan Tegak Lurus Dengan PDI Perjuangan Mendagri Tito Karnavian Dinilai Gagal Bina Daerah, Kota Santri Pandeglang Terancam Jadi Kota Sampah Ramai Gaji DPR RI Selangit, APBN Defisit Rakyat Diperas Bahlil Rugikan Publik? Pengamat: Sudah Saatnya Ditendang Presiden ICW Keluhkan Sulitnya Akses Informasi di DPR, Tim Advokasi Diusir Saat Doorstop

Daerah

Pemkot dan Polres Jangan Cengeng Tanggapi Aspirasi Mahasiswa


Foto (red). Perbesar

Foto (red).

Teropongistana.com Bogor – Aksi yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) pada kamis 21/08/2025 menuai beragam perhatian dari publik

Moeltazam sebagai Ketua Umum HMI Cabang Kota Bogor turut memberi pandangan dan mengingatkan pemerintah kota (Pemkot) dan jajaran nya agar menjaga sikap bijak dalam merespon peristiwa tersebut.

Ia menyebut pemkot harus senantiasa tenang dan bijaksana dalam menyikapi coretan yang dibuat pada aksi tersebut. Menurutnya vandalisme tidak bisa di nilai dari sisi kriminalitasnya saja, melainkan pesan aspirasi yang disampaikan melalui coretan itu yang di nilai lebih harus diutamakan.

“Saya mengingatkan pemerintah kota (Pemkot) dan Polres agar tidak cengeng dalam menghadapi aksi kawan-kawan GMNI. Pemkot dan jajaran harus lebih terbuka dan senantiasa mengedepankan pendekatan yang tenang, bijaksana, dan tidak terburu-buru mengambil langkah yang berpotensi memperkeruh suasana” Ujar Moeltazam

Ia mengecam keras atas tindakan represif pihak Kepolisian kepada mass aksi karena menurutnya tindakan pemukulan adalah bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan mencoreng prinsip demokrasi.

“Kami mengutuk aksi pemukulan yg dilakukan oleh pihak kepolisian kepada kawan-kawan GMNI. Jangan sampai seluruh kelompok cipayung tersakiti dan akan menjadi pemantik gelombang yg lebih besar,” tegas Moeltazam.

Sebaliknya, Pemkot diharapkan menempuh jalur duduk dan diskusi bersama. Dengan membuka ruang komunikasi dua arah, aspirasi mahasiswa dapat disalurkan secara lebih konstruktif, tanpa harus menyalurkannya melalui coretan dinding atau simbol-simbol vandalisme.

Ia juga menghimbau kepada seluruh pihak agar tidak terprovokasi isu yang tidak benar.

“masyarakat harus melihat titik point tuntutan yg dilakukan oleh mahasiswa,” tutupnya

Baca Lainnya

SPHP Masif, Berdampak Harga Gabah dan Beras Alami Penurunan

23 Agustus 2025 - 19:07 WIB

Sphp Masif, Berdampak Harga Gabah Dan Beras Alami Penurunan

Mendagri Tito Karnavian Dinilai Gagal Bina Daerah, Kota Santri Pandeglang Terancam Jadi Kota Sampah

23 Agustus 2025 - 13:08 WIB

Mendagri Tito Karnavian Dinilai Gagal Bina Daerah, Kota Santri Pandeglang Terancam Jadi Kota Sampah

Bahlil Rugikan Publik? Pengamat: Sudah Saatnya Ditendang Presiden

23 Agustus 2025 - 09:23 WIB

Bahlil Rugikan Publik? Pengamat: Sudah Saatnya Ditendang Presiden
Trending di Daerah