Teropongistana.com, JAKARTA – Komunitas Peduli Hankam (KPH) menggelar seminar bertajuk “Refleksi 80 Tahun dan Harapan Masa Depan untuk Pertahanan Nasional Indonesia” di Bulog Corporate University, Jakarta, Sabtu (25/10/2025). Acara ini menjadi wadah diskusi bagi generasi muda untuk memperkuat peran mereka dalam sistem pertahanan nasional.
KPH, komunitas yang digerakkan oleh anak muda pemerhati isu pertahanan dan keamanan, dimotori oleh Kenzie S. Ryvantya (Executive Coordinator) dan Risyad Sadzikri (Co-Founder). Dalam paparannya, Kenzie menyoroti minimnya keterlibatan generasi muda dalam sektor pertahanan.
“Gen-Z sudah banyak berperan di sektor ekonomi dan lingkungan hidup, tapi sektor pertahanan masih butuh sentuhan dan kepedulian mereka. Di situlah KPH mengambil peran,” ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional sekaligus mantan KSAD 2021–2023. Dalam keynote speech-nya, Dudung membahas dinamika lingkungan strategis global, perubahan ancaman, serta pentingnya kesadaran generasi muda terhadap sistem pertahanan semesta (Sishankamrata). Ia turut mengapresiasi KPH sebagai wadah konstruktif bagi generasi muda berkontribusi pada pertahanan negara.
Sementara itu, Ario Seno, Pengamat Pertahanan dan Keamanan sekaligus alumni Universitas Pertahanan (Unhan) RI, mengungkapkan kebanggaannya terhadap eksistensi KPH.
“Saya bangga sekaligus menyesal. Bangga karena ada adik-adik Gen-Z yang peduli isu pertahanan, tapi menyesal karena generasi saya dulu tak melakukan hal seperti ini,” ungkapnya.
Ario menegaskan, pertahanan merupakan pusat gravitasi negara.
“Hancur pertahanan, hancurlah negara. Sistem pertahanan semesta menuntut keterlibatan semua elemen bangsa, bukan hanya militer. Pertahanan adalah milik negara, bukan milik militer,” tegasnya.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk menjadi mentor bagi KPH.
“Saya akan terus berperan aktif dalam mendukung KPH. Banyak persoalan di sektor pertahanan yang butuh energi dan idealisme generasi muda,” pungkas Ario.
Seminar ini menegaskan kebangkitan generasi muda dalam isu pertahanan dan keamanan nasional, sekaligus memperlihatkan bahwa semangat bela negara tidak lagi dimonopoli oleh institusi formal, tetapi mulai tumbuh dari kesadaran kolektif anak muda.
(Dyt)















