Menu

Mode Gelap
Kemenag Raih Anugerah Badan Publik Informatif 2025, Naik 120% SOKSI Jakarta Timur Gelar Musyawarah Cabang Luar Biasa, Teguhkan Konsolidasi dan Soliditas Organisasi Di Antara Kopi dan Ketakutan: Festival Film Horor 2025 Membaca Arah Sinema Horor Nasional Camelia Petir Tekankan Kekompakan di Puncak HUT ke-1 dan Seminar Nasional Perkuat Organisasi, FWS Sukseskan Rapat Konsolidasi Kepengurusan Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Sebagai Dasar Tata Kelola AI Indonesia

Nasional

Pengamat UNHAN Soroti Dominasi Superioritas Udara dalam Konflik Iran-Israel, Imbas bagi Indonesia Dinilai Terbatas


Foto (Red). Perbesar

Foto (Red).

Teropongistana.com Jakarta – Pengamat militer dari Universitas Pertahanan (UNHAN), Ario Seno, menyoroti dinamika konflik Iran-Israel yang saat ini menunjukkan dominasi penggunaan kekuatan udara dan senjata jarak jauh. Menurutnya, hal ini tercermin dari aksi saling serang antara kedua negara melalui peluncuran rudal jarak jauh.

“Konflik ini menunjukkan bahwa superioritas udara dan penggunaan senjata jarak jauh menjadi faktor dominan. Kita melihat jual beli serangan rudal antara Israel dan Iran, serta intervensi Amerika Serikat yang mengirimkan pesawat pembom untuk menghantam fasilitas nuklir Iran,” jelas Ario Seno (25/6).

Ia menambahkan, hingga kini belum terlihat adanya pengerahan kekuatan laut secara signifikan dari negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut. Namun, Iran sempat melontarkan wacana pemblokadean Selat Hormuz sebagai upaya menekan suplai energi ke Amerika Serikat untuk mencegah turut campurnya Amerika pada konflik Iran-Israel.

“Selat Hormuz merupakan jalur strategis bagi distribusi minyak dunia, termasuk dari negara-negara sekutu Amerika. Dengan memblokade kawasan ini, Iran berharap pasokan energi ke Amerika dapat terganggu,” tambahnya.

Terkait dampaknya terhadap Indonesia, Ario Seno menilai pengaruh konflik ini terhadap pasokan energi nasional tidak terlalu signifikan.

“Meskipun konflik ini bisa memberi dampak global, Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada energi dari kawasan Selat Hormuz. Kawasan Laut China Selatan juga menyimpan cadangan energi besar dan saat ini kondisinya masih relatif stabil,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kemandirian energi bagi Indonesia guna mengurangi ketergantungan terhadap suplai global. Ia menyarankan agar pemerintah semakin serius mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

“Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru dan terbarukan yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Ketimbang terus bergantung pada minyak bumi dari luar, sudah saatnya kita berinvestasi lebih serius pada EBT,” pungkas Ario Seno.

Baca Lainnya

Kemenag Raih Anugerah Badan Publik Informatif 2025, Naik 120%

16 Desember 2025 - 00:05 WIB

Kemenag Raih Anugerah Badan Publik Informatif 2025, Naik 120%

Menag Dorong Papua Barat Daya Jadi Teladan Kerukunan Antarumat

13 Desember 2025 - 21:49 WIB

Menag Dorong Papua Barat Daya Jadi Teladan Kerukunan Antarumat

Awas Jangan Melempem, Satgas PKH Diminta Usut Biang Kerok Banjir Bandang di Sumut

12 Desember 2025 - 21:46 WIB

Awas Jangan Melempem, Satgas Pkh Diminta Usut Biang Kerok Banjir Bandang Di Sumut
Trending di Nasional