Aceh – Pasca Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif 2024, pesta demokrasi terus berlanjut pada pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
Menurut data resmi KPU, Pilkada 2024 akan dilangsungkan di 545 daerah di seluruh Indonesia. Salah satu daerah tersebut adalah kabupaten aceh selatan yang terkenal dengan sebutan “Negeri Pala”. Pilkada tahun ini akan memilih pasangan bupati dan wakil bupati defenitif yang ke 21 sejak tahun 1945 jika mengacu pada sumber sejarah kabupaten ini.
Berdasarkan penetapan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Selatan, terdapat 4 pasangan calon yang akan berkompetisi pada pilkada ini.
Pasangan calon tersebut yaitu H Darmansah, S.Pd., MM – Sudirman NJ, diusung oleh Partai NasDem, PDA dan Partai Umat. Kemudian paslon H Mirwan MS, SE, MSos – H. Baital Mukadis,SE diusung oleh partai Golkar, Demokrat , PAN , Gerindra, PKS, PKB, PPP dan Gelora, PAS, Buruh, PDI, dan Hanura.
Lalu Pasangan calon Tgk Amran SH – Akmal AH, S.Pd diusung oleh PA PNA dan PSI. Kemudian pasangan calon jalur perseorangan (independent) yaitu Hendri Yono, SSos, MSi – Mirwan.
jika kita berkaca pada peta politik saat ini pemuda menjadi bagian dari pilar penentu arah kepemimpinan, terlihat adanya pergeseran paradigma yang membuat pemuda lebih “care” dan terbukti meningkatnya partisipasi pada pilpres lalu.
Tentu ini paradigma ini berpengaruh pada pilkada yang akan berlangsung november ini. Pemuda menjadi “agent of change” yang mampu membuat peta politik dengan pengaruh arus media sosial yang selama ini begitu terbuka.
Lantas yang menjadi pertanyaan besarnya, bagaimana potensi pemuda sebagai pilar pembangunan diaktualisasikan pada pilkada aceh selatan?. Lalu Bagaimana komitmen paslon untuk menempatkan pemuda sebagai pilar pembangunan pada pemerintahan jika terpilih?. Jika mengacu data BPS pada tahun 2023 penduduk usia 15 tahun ke atas yang tamat SMA/MA sebesar 24,49 persen, SMK/MAK sebesar 0,85 persen dan perguruan tinggi 8,66 persen.
Tingkat pengangguran terbuka di Aceh Selatan berada pada angka 4.73 % dan tingkat partisipasi angkatan kerja masih rendah hanya 58,87 % Selain itu, keterbukaan lapangan pekerjaan bagi pemuda yang minim sehingga banyaknya pengangguran yang berakibat terjadinya perilaku judi online, pencurian, narkoba dan perilaku tidak produktif lainnya. Para paslon harus punya perhatian khusus melalui upaya preventif dengan mengembangkan potensi pemuda ke hal positif dan membangun.
Oleh karena potensi pemuda yang cukup besar dan berdampak untuk daerah maka kami merekomendasikan beberapa poin bagi para paslon untuk :
1. Memastikan adanya peningkatan pendidikan vokasi bagi pemuda/i sehingga mampu bersaing pada dunia kerja.
2. Menjadikan pemuda/i sebagai subjek dalam pembangunan Aceh Selatan.
3. Mendorong pemberian beasiswa kepada lulusan SMA sederajat utk melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri sesuai dg prioritas pembangunan Aceh Selatan.
4. Mendesak kepada Paslon agar memasukan program pemuda/i dalam visi dan misi secara lugas dan jelas.
Melalui rekomendasi ini kita tentu berharap pemimpin aceh selatan kedepan harus mampu menjawab soal pemuda saat ini, mampu bekerja untuk rakyat dan mampu mengangkat martabat daerah. Rizki Alif Maulana Presidium Jaringan Muda Nusantara.