Menu

Mode Gelap
Dojo zatayu INKANAS kab Bogor melaksanakan halal bihalal Ketua LPN Sebut Menteri Pertanian Abaikan Derita Rakyat, Prabowo Diminta Evaluasi Pengamat: Dorong Peran Gen-Z dalam Isu Keamanan Nasional Rakyat Papua Tengah Tuding Ada Pembiaran Penyerobotan Lahan oleh PT Jati Dharma Indah Dugaan Bobol Data Nasabah Untuk Kredit Fiktif, PT Mega Central Finance Dilaporkan Ke Menteri Purbaya Jampidsus Dilaporkan ke Presiden, Diduga Salahgunakan Wewenang Selaku Ketua Satgas PKH

Nasional

Pengamat UNHAN Soroti Dominasi Superioritas Udara dalam Konflik Iran-Israel, Imbas bagi Indonesia Dinilai Terbatas


Foto (Red). Perbesar

Foto (Red).

Teropongistana.com Jakarta – Pengamat militer dari Universitas Pertahanan (UNHAN), Ario Seno, menyoroti dinamika konflik Iran-Israel yang saat ini menunjukkan dominasi penggunaan kekuatan udara dan senjata jarak jauh. Menurutnya, hal ini tercermin dari aksi saling serang antara kedua negara melalui peluncuran rudal jarak jauh.

“Konflik ini menunjukkan bahwa superioritas udara dan penggunaan senjata jarak jauh menjadi faktor dominan. Kita melihat jual beli serangan rudal antara Israel dan Iran, serta intervensi Amerika Serikat yang mengirimkan pesawat pembom untuk menghantam fasilitas nuklir Iran,” jelas Ario Seno (25/6).

Ia menambahkan, hingga kini belum terlihat adanya pengerahan kekuatan laut secara signifikan dari negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut. Namun, Iran sempat melontarkan wacana pemblokadean Selat Hormuz sebagai upaya menekan suplai energi ke Amerika Serikat untuk mencegah turut campurnya Amerika pada konflik Iran-Israel.

“Selat Hormuz merupakan jalur strategis bagi distribusi minyak dunia, termasuk dari negara-negara sekutu Amerika. Dengan memblokade kawasan ini, Iran berharap pasokan energi ke Amerika dapat terganggu,” tambahnya.

Terkait dampaknya terhadap Indonesia, Ario Seno menilai pengaruh konflik ini terhadap pasokan energi nasional tidak terlalu signifikan.

“Meskipun konflik ini bisa memberi dampak global, Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada energi dari kawasan Selat Hormuz. Kawasan Laut China Selatan juga menyimpan cadangan energi besar dan saat ini kondisinya masih relatif stabil,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kemandirian energi bagi Indonesia guna mengurangi ketergantungan terhadap suplai global. Ia menyarankan agar pemerintah semakin serius mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

“Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru dan terbarukan yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Ketimbang terus bergantung pada minyak bumi dari luar, sudah saatnya kita berinvestasi lebih serius pada EBT,” pungkas Ario Seno.

Baca Lainnya

Pengamat: Dorong Peran Gen-Z dalam Isu Keamanan Nasional

26 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Pengamat: Dorong Peran Gen-Z Dalam Isu Keamanan Nasional

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

24 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Anggota Dpr Ri Komisi Iv Fraksi Nasdem, Arif Rahman, Menegaskan Pentingnya Memperkuat Landasan Hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Agar Lembaga Tersebut Memiliki Legitimasi Dan Kewenangan Yang Kuat Dalam Menjalankan Tugas Pembinaan Ideologi Bangsa Secara Berkelanjutan. Menurut Arif Rahman Yang Juga Sebagai Badan Legislasi Dpr Ri (Baleg Dpr Ri) , Keberadaan Bpip Bukan Sekadar Simbol Pembinaan Ideologi, Tetapi Menjadi Garda Terdepan Dalam Menjaga Nilai-Nilai Pancasila Agar Tetap Hidup, Relevan, Dan Diterapkan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara. “Bpip Perlu Memiliki Dasar Hukum Yang Kokoh Agar Tidak Hanya Bersifat Administratif, Tetapi Juga Memiliki Daya Dorong Dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Yang Berlandaskan Pancasila,” Ujar Arif Rahman Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Yang Digelar Bersama Bpip. Lebih Lanjut, Arif Menyoroti Perlunya Penanaman Dimensi Pancasila Di Tengah Masyarakat, Terutama Di Era Digital Yang Sarat Dengan Arus Informasi Tanpa Batas. Ia Menilai, Banyak Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Dan Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila, Baik Dalam Tindakan Sosial Maupun Perilaku Di Media Sosial. “Hari Ini Kita Melihat Ada Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Pancasila. Karena Itu, Perlu Upaya Bersama Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Agar Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi, Tetap Bijak Dalam Bersikap, Dan Mampu Menempatkan Kepentingan Bangsa Di Atas Kepentingan Pribadi,” Tegasnya. Arif Rahman Menambahkan Bahwa Penguatan Peran Bpip Juga Harus Diiringi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Kultural, Agar Nilai-Nilai Pancasila Tidak Hanya Diajarkan, Tetapi Benar-Benar Dihidupi Dalam Perilaku Sehari-Hari. “Pancasila Bukan Sekadar Hafalan Lima Sila, Tetapi Panduan Moral Dan Kompas Kebangsaan. Pembinaan Ideologi Harus Masuk Ke Ruang-Ruang Pendidikan, Keluarga, Bahkan Dunia Digital,” Ungkapnya. Melalui Kegiatan Bersama Bpip Ini, Arif Berharap Generasi Muda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Semakin Memahami Pentingnya Pancasila Sebagai Falsafah Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Teknologi.

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

23 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen
Trending di Nasional