Menu

Mode Gelap
Diduga Tak Miliki Izin, PT SGT di Jawilan Bodong dan Berbahaya Gerak 08 Banten Desak Satgas PKH Sikat Habis Tambang Ilegal di Indonesia Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB Penjelasan Ahli Waris Suparno terkait Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bandara Soetta Gerak 08 Apresiasi Penindakan Tambang Ilegal di Morowali, Bongkar Praktik Cukong yang Selama Ini Kebal PT Warnaprima Kimiatama di Serang Disorot: Aktivis Pertanyakan Izin Lingkungan dan Limbah B3

Megapolitan

Sabotase Program Baja Nasional Pembangkangan Terhadap Jokowi


Sabotase Program Baja Nasional Pembangkangan Terhadap Jokowi Perbesar

TEROPONGISTANA.COM JAKARTA -Disaat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan pembangunan Cluster Industri Baja 10 Juta Ton Cilegon. Namun ironis nya kran impor baja malah tidak terkendali. Sehingga bagaimana mungkin investor investor akan membangun cluster 10 juta dalam negeri program nawacitanya jokowi?

Menanggapi polemik tersebut, Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) Provinsi Banten, Yusuf Reza Soleman buka suara, menurut Yures Jokowi sebagai atasan telah perintahkan bawahannya tak lagi ada impor, tapi ironisnya kran impor tak bisa dikendalikan.

“Hanya ada dua hal ketidaksanggupan dalam memimpin kementerian atau apakah ini bentuk pembangkangan terhadap kebijakan presiden.
Ayo Jokowi Audit Kemenperin, Sikat mafia kebijan baja impor..”terang Yusuf Reza Soleman kepada Wartawan, Sabtu (5/2)

Baca juga : DPD RI, Perpanjangan Masa Presiden Tak Mudah

Yusuf Reza Soleman sapaan Yures menyebutkan, disaat Presiden Joko Widodo melaksanakan pembangunan Cluster Industri Baja berjumlah 10 juta ton di Cilegon. Kata Yures, hal itu terlihat pada saat peresmian pabrik baja HSM 2 PT.Krakatau Steel.

“Kita mendukung kebijakan Presiden yang tak melakukan impor-impor dan kita juga mendukung Presiden untuk memberantas mafia-mafia kebijakan baja.”ucap Yures.

“Pemerintah jangan biarkan mafia impor baja ini merajalela menikmati keuntungan baja impor di atas ketersediaan baja domestik,” tambah Yures.

Menurut Yures, saat ini kondisi pasar baja dalam negeri dibanjiri baja impor dumping. Terutama produk baja cold rolled coil/sheet (CRS/S); hot rolled coil (HRC); HRC alloy; baja lapis alumunium seng; cold rolled stainles steel (CRS) dari China dan beberapa negara lain.

Akibat banyaknya baja impor dumping tersebut, produk baja dalam negeri tidak terserap di pasaran. Yures minta Pemerintah jangan tinggal diam. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada pengembangan industri baja dalam negeri.

“Praktek dumping ini sungguh bisnis yang unfair di tengah rezim perdagangan global. Pemerintah harus melindungi produk dalam negeri,”ujar Yures.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik Hot Strip Mill atau HSM 2 PT Krakatau Steel di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa, 21 September 2021.

Presiden berharap, kehadiran pabrik tersebut mampu menekan angka impor baja di Indonesia yang menjadi biang ambruknya pasar baja lokal.

Baca Lainnya

Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB

15 November 2025 - 18:44 WIB

Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, Minerbaone Error Dan Revisi Rkab

Penjelasan Ahli Waris Suparno terkait Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bandara Soetta

15 November 2025 - 17:04 WIB

Penjelasan Ahli Waris Suparno Terkait Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bandara Soetta

Komrad Pancasila: Hormati Keputusan Pemerintah, Tapi Jangan Abaikan Luka Sejarah

13 November 2025 - 18:29 WIB

Komrad Pancasila: Hormati Keputusan Pemerintah, Tapi Jangan Abaikan Luka Sejarah
Trending di Nasional