Menu

Mode Gelap
Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat Eks Ketum BPAN Puji Kajati Banten Dukung Perda Kearifan Lokal Adat Baduy Kejari Jakpus Limpahkan Berkas Perkara 9 Tersangka Korupsi Minyak Pertamina ke Pengadilan

Nasional

Launching Majelis Zikir Al-AMIN, Dewan Syura PKB Harap Nahdliyin Jadi Aktor Pemberdayaan Ekonomi


Keterangan Poto: Dewan Syura PKB Kiyai Maman Imanulhaq. Perbesar

Keterangan Poto: Dewan Syura PKB Kiyai Maman Imanulhaq.

Teropongistana.com

MAJALENGKA – Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, dan Launching Majelis Dzikir Al-Amin,Minggu (8/10).

Ribuan santri bersama masyarakat sekitar dan Relawan Anies Muhaimin, (AMIN) pun memadati lapangan di kompleks pesantren. Turut hadir juga sejumlah ulama Jawa Barat seperti KH Anwar Sulaiman, KH Iso Solah, Gus Aldi, Gus Hadiq, dan banyak ulama lainnya. Serta tentunya Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, KH Maman Imanulhaq yang juga pengasuh Ponpes Al Mizan.

Acara yang dibuka dengan doa kebangsaan oleh guru mulia Habib Thohir bin Yahya dari Cirebon ini berlangsung begitu meriah. Ribuan masyarakat pun asik bersalawat bersama yang dipimpin oleh Gus Aldi yang kini sosoknya tengah digandrungi para santri.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, KH Maman Imanulhaq yang juga pengasuh Ponpes Al Mizan dalam tausiahnya menyinggung soal pentingnya pemberdayaan ekonomi dalam akidah ahlussunah wal jamaah (aswaja). Katanya, akidah aswaja an-nahdliyah justru sangat cocok atau kompatibel dengan aktivisme ekonomi dan politik.

“Walisongo merupakan gambaran aktivisme politik dan ekonomi, bukan semata mengangkat Raden Fatah menjadi Sultan Demak dan Sunan Gunung Jadi menjadi Sultan Cirebon, melainkan juga melakukan pemberdayaan ekonomi,” ujar Kiai Maman dalam tausiahnya, Minggu (8/10).

Salah satu saluran dakwah Islamiah yang dilakukan oleh penyebar Islam awal di Nusantara, imbuh Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu, adalah melalui jalur perdagangan. Misal saja Sunan Bonang serta Sunan Giri yang menyusuri sungai-sungai membawa barang dagangan untuk tujuan dakwah.

Oleh sebabnya, NU sebagai pewaris dakwah Islamiah para wali songo, patut melanjutkan dan melestarikan perjuangan wali songo terutama di bidang ekonomi. Tokoh muda NU itu kemudian menegaskan, KH. Wahid Hasyim atas restu Hadratussyeikh Hasyim Asyari mengembangkan pesantren dengan menyiapkan kader-kader bangsa yang siap terjun di bidang ekonomi, politik dan birokrasi.

“Akidah Aswaja tidak mengizinkan perilaku yang pasif, berpangku tangan, dan hanya mengharapkan belas-kasihan orang lain. Apalagi itu menyangkut ekonomi dan politik,” kata legislator PKB itu menambahkan.

Terakhir Kiai Maman berharap agar warga nahdliyin punya mental pejuang, bukannya mental inlander yang berharap dari pemberian saja, namun justru NU harus menjadi aktor pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

“Spirit juang wali songo dan pemimpin jamiyyah NU yang diteladankan oleh Hadratussyeikh Hasyim Asyari dan KH. Wahid Hasyim, yang mendidik warga NU dan kaum santri agar bisa aktif terlibat dalam ekonomi, politik dan birokrasi,” ujar Kiai Maman.

dalam tausiahnya menyinggung soal pentingnya pemberdayaan ekonomi dalam akidah ahlussunah wal jamaah (aswaja). Katanya, akidah aswaja an-nahdliyah justru sangat cocok atau kompatibel dengan aktivisme ekonomi dan politik.

“Walisongo merupakan gambaran aktivisme politik dan ekonomi, bukan semata mengangkat Raden Fatah menjadi Sultan Demak dan Sunan Gunung Jadi menjadi Sultan Cirebon, melainkan juga melakukan pemberdayaan ekonomi,” ujar Kiai Maman dalam tausiahnya, Minggu (8/10).

Salah satu saluran dakwah Islamiah yang dilakukan oleh penyebar Islam awal di Nusantara, imbuh Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu, adalah melalui jalur perdagangan. Misal saja Sunan Bonang serta Sunan Giri yang menyusuri sungai-sungai membawa barang dagangan untuk tujuan dakwah.

Oleh sebabnya, NU sebagai pewaris dakwah Islamiah para wali songo, patut melanjutkan dan melestarikan perjuangan wali songo terutama di bidang ekonomi. Tokoh muda NU itu kemudian menegaskan, KH. Wahid Hasyim atas restu Hadratussyeikh Hasyim Asyari mengembangkan pesantren dengan menyiapkan kader-kader bangsa yang siap terjun di bidang ekonomi, politik dan birokrasi.

“Akidah Aswaja tidak mengizinkan perilaku yang pasif, berpangku tangan, dan hanya mengharapkan belas-kasihan orang lain. Apalagi itu menyangkut ekonomi dan politik,” kata legislator PKB itu menambahkan.

Terakhir Kiai Maman berharap agar warga nahdliyin punya mental pejuang, bukannya mental inlander yang berharap dari pemberian saja, namun justru NU harus menjadi aktor pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

“Spirit juang wali songo dan pemimpin jamiyyah NU yang diteladankan oleh Hadratussyeikh Hasyim Asyari dan KH. Wahid Hasyim, yang mendidik warga NU dan kaum santri agar bisa aktif terlibat dalam ekonomi, politik dan birokrasi,” ujar Kiai Maman.

Baca Lainnya

Menkeu Purbaya Diminta Perhatikan Nasib Pengusaha Rokok Madura

30 September 2025 - 01:35 WIB

Menkeu Purbaya Diminta Perhatikan Nasib Pengusaha Rokok Madura

Saat Prabowo Harumkan Nama Bangsa di Internasional, Biro Pers Istana Malah Cederai Kemerdekaan Pers

29 September 2025 - 15:00 WIB

Saat Prabowo Harumkan Nama Bangsa Di Internasional, Biro Pers Istana Malah Cederai Kemerdekaan Pers

Anak-Anak Senang Cuci Piring Usai Menikmati MBG dari Dapur Sekolah SDN Ngupasan Jogjakarta

27 September 2025 - 11:56 WIB

Anak-Anak Senang Cuci Piring Usai Menikmati Mbg Dari Dapur Sekolah Sdn Ngupasan Jogjakarta
Trending di Nasional