Menu

Mode Gelap
CBA: Penolakan SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Permalukan Bahlil Lahadalia Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes

Politik

Kader Golkar Suarakan Bahlil Mundur demi Menjaga Marwah Partai


Bahlil Lahadalia ketua umum partai Golkar dan juga Mentri ESDM Republik Indonesia. Perbesar

Bahlil Lahadalia ketua umum partai Golkar dan juga Mentri ESDM Republik Indonesia.

Teropongistana.com Jakarta – Desakan agar Bahlil Lahadalia mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar semakin menguat. Salah satu suara lantang datang dari kader muda partai, Rafik Perkasa Alam, yang menilai berbagai kontroversi yang melibatkan Bahlil telah merugikan citra Golkar.

Ia menekankan bahwa kepemimpinan Bahlil tidak hanya menimbulkan kegaduhan internal, tetapi juga berpotensi melemahkan kepercayaan publik terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurut Rafik, sejak awal proses pemilihan Bahlil sebagai Ketua Umum Golkar sudah bermasalah karena dinilai melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.

“Sejak awal, proses terpilihnya Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar sudah bermasalah karena dianggap melanggar AD/ART partai,” ujar Rafik, di Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Kontroversi semakin meruncing dengan sejumlah pernyataan dan kebijakan yang dikeluarkan Bahlil, termasuk pidato politiknya yang menyinggung “Hati-hati dengan Raja Jawa” saat pelantikannya. Selain itu, ia juga disorot karena memperoleh gelar doktor dari Universitas Indonesia dalam waktu 3,5 tahun, sesuatu yang dinilai tidak lazim dan menimbulkan pertanyaan.

Tak hanya itu, Rafik mengkritik komposisi kepengurusan DPP Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil yang masih melibatkan individu dengan rekam jejak kontroversial, termasuk mantan narapidana kasus korupsi dan amoral. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan semangat reformasi yang seharusnya dijalankan oleh partai.

Di luar dinamika internal partai, kebijakan Bahlil sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga tak luput dari sorotan. Salah satunya adalah perubahan regulasi terkait gas subsidi yang dinilai dilakukan tanpa kajian mendalam dan sosialisasi yang memadai.

Rafik bahkan menduga bahwa kebijakan ini justru berpotensi merugikan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertamanya, seolah-olah menjadi langkah yang melemahkan stabilitas pemerintahan.

“Hal-hal kontroversial yang dilakukan Bahlil sudah sangat mencoreng marwah Partai Golkar. Sudah seharusnya ia mengundurkan diri. Masih banyak kader yang lebih layak memimpin partai ini, seperti Adies Kadir, Anindya Bakrie, Tommy Soeharto, Airlangga Hartarto, atau Lodewijk Freidrich Paulus,” tegas Rafik.

Ia menegaskan bahwa Partai Golkar harus kembali kepada jati dirinya, yakni bekerja demi kepentingan rakyat dan menjaga integritas partai. “Golkar harus kembali pada prinsipnya, bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms

Desakan FPPI: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi dan Makzulkan Gibran

6 September 2025 - 09:12 WIB

Desakan Fppi: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi Dan Makzulkan Gibran
Trending di Politik