Menu

Mode Gelap
CBA: Kenaikan PBB Timbulkan Gejolak, Menteri Keuangan dan Mendagri Layak Mundur PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki Ridwan Hisyam Blak-blakan Soal Golkar, Munaslub, dan Dukungan Politik Dirut KAI Bobby Rasyidin Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan KPK Ketahanan Nasional Desa Cibalok: Proyek Sosial Penaburan 100.000 Benih Ikan di Sungai Cibalok Kecolongan PBB 250% di Pati: Pengamat Minta Presiden Copot Sri Mulyani dan Tito Karnavian dari Jabatanya

Megapolitan

Sabotase Program Baja Nasional Pembangkangan Terhadap Jokowi


Sabotase Program Baja Nasional Pembangkangan Terhadap Jokowi Perbesar

TEROPONGISTANA.COM JAKARTA -Disaat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan pembangunan Cluster Industri Baja 10 Juta Ton Cilegon. Namun ironis nya kran impor baja malah tidak terkendali. Sehingga bagaimana mungkin investor investor akan membangun cluster 10 juta dalam negeri program nawacitanya jokowi?

Menanggapi polemik tersebut, Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) Provinsi Banten, Yusuf Reza Soleman buka suara, menurut Yures Jokowi sebagai atasan telah perintahkan bawahannya tak lagi ada impor, tapi ironisnya kran impor tak bisa dikendalikan.

“Hanya ada dua hal ketidaksanggupan dalam memimpin kementerian atau apakah ini bentuk pembangkangan terhadap kebijakan presiden.
Ayo Jokowi Audit Kemenperin, Sikat mafia kebijan baja impor..”terang Yusuf Reza Soleman kepada Wartawan, Sabtu (5/2)

Baca juga : DPD RI, Perpanjangan Masa Presiden Tak Mudah

Yusuf Reza Soleman sapaan Yures menyebutkan, disaat Presiden Joko Widodo melaksanakan pembangunan Cluster Industri Baja berjumlah 10 juta ton di Cilegon. Kata Yures, hal itu terlihat pada saat peresmian pabrik baja HSM 2 PT.Krakatau Steel.

“Kita mendukung kebijakan Presiden yang tak melakukan impor-impor dan kita juga mendukung Presiden untuk memberantas mafia-mafia kebijakan baja.”ucap Yures.

“Pemerintah jangan biarkan mafia impor baja ini merajalela menikmati keuntungan baja impor di atas ketersediaan baja domestik,” tambah Yures.

Menurut Yures, saat ini kondisi pasar baja dalam negeri dibanjiri baja impor dumping. Terutama produk baja cold rolled coil/sheet (CRS/S); hot rolled coil (HRC); HRC alloy; baja lapis alumunium seng; cold rolled stainles steel (CRS) dari China dan beberapa negara lain.

Akibat banyaknya baja impor dumping tersebut, produk baja dalam negeri tidak terserap di pasaran. Yures minta Pemerintah jangan tinggal diam. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada pengembangan industri baja dalam negeri.

“Praktek dumping ini sungguh bisnis yang unfair di tengah rezim perdagangan global. Pemerintah harus melindungi produk dalam negeri,”ujar Yures.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik Hot Strip Mill atau HSM 2 PT Krakatau Steel di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa, 21 September 2021.

Presiden berharap, kehadiran pabrik tersebut mampu menekan angka impor baja di Indonesia yang menjadi biang ambruknya pasar baja lokal.

Baca Lainnya

CBA: Kenaikan PBB Timbulkan Gejolak, Menteri Keuangan dan Mendagri Layak Mundur

18 Agustus 2025 - 18:27 WIB

Cba: Kenaikan Pbb Timbulkan Gejolak, Menteri Keuangan Dan Mendagri Layak Mundur

PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki

18 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Pt Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, Cba: Kejati Dki Harus Selidiki

Ketahanan Nasional Desa Cibalok: Proyek Sosial Penaburan 100.000 Benih Ikan di Sungai Cibalok

17 Agustus 2025 - 22:01 WIB

Ketahanan Nasional Desa Cibalok: Proyek Sosial Penaburan 100.000 Benih Ikan Di Sungai Cibalok
Trending di Nasional