Menu

Mode Gelap
Kawal Terus, Perkara Pemalsuan Surat Charlie Chandra, Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata CBA Makin Tegas: Pemenang Lelang Pelabuhan Carocok Painan Diduga Fiktif Jalan Rusak ke Baduy Disorot Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Makin Panas, Kuasa Hukum APSP Kembali Laporkan Astra Agro Lestari Di Bareskrim Polri Dirut PLN Bukan Hanya Bikin Bali Gelap, Tapi Bikin Bahlil Lahadalia Gelap Mata

Hukum

Upaya Hukum Kejari Lebak Belum Berjalan di PN Tipikor Serang, Ini Alasannya


Keterangan foto : Kasie Pidana Khusus (PIdsus) Kejari Lebak, Akhmad Fakhri, Jumat (17/3) Perbesar

Keterangan foto : Kasie Pidana Khusus (PIdsus) Kejari Lebak, Akhmad Fakhri, Jumat (17/3)

Teropongistana.com Banten – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Pidsus) pada Pengadilan Negeri Serang yang memvonis bebas Ketua Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bangkit, Kusnaedi dan Bendahara KPRI Bangkit. Keduanya bebas, sesuai putusan yang dibacakan oleh ketua majelis hakim Dedy Adi Saputra di ruang sidang pada Selasa (7/3/2023) dini hari.

“Atas putusan itu, maka kedua terdakwa bebas dari semua dakwaan dan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum. Kusnaedi dan Ahmad Fathoni tidak terbukti melakukan tindak pidana korupsi,” ucap Hakim saat membacakan putusan.

Baca juga : LUAR BISA…!Kejari Lebak Nyatakan Siap Dukung Agenda Pelantikan JMSI

 

Menanggapi putusan yang dibacakan oleh Ketua Majlis Halim di PN Serang, Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Lebak, Akhmad Fakhri menyebut bahwa Putusan Pengadilan Negeri Tipikor Serang terhadap perkara itu belum memiliki kekuatan hukum tetap. Kata Fakhri, alasanya karena masih ada upaya-upaya hukum yang bisa dilakukan.

“Putusan PN Serang belum Inkracht, intinya seperti itu ya om Sementara,” ucap Fakhri saat dihubungi lewat pesan WhatsAapnya, Jumat (17/3).

Disinggung soal rencana upaya hukum yang akan dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Lebak. Fakhri menjawab bahwa rillis resmi tentang langkah hukum akan dijelaskan oleh Kasi Intelijen Kejari Lebak.

“Nanti rillis resminya ada dibidang intel ya,” singkat Fakhri.

Berikut perjalanan kasus dugaan korupsi KPRI Bangkit di Kementerian Agama Kabupaten Lebak

Pada Kamis 22 Juli 2022, Kejaksaan negeri (Kejari) Lebak, menahan KA dan AF mantan Ketua dan Bendahara Koperasi Bangkit.

Mereka ditangkap atas dugaan korupsi penyalahgunaan dana bergulir bantuan dana Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Bangkit(KPRI-Bangkit) Kantor kementerian agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, tahun 2012-2013 .

Pada 2012-2013, Koperasi Bangkit mengusulkan pinjaman ke LPDB sebesar Rp2,5 miliar yang diperuntukkan bagi anggota koperasi. Namun, dalam kurun waktu tahun 2012 dan tahun 2013 tidak menyalurkan seluruh pinjaman dana bergulir dari LPDB-KUMKM ke anggota Koperasi Bangkit.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri Lebak kedua tersangka, dilakukan penahanan berdasarkan Surat Perintah Penahanan (T-2) Nomor: Print -81 1/M.6.14/Fd.1/07/2022 tanggal 21 Juli 2022 an. Tersangka K dan Nomor: Print -812/M.6.14/Fd.14)7/2022 tanggal 21 Juli 2022 an. Tersangka AF tanggal 21 Juli 2022. Hingga akhirnya, mereka diseret ke meja hijau. (Kusbini/Red)

Baca Lainnya

Kawal Terus, Perkara Pemalsuan Surat Charlie Chandra,

4 Juli 2025 - 12:22 WIB

Kawal Terus, Perkara Pemalsuan Surat Charlie Chandra,

Makin Panas, Kuasa Hukum APSP Kembali Laporkan Astra Agro Lestari Di Bareskrim Polri

3 Juli 2025 - 19:24 WIB

Makin Panas, Kuasa Hukum Apsp Kembali Laporkan Astra Agro Lestari Di Bareskrim Polri

Dirut PLN Bukan Hanya Bikin Bali Gelap, Tapi Bikin Bahlil Lahadalia Gelap Mata

3 Juli 2025 - 14:59 WIB

Dirut Pln Bukan Hanya Bikin Bali Gelap, Tapi Bikin Bahlil Lahadalia Gelap Mata
Trending di Hukum