Menu

Mode Gelap
Korupsi Rp300 Juta, Kejari Pandeglang Tetapkan 3 Tersangka di Kasus Kredit Fiktif Bank BUMN Gerak 08 Sumsel Komitmen Dukung Presiden Prabowo Sikat Korupsi di Indonesia Wamen Kemnaker Siap Rangkul Pemuda dalam Membangun Bangsa Dorong PAD dan Perkuat Regulasi, DPRD Kota Serang Usulkan Raperda Pengelolaan Limbah Matahukum Minta KPK Periksa Petinggi PT Prima Indo Meal dan Kemenkes Terkait Program Pengadaan Biskuit GAMKI Papua Barat Daya: Siap Berkontribusi Aktif Bangun Gerakan Pemuda Kristen

Daerah

Gelombang Kritik Kenaikan PBB, Aktivis Tuntut Presiden Bertindak


Keterangan foto: Egi Hendrawan, aktivis Gerakan Mahasiswa 2017. Perbesar

Keterangan foto: Egi Hendrawan, aktivis Gerakan Mahasiswa 2017.

Teropongistana.com Jakarta – Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah daerah akhir-akhir ini menimbulkan gelombang protes masyarakat. Kebijakan tersebut dinilai merugikan karena besarnya kenaikan dianggap tidak sebanding dengan kondisi ekonomi rakyat.

Salah satu kritik datang dari Egi Hendrawan, aktivis Gerakan Mahasiswa 2017. Ia menyoroti peran Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dianggap lalai dalam mengawasi kebijakan pemerintah daerah.

“Bagaimana mungkin kenaikan pajak yang besar dan merugikan masyarakat ini tidak bisa dimonitor atau dicegah oleh Mendagri dan Menteri Keuangan, padahal kepala daerah berada di bawah koordinasi mereka,” kata Egi Selasa 19 Agustus 2025.

Menurutnya, lemahnya pengawasan tersebut memicu keresahan hingga aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa kabupaten. Ia menilai kondisi ini sebagai bukti bahwa Mendagri dan Menkeu tidak serius dalam menjalankan tugasnya.

“Seharusnya dua menteri tersebut dicopot dari jabatannya, karena hal ini mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bayangkan, beberapa daerah melakukan aksi demo secara bersamaan. Ini tentu menimbulkan tanda tanya, apakah ada motif tertentu di balik kebijakan ini,” tambahnya.

Gelombang protes masyarakat terkait kenaikan PBB diprediksi masih akan berlanjut, sementara pemerintah pusat belum memberikan pernyataan resmi mengenai sorotan publik tersebut.

Baca Lainnya

Korupsi Rp300 Juta, Kejari Pandeglang Tetapkan 3 Tersangka di Kasus Kredit Fiktif Bank BUMN

8 Oktober 2025 - 10:44 WIB

Korupsi Rp300 Juta, Kejari Pandeglang Tetapkan 3 Tersangka Di Kasus Kredit Fiktif Bank Bumn

Gerak 08 Sumsel Komitmen Dukung Presiden Prabowo Sikat Korupsi di Indonesia

7 Oktober 2025 - 23:15 WIB

Gerak 08 Sumsel Komitmen Dukung Presiden Prabowo Sikat Korupsi Di Indonesia

Wamen Kemnaker Siap Rangkul Pemuda dalam Membangun Bangsa

7 Oktober 2025 - 20:17 WIB

Wamen Kemnaker Siap Rangkul Pemuda Dalam Membangun Bangsa
Trending di Daerah