Menu

Mode Gelap
Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat Eks Ketum BPAN Puji Kajati Banten Dukung Perda Kearifan Lokal Adat Baduy Kejari Jakpus Limpahkan Berkas Perkara 9 Tersangka Korupsi Minyak Pertamina ke Pengadilan

Politik

Ridwan Hisyam Blak-blakan Soal Golkar, Munaslub, dan Dukungan Politik


Foto (red). Perbesar

Foto (red).

Teropongistana.com Jakarta – Politikus senior Partai Golkar, Ridwan Hisyam, secara terbuka mengungkap pandangannya di Kanal YouTube Petisi Brawijaya mengenai dinamika internal partai beringin, isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), hingga dukungannya terhadap Presiden Joko Widodo.

Ridwan menegaskan sejak awal dirinya mendukung Jokowi, termasuk ketika Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mencalonkan diri dalam kontestasi internal Golkar, (18/8).

“Saya dukung Jokowi. Kalau Bahlil kan anak buahnya Jokowi. Bosnya siapa? Jokowi. Jadi saya dukung Jokowi,” ujarnya.

Menurut Ridwan, wacana jika suatu saat Jokowi maju sebagai ketua umum Golkar bukanlah hal yang mustahil. Meski berpotensi menimbulkan perdebatan, ia menilai politik bisa terbentuk secara alami tanpa rekayasa.

Berbicara mengenai kiprahnya, Ridwan mengingatkan perjalanan panjangnya di Golkar. Ia pernah menjadi anggota DPR RI selama lima periode sejak era Orde Baru, bahkan sempat menjabat Ketua DPD Golkar Jawa Timur di usia 40 tahun menjadikannya yang termuda di Indonesia kala itu.

“Saya dua kali nyalon ketua umum Golkar, kalah. Tapi lima kali maju parlemen, lima kali menang,” kenangnya.

Terkait isu Munaslub yang kerap mencuat, Ridwan menilai hal tersebut sah secara aturan. Dalam AD/ART partai, Munaslub diperbolehkan.

“Di zaman Bang Ical saja bisa lima kali Munas. Tidak melanggar konstitusi,” jelasnya.

Ia mencontohkan sejarah Munas Golkar yang berlangsung demokratis, seperti terpilihnya Akbar Tanjung pada 1998 maupun Jusuf Kalla di Bali. Karena itu, wacana Munaslub menurutnya hal biasa dalam tradisi partai.

Namun, Ridwan mengaku kecewa saat pernah dicoret dari bursa calon ketua umum dengan alasan tidak memenuhi syarat. Padahal, ia merasa rekam jejaknya di parlemen dan partai sudah lebih dari cukup.

“Saya tahu yang mencoret itu bukan maunya Adies Kadir (Wakil Ketua DPR). Dia kader saya dulu di Surabaya. Saya hanya ketawa, karena sudah tahu peta politiknya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ridwan menegaskan isu Munaslub bukan berasal dari dirinya, melainkan ia hanya menjawab pertanyaan wartawan. Menurutnya, jika Munaslub memenuhi syarat, maka hal itu sah dilakukan.

“Lalu jadi ramai di berita, padahal isu itu sebelumnya muncul dari Nusron dan lingkaran istana. Nusron juga baru menanggapi setelah ramai, sementara pihak istana sendiri sudah membantah dan menegaskan fokus pada program-program,” katanya.

Ridwan menutup dengan pesan agar Golkar tetap menjaga konstitusi partai dan terbuka terhadap dinamika politik, termasuk kemungkinan Munaslub.

“Mulai zaman Orde Baru loh, sejak tahun 1997 saya sudah kampanye bersama Mbak Tutut. Jadi, dinamika di Golkar itu biasa saja,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms

Desakan FPPI: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi dan Makzulkan Gibran

6 September 2025 - 09:12 WIB

Desakan Fppi: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi Dan Makzulkan Gibran
Trending di Politik