Teropongistana.com Jakarta – Sejumlah massa aksi yang mengatasnamakan diri sebagai Pemuda Milenial Indonesia Bersatu unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jakarta. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan keterlibatan oknum penyidik Unit Tipikor Satreskrim Kapolres Sumenep dalam kasus dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kabupaten Sumenep Tahun Anggaran 2024.
Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk besar yang memuat tuntutan utama:
*1. MEMINTA KADIV PROPAM MABES POLRI PERIKSA OKNUM UNIT TIPIKOR KAPOLRES SUMENEP YANG DIDUGA KUAT MENERIMA ALIRAN DANA KASUSDUGAAN KORUPSI PROGRAM BSPS KAB. SUMENEP*
*2. MEMINTA BAPAK KAPOLRI SANKSI TEGAS DAN MENCOPOT KAPOLRES SUMENEPKARENA DIDUGA LALAI DAN TIDAK BISA MENJAGA NAMA BAIK INTITUSI KEPOLISIAN*
*3. PECAT DAN SIDANG ETIK OKNUM POLISI POLRES SUMENEP YANG DIDUGA MENERIMA RP 250 JUTA DARI KASUS BSPS KAB. SUMENEP*
*4. MEMINTA TIM PROPAM DAN TIM ITWASUM MABES POLRI TURUN KE SUMENEP, UNTUK MENJAGA INTEGRITAS POLRI, KHUSUSNYA POLRES SUMENEP*
Koordinator aksi, Haris menyatakan bahwa dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam kasus korupsi merupakan ancaman serius bagi kredibilitas dan integritas Polri. Mereka menegaskan bahwa Mabes Polri harus mengambil langkah cepat, transparan, dan tegas demi mengembalikan kepercayaan publik.
“Kami datang ke Mabes Polri bukan tanpa alasan. Dugaan keterlibatan aparat di Polres Sumenep dalam skandal BSPS ini sudah menjadi rahasia umum. Jika dibiarkan, ini akan merusak citra Polri di mata masyarakat,” ujar salah satu orator di lokasi aksi.
Massa aksi juga mengingatkan bahwa program BSPS seharusnya menjadi instrumen untuk membantu masyarakat miskin memiliki hunian yang layak, bukan menjadi lahan bancakan oknum yang menyalahgunakan kewenangannya.
Aksi berjalan tertib dengan pengawalan aparat kepolisian, namun para pengunjuk rasa menegaskan akan kembali turun ke jalan jika tuntutan mereka tidak diindahkan.
“kami akan kembali menggelar aksi di Mabes Polri dengan kekuatan massa yang lebih besar, sampai Kapolres Sumenep dicopot dan para pelaku diproses hukum” tutupnya.