Menu

Mode Gelap
Kecuali ADESI Abstain, Anggota Desa Bersatu Bubar Pengamat Politik Egi Hendrawan Desak Presiden Copot Mendagri Tito Karnavian Dianggap Pencitraan, DPRD Lebak Buktikan Kerja Nyata: Desak Gubernur Banten Segera Tutup Galian Tanah Ilegal Pakar AS: BUMN Sudah Jadi “BUMG”, Kendali di Jokowi, Orang Prabowo Tersisih Pernyataan Ketua DPRD Pandeglang Terkait Kerja Sama Sampah Tuai Kritik, Pengamat Sebut Pencitraan Akun Instagram Didilionrich Kembali Ramai Setelah Kritik Pejabat yang Jawab “Ngantuk” Saat Ditanya Soal Rakyat Sakit

Megapolitan

Pengamat Politik Egi Hendrawan Desak Presiden Copot Mendagri Tito Karnavian


Foto (red). Perbesar

Foto (red).

Teropongistana.com Jakarta – Pengamat politik dan hukum, Egi Hendrawan, menilai gelombang demonstrasi yang marak belakangan ini berawal dari keresahan masyarakat akibat kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dianggap membebani. Situasi tersebut diperparah dengan adanya kenaikan gaji anggota DPR yang memicu kemarahan publik.

Egi juga menyoroti posisi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menurutnya masih kerap berpihak pada kelompok tertentu meski kini berada di kabinet Presiden Prabowo Subianto. Ia bahkan menyebut Tito sebagai menteri titipan Presiden ke-7 Joko Widodo.

Sebelumnya, Tito juga menuai kritik dari anggota DPR RI Dapil Aceh I, Muslim Ayub, terkait keputusan kontroversial mengenai status empat pulau yang semula masuk wilayah Aceh Singkil namun kemudian diputuskan masuk ke Sumatera Utara. Sengketa ini akhirnya membuat Presiden Prabowo turun tangan langsung dan mengembalikan keempat pulau tersebut ke wilayah Aceh.

Menurut Egi, Tito Karnavian sebaiknya segera dicopot karena keberadaannya berpotensi melemahkan pemerintahan Prabowo. “Kebijakan kenaikan PBB di sejumlah daerah memicu gelombang penolakan dan dapat menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah,” tegasnya, Rabu (27/8).

Lebih jauh, Egi juga meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit anggaran Kementerian Dalam Negeri selama kepemimpinan Tito. Ia menilai, banyak kepala daerah terjerat kasus korupsi menunjukkan lemahnya fungsi pembinaan. “Anggaran untuk pencegahan dan pembinaan diduga tidak dijalankan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Baca Lainnya

Kejaksaan Didukung Ungkap Kasus Dugaan Penyelewengan Benih Padi di Jawa Barat

26 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Kejaksaan Didukung Ungkap Kasus Dugaan Penyelewengan Benih Padi Di Jawa Barat

Banyak Keracunan, DPR Usulkan Dapur Ada di Sekolah

26 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Banyak Keracunan, Dpr Usulkan Dapur Ada Di Sekolah

Politisi Demokrat Minta Kenaikan PBB di Kota Parepare Harus Ada Azas Keadilan

22 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Politisi Demokrat Minta Kenaikan Pbb Di Kota Parepare Harus Ada Azas Keadilan
Trending di Headline