TEROPONGISTANA.COM JAKARTA -Aksi pengusiran Direktur Utama Krakatau Steel (KS) yang dilakukan pimpinan sidang Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, semakin membuat rakyat tidak percaya dengan DPR. Pengusiran itu menunjukkan sikap arogansi wakil rakyat, yang jelas tidak bermanfaat bagi rakyat. Demikian diungkapkan Mohammad Sopiyan, Aktivis 98, melalui rilis yang dikirim kepada insan media, Selasa (14/2).
“Saya sangat perihatin, kok DPR yang katanya wakil rakyat tapi mengusir rakyat yang diundangnya sendiri. Ini bisa jadi preseden buruk, dan akan semakin mengikis kepercayaan rakyat terhadap lembaga legislatif,” kata Sopian.
Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini menambahkan, seharusnya DPR, dalam hal ini pimpinan sidang RDP berlaku bijak. Yakni menerima keluhan dan masukan dari masyarakat terkait problem memajukan industri baja nasional.
“Namanya kan rapat dengar pendapat, ya dengarkan dong keluhannya apa. Kemudian dicarikan jalan keluar dari keluhan dan masalah yang dialami KS, bukan malah mengusir. Kalau diusir, jadinya semakin sulit mencari jalan keluar dalam memajukan industri baja nasional,”tutur Sopiyan.
Baca juga : Pastikan Stok Aman, DPRD Banten Monitoring Gundang Bulog Lebak Pandeglang
Apalagi, lanjut Sopiyan, dalam RDP tersebut, KS mengharapkan agar pemerintah mengeluarkan regulasi untuk membatasi impor baja. Karena memang, kata Sopiyan, impor baja yang tak terkendali itu berpotensi menghancurkan industri baja dalam negeri.
“Jadi bisa dipertanyakan tuh nasionalisme wakil rakyat yang melakukan pengusiran,” tutur Sopiyan.
Baca juga : KEREN…..!!! Catatan Sejarah, Perdana Ekspor 14 Ton Pupuk Batubara Ke USA
Mantan ketua umum pertama Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) ini mengajak seluruh elemen pergerakan di Indonesia untuk membantu memajukan industri baja nasional yang dicita-citakan sejak lama oleh pendiri bangsa.
“Kalau ada pihak yang menghambat penolakan impor baja, bisa jadi, pihak itu ikut bagian dalam mafia impor baja yang membuat industri baja dalam negeri menjadi terpuruk,” tegas Sopiyan.