Teropongistana.com Jakarta – Barisan Relawan Juang Perubahan (Bara JP) Provinsi Banten menangapi tentang adanya Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar oleh beberapa gabungan organisasi relawan di Jakarta. Menurut Bara JP, penyerapan aspirasi ersebut sangat bagus karena dari suara akar rumput paling bawah.
“Bagus sangat ideal Musra yang dilakukan oleh bagungan relawan beberapa hari yang lalu. Tapi, hanya yang menjadi pertanyaan dalam proses pelaksanaanya, kenapa para panitia mendatangi beberapa tokoh partai yang justru nama-nama tersebut telah muncul di Musra trakhir kemarin,” kata Wakil Ketua 1 Bara JP Banten, Yusuf Reza Soleman saat dihubungi lewat telepon selulernya, Rabu (17/5/2023).
Lebih lanjut, Yusuf Reza Soleman menjelaskan bahwa yang harus diperhatikan oleh relawan ialah ketika Presiden Joko Widodo mengikuti konferensi Pers bersama dengan Ketua Umum PDI-P yaitu Megawati Soekarno Putri beberapa pekan kemarin. Hal itu, kata Yures sebenarnya sudah menjadi sinyal ketika Presiden bersama Megawati dalam mengumumkan Ganjar Pranowo maju menjadi Calon Presiden 2024.
“Namun dalam kapasitas sebagai pejabat negara, Jokowi jelas tidak akan sebutkan satu nama untuk diusung sebagai capres. Hal itu terbukti dalam acara Musra terakhir kemarin. Presiden tidak sebutkan satu nama capres pun,” tutur Yusuf Reza Soleman yang kerap disapa Yures.
Selanjutnya, Yures menyebut bahwa beberapa organ relawan Jokowi masih setia menunggu arahannya dalam menentukan Capres di 2024. Bahkan, di acara Musra sekalipun, Presiden Jokowi masih tetap tidak mengumumkan nama Capres untuk maju di 2024.
“Jokowi sangat paham bahwa selama beliau menjabat sebagai Presiden, maka dia tidak akan mengusung dan memgarahkan relawan ke salah satu capres, dan sebagai pejabat negara beliau akan netral dalam penyelenggaraan Pilplres. Jokowi sadar betul, selama masih menjabat sebagai Presiden dia idak akan mengarahkan rekawan kepada salah satu Capres,” tutur Yures menjelaskan.
Sebelumnya, dalam acara Musra kemarin di Istora Senayan Minggu 14 Mei 2023 kemarin. Jokowi telah mengingatkan bahwa konstitusi mensyaratkan yang bisa mencalonkan capres atau cawapres hanya partai atau gabungan partai.
“Sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat, kepada partai-partai yang sekarang ini koalisinya juga belum selesai. Jadi kalau saya sekarang untuk apa, itu yang namanya strategi, jangan grasa-grusu. Belanda masih jauh.” tegas Jokowi.