Menu

Mode Gelap
Dirut PLN Bukan Hanya Bikin Bali Gelap, Tapi Bikin Bahlil Lahadalia Gelap Mata Darurat Galian C Ilegal di Lebak, Matahukum Minta Kapolres Segera Bertindak Presiden Prabowo Umrah Bersama Menag Nasaruddin Umar, Doakan Keberkahan untuk Bangsa Indonesia Anggota DPR Desak Implementasi Pendidikan Dasar Gratis Pansel Buka Calon Anggota Ombudsman RI, Begini Syaratnya Anggota DPR Arif Rahman Siap Perjuangkan Nasib Petani dan Nelayan Banten

Internasional

Menkumham Yassona Hadiri Pertemuan Bilateral Pada Sidang WIPO Hari Kedua


Keterangan foto : Menteri Hukum dan HAM Yassona laoly dan Pejabat Bilateral di Jenewa Swiss, (Jum'at, 7/7/2023) Perbesar

Keterangan foto : Menteri Hukum dan HAM Yassona laoly dan Pejabat Bilateral di Jenewa Swiss, (Jum'at, 7/7/2023)

TeropongIstana.com, Jenewa – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly, mengadakan pertemuan bilateral dengan para pihak guna kemajuan kekayaan intelektual di Indonesia pada hari kedua Sidang Majelis Umum World Intellectual Property Organization (WIPO) pada 7 Juli 2023 di Jenewa, Swiss.

Pertama, Yasonna bertemu dengan Direktur Jenderal WIPO, Daren Tang, untuk menyerahkan instrumen aksesi terhadap Nice Agreement yang penting dalam klasifikasi kelas barang dan jasa pelindungan merek internasional.

Baca Juga : Sidang WIPO Ke-64, Menkumham Dukung Pemajuan Kekayaan Intelektual Global

Melalui aksesi tersebut, maka Indonesia dapat memasukan daftar-daftar barang dan jasa yang bersifat khas atau nama barang/jasa tradisional di Indonesia, seperti jamu, gentong, kain batik, dan berbagai nama khas dari Indonesia ke dalam Daftar Barang dan Jasa yang diatur berdasarkan Nice Agreement.

“Hal ini juga akan mendorong promosi nama-nama khas dan tradisional Indonesia, sehingga akan memudahkan pula dalam penentuan kelas barang dalam pendaftaran merek, baik secara nasional maupun secara internasional melalui Madrid Protocol yang sudah diaksesi juga oleh Indonesia,” ujar Yasonna H. Laoly.

Indonesia sendiri telah meratifikasi perjanjian internasional KI lainnya seperti Madrid Protocol, Beijing Treaty, dan Marrakesh Treaty.

Pada pertemuan ini juga dibahas kelanjutan kerja sama dengan WIPO “Technology and Innovation Support Center (TISC)”, dan “Individualized Training And Learning Management System (ITLMS)” untuk peningkatan kapasitas perguruan tinggi serta badan penelitian dan pengembangan di Indonesia..

Ini Juga : Kabar Baik! Tujuh Kantor Wilayah Kemenkumham Siap Layani Pencetakan Sertifikat Apostille

Kedua, Yasonna juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Min Usihen dengan Daren Tang mengenai rencana pendirian National IP Academy di Indonesia.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan ekosistem KI di Indonesia melalui program pelatihan dan pendidikan termasuk kursus tentang hukum, kebijakan dan manajemen kekayaan intelektual, serta pelatihan khusus untuk para profesional yang terlibat dalam bidang tertentu seperti paten, merek, dan hak cipta.

“Dalam implementasi nantinya, Indonesia IP Academy akan bekerja sama dengan perguruan tinggi, sektor swasta, dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk memfasilitasi pengembangan dan penerapan kebijakan dan strategi kekayaan intelektual yang efektif.

Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan IP Academy akan disusun Modul KI untuk kursus dan Training of Trainers (ToT),” terang Min Usihen pada kesempatan tersebut.

Baca Ini : Lapas Indramayu Tandatangani Pakta Integritas Komitmen Bersama SMK3

Selanjutnya, Yasonna juga mengadakan pertemuan dengan delegasi Saudi Arabia yang dipimpin oleh CEO Saudi Arabia Intellectual Property Office Mr. Abdulazis Alswailem.

Pertemuan ini untuk memenuhi permintaan Saudi Arabia mengenai permohonan dukungan mereka yang akan menjadi Host Diplomatic Conference Design Law Treaty (DLT) pada tahun 2024.

Dalam pertemuan ini Menteri Hukum dan HAM didampingi Dirjen KI, Wakil Tetap RI di Jenewa, dan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Hubungan Luar Negeri. (Deni/red) 

Baca Lainnya

Sambutan Hangat dan Penghormatan Tinggi, Presiden Prabowo Disambut Langsung Raja Abdullah II di Amman

15 April 2025 - 04:45 WIB

Jakarta - Momen Istimewa Sudah Dimulai Sejak Pesawat Kepresidenan Memasuki Wilayah Udara Yordania, Di Mana Sejumlah Jet Tempur Angkatan Udara Yordania Melakukan Pengawalan Udara Hingga Mendarat Di Marka. Kehadiran Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Di Kerajaan Yordania Hasyimiyah, Disambut Dengan Penuh Kehormatan Dan Persahabatan. Tiba Di Bandar Udara Militer Marka, Amman, Minggu, 13 April 2025, Presiden Prabowo Langsung Disambut Hangat Oleh Raja Yordania Abdullah Ii Bin Al-Hussein Dalam Sebuah Prosesi Penyambutan Yang Sarat Simbol Persaudaraan Dan Penghormatan Tinggi Antarkedua Negara. Momen Istimewa Sudah Dimulai Sejak Pesawat Kepresidenan Memasuki Wilayah Udara Yordania, Di Mana Sejumlah Jet Tempur Angkatan Udara Yordania Melakukan Pengawalan Udara Hingga Mendarat Di Marka. Setibanya Di Bawah Tangga Pesawat, Presiden Prabowo Disambut Langsung Oleh Raja Abdullah Ii Dengan Jabat Tangan Erat Dan Pelukan Hangat—Sebuah Gestur Yang Mencerminkan Kedekatan Personal Kedua Pemimpin. Keduanya Kemudian Berjalan Berdampingan Melewati Pasukan Jajar Kehormatan, Memperkenalkan Delegasi Masing-Masing Sebelum Naik Ke Podium Utama. Di Sana, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Dan Lagu Kebangsaan Yordania Dikumandangkan Dengan Khidmat, Disertai Dentuman Meriam Sebanyak 21 Kali Sebagai Bentuk Penghormatan Kenegaraan. Setelah Prosesi Resmi, Kedua Kepala Negara Menyaksikan Atraksi Flypass Dari Jet Tempur Yordania. Momen Kedekatan Kedua Pemimpin Yang Paling Mengesankan Adalah Raja Abdullah Ii Mengantar Langsung Presiden Prabowo Menuju Hotel Tempatnya Bermalam—Bahkan Raja Abdullah Ii Langsung Yang Mengemudikan Sendiri Mobil Kepresidenan Bersama Presiden Prabowo Yang Duduk Di Kursi Penumpang Di Sebelahnya. Kunjungan Resmi Ini Tidak Hanya Mempererat Hubungan Diplomatik Antara Indonesia Dan Yordania, Tetapi Juga Menjadi Simbol Kuat Persahabatan Antar Pemimpin Yang Terjalin Dalam Suasana Penuh Rasa Saling Menghormati Dan Persaudaraan. Turut Serta Mendampingi Presiden Prabowo Dalam Upacara Penyambutan Ini Adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Serta Duta Besar Ri Untuk Yordania Ade Padmo Sarwono.

Presiden Prabowo Dijadwalkan Bertemu Raja Abdullah II di Istana Al-Husseiniya

15 April 2025 - 04:35 WIB

Jakarta - Kunjungan Ini Merupakan Bagian Dari Agenda Kunjungan Resmi Presiden Prabowo Dalam Mempererat Hubungan Bilateral Antara Indonesia Dan Yordania. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Dijadwalkan Melakukan Kunjungan Resmi Ke Istana Al-Husseiniya, Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah, Pada Senin, 14 April 2025. Kunjungan Ini Merupakan Bagian Dari Agenda Kunjungan Resmi Presiden Prabowo Dalam Mempererat Hubungan Bilateral Antara Indonesia Dan Yordania. Deputi Bidang Protokol, Pers, Dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, Mengatakan Bahwa Presiden Prabowo Akan Tiba Di Istana Al-Husseiniya Sekitar Pukul 13.00 Waktu Setempat. Kedatangan Kepala Negara Juga Akan Disambut Langsung Oleh Raja Abdullah Ii Bin Al-Hussein. “Ketibaannya Disambut Langsung Oleh Raja Abdullah Ii. Kemudian Kegiatannya Adalah Yang Pertama Melakukan Pertemuan Tête-À-Tête Dengan Raja Abdullah Ii,” Ujar Yusuf. Setelah Pertemuan Empat Mata, Kedua Kepala Negara Akan Melanjutkan Pembahasan Kerja Sama Strategis Dalam Pertemuan Bilateral Yang Melibatkan Delegasi Dari Kedua Negara. Dalam Kesempatan Tersebut, Sejumlah Nota Kesepahaman (Mou) Juga Akan Ditandatangani Dan Disaksikan Langsung Oleh Presiden Prabowo Dan Raja Abdullah Ii. “Setelah Itu Ada Beberapa Penandatanganan Mou Yang Langsung Akan Disaksikan Oleh Kedua Kepala Negara,” Lanjut Yusuf. Sebagai Penutup Kunjungan Resmi Di Istana Al-Husseiniyah, Presiden Prabowo Akan Menghadiri Jamuan Santap Siang Resmi Yang Diselenggarakan Oleh Raja Abdullah Ii Sebagai Bentuk Penghormatan Dan Penguatan Hubungan Persahabatan Antara Kedua Negara.

Malaysia Gandeng Delapan Perusahaan di PERNAS International Franchise Festival 2025

27 Februari 2025 - 18:30 WIB

Malaysia Gandeng Delapan Perusahaan Di Pernas International Franchise Festival 2025 Teropongistana.com Kuala Lumpur  – Indonesia Turut Serta Untuk Pertama Kalinya Dalam Pameran Waralaba Di Malaysia, Yaitu Pernas International Franchise Festival (Piff) 2025 Pada 7—9 Februari 2025 Di Kuala Lumpur Convention Center, Kuala Lumpur, Malaysia. Partisipasi Indonesia Pada Pameran Ini Difasilitasi Kementerian Perdagangan Ri Dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kbri) Kuala Lumpur Melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kuala Lumpur, Sebagai Upaya Memperkuat Ekspansi Bisnis Waralaba Indonesia Di Malaysia Dan Kawasan Asia Tenggara. Atdag Kuala Lumpur Aziza Rahmaniar Mengatakan, Keikutsertaan Indonesia Dalam Piff 2025 Menunjukkan Komitmen Kemendag Ri Dalam Mengembangkan Industri Waralaba Sekaligus Memperluas Peluang Ekspansi Ke Pasar Internasional. “Partisipasi Indonesia Dalam Piff 2025 Merupakan Komitmen Kementerian Perdagangan Ri Dalam Memperkenalkan Lebih Banyak Produk Unggulan Indonesia Yang Memiliki Daya Saing Tinggi. Kemudian, Membuka Peluang Kerja Sama Dengan Mitra Potensial Di Bisnis Waralaba Khususnya Di Malaysia,” Ujar Aziza. Kemendag Ri Menghadirkan Paviliun Indonesia Yang Menampilkan Delapan Perusahaan Waralaba Indonesia Hasil Kurasi Direktorat Pengembangan Ekspor Jasa Dan Produk Kreatif, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Ri. Selama Tiga Hari Pelaksanaan Piff 2025, Tercatat Total Transaksi Potensial Paviliun Indonesia Mencapai Usd 1 Juta Atau Sekitar Rp16 Miliar. Dari Delapan Perusahaan Waralaba, Enam Di Antaranya Bergerak Di Sektor Kuliner, Yaitu Pt Baba Rafi Internasional, Pt Magfood Amazy Internasional, Pt Juara Roti Indonesia, Pt Esteh Indonesia Makmur, Pt Naga Jaya Sejahtera Indonesia, Dan Pt Batavia Sejahtera Indonesia. Sementara Itu, Dua Lainnya Bergerak Di Sektor Pendidikan, Yaitu Pt Mitra Indonesia Cerdas Dan Pt Leit Utama Indonesia. Menurut Aziza, Piff 2025 Berhasil Memberi Momentum Bagi Dua Perusahaan Waralaba, Yakni Pt Baba Rafi Dan Pt Magfood Amazy Internasional, Untuk Melanjutkan Operasi Di Malaysia Dengan Tambahan Mitra Baru Setelah Terhenti Akibat Pandemi Covid-19. Hasil Ini Menjadi Langkah Positif Dalam Pemulihan Industri Waralaba Akibat Pandemi. Selain Itu, Piff 2025 Juga Berhasil Membawa Pt Mitra Indonesia Cerdas, Yang Bergerak Di Sektor Waralaba Pendidikan, Untuk Memulai Proyek Percontohan Bersama Mitra Lokal Di Malaysia Pada April 2025 Mendatang. Selain Memfasilitasi Partisipasi Untuk Piff 2025, Atdag Kuala Lumpur Turut Memfasilitasi Pertemuan Bisnis Antara Peserta Pameran Dari Indonesia Dan Pernas Berhad Pada Sabtu, (8/2) Di Paviliun Indonesia. Upaya Ini Bertujuan Untuk Memberi Wawasan Lebih Luas Kepada Pelaku Usaha Waralaba Indonesia Tentang Regulasi Waralaba Di Malaysia. Pertemuan Ini Juga Dapat Membuka Penjajakan Kolaborasi Waralaba Indonesia Dengan Investor Dan Mitra Lokal. Sebagai Tindak Lanjut Dari Piff 2025, Kemendag Akan Mengadakan Pertemuan Secara Daring Yang Diikuti Para Peserta Pameran Di Paviliun Indonesia, Pernas Berhad, Dan Mfa. Tujuannya, Untuk Mengadakan Asistensi Pendaftaran Usaha Waralaba Indonesia Di Malaysia. Menurut Aziza, Malaysia Sangat Berpotensi Menjadi Negara Tujuan Ekspansi Waralaba Indonesia. Diaspora Indonesia Yang Jumlahnya Banyak Dan Tersebar Luas Di Malaysia Dapat Memanfaatkan Keberadaan Waralaba Indonesia Dalam Keseharian Mereka. Sebagai Contoh, Dari Sisi Kuliner, Kehadiran Waralaba Kuliner Indonesia Dapat Memenuhi Keinginan Diaspora Indonesia Untuk Menikmati Cita Rasa Khas Tanah Air. Selain Itu, Banyak Warga Malaysia Yang Pernah Berkunjung Ke Indonesia Ingin Menikmati Kembali Masakan Indonesia Di Malaysia. Hal Tersebut Menunjukkan Adanya Permintaan Yang Dapat Diakomodasi Waralaba Indonesia Dengan Membawa Produk-Produk Indonesia Ke Pasar Malaysia. “Permintaan Yang Tinggi Ini Tentunya Membuka Peluang Besar Bagi Pelaku Usaha Waralaba Indonesia Untuk Memperkenalkan Dan Memperluas Jangkauan Produk Indonesia Di Pasar Malaysia, Khususnya Sektor Kuliner,” Ungkap Aziza. Dalam Piff 2025, Sebanyak 163 Peserta Pameran Turut Andil, Baik Dari Indonesia, Malaysia Maupun Negara Lainnya Seperti Jerman, Taiwan, Tiongkok, Dan Vietnam. Pameran Ini Juga Dihadiri Lebih Dari 16.000 Pengunjung. Piff 2025 Diselenggarakan Pernas Berhad, Sebuah Lembaga Yang Membina Serta Mendanai Pengembangan Industri Waralaba Di Malaysia. Pada 2024, Total Perdagangan Indonesia Dengan Malaysia Mencapai Usd 22,94 Miliar. Ekspor Indonesia Ke Malaysia Tercatat Sebesar Usd 12,02 Miliar Dan Impor Indonesia Dari Malaysia Usd 10,92 Miliar. Dengan Demikian, Indonesia Surplus Neraca Perdagangan Terhadap Malaysia Sebesar Usd 1,11 Miliar.
Trending di Internasional