Menu

Mode Gelap
Direktur CBA Soroti DPR: Empati Hilang, Tunjangan Selangit, Rakyat Menjerit Sekjen KITa Camellia Lubis Cetak Kesuksesan Lewat Charity Cancer 2025 Mantap, Charlie Chandra Terdakwa Mafia Tanah Divonis 4 Tahun Penjara Respon Pidato Bupati Lebak di HUT RI, Kejaksaan Diminta Periksa dan Panggil Hasbi Jayabaya Tercium Aroma Mencurigakan, BPK Banten Wajib Laporkan Temuan Pengadaan Lahan RSUD Tigaraksa ke Kejaksaan Bupati Lebak Amuk Kepala Desa Soal Dana Desa

Megapolitan

SEGERA…!Bupati dan Walikota Diminta Antisipasi Peningkatan Pandemi Saat Nataru


SEGERA…!Bupati dan Walikota Diminta Antisipasi Peningkatan Pandemi Saat Nataru Perbesar

TEROPONGISTANA.COM JAKARTA – Dalam memantau perkembangan pandemi COVID-19 di berbagai daerah, Satgas Penanganan COVID-19 menggunakan analisis 7-day moving average periode tanggal 1 – 7 November 2021 yang bersumber dari data Kementerian Kesehatan melalui sistem Bersatu Lawan COVID-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menerangkan bahwa analisis ini dapat digunakan memantau perkembangan kasus dan melihat pola perkembangan kasus kedepan. Bupati/walikota dapat menggunakan analisis dengan cara membandingkan rata-rata kasus harian selama 7 hari dengan rata-rata kasus harian selama 7 hari sebelumnya.

“Apabila kabupaten/kota menunjukkan peningkatan maka hal ini perlu diantisipasi terlebih kita akan segera memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru),” Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (9/11/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga

Melihat hasil analisis minggu ini, menyatakan terdapat beberapa kabupaten/kota mengalami tren kenaikan yang semuanya berasal dari Pulau Jawa. Yaitu di Provinsi Banten terdapat 2 dari 8 kabupaten/kota atau 25% yaitu Lebak dan Kota Tangerang.

Di DKI Jakarta, terdapat 3 dari 6 kabupaten/kota atau 50% yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Sedangkan di Provinsi Jawa Barat terdapat 7 dari 27 kabupaten kota atau 26% yaitu Sukabumi, Cirebon, Sumedang, Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi dan Kota Depok. Di DI Yogyakarta terdapat 2 dari 5 kabupaten kota atau 40% yaitu Kulonprogo dan Bantul.

Baca juga

Sementara di Jawa Tengah terdapat 10 dari 35 kabupaten/kota atau 28,6% yaitu Banjarnegara, Boyolali, Grobogan, Temanggung, Tegal, Wonosobo, Karanganyar, Blora, Kendal dan Kota Surakarta. Lalu, di Jawa Timur terdapat 8 dari 38 kabupaten/kota atau 21,05% yaitu Pacitan, Banyuwangi, Madiun Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto Ngawi dan Pamekasan.

Dari persebaran tersebut maka terlihat bahwa penyumbang terbesar kabupaten/kota yang meningkat berasal dari Jawa Tengah yaitu memiliki 10 kabupaten/kota yang mengalami tren kenaikan kasus. Dimohon kepada seluruh bupati dan walikota dari kabupaten/kota ini untuk terus membaca menganalisis data.

“Apabila para bupati/walikota dapat memantau dan menganalisis data di wilayahnya masing-masing, maka sedikit saja ada tren peningkatan dapat terdeteksi dan terantisipasi dengan lebih cepat,” tegas Wiku. (Red)

Baca Lainnya

Pakar Lingkungan: Proyek Jalan Hauling Tanpa AMDAL Ilegal, Pejabat Berwenang Harus Tanggung Jawab secara Hukum

20 Agustus 2025 - 16:26 WIB

Pakar Lingkungan: Proyek Jalan Hauling Tanpa Amdal Ilegal, Pejabat Berwenang Harus Tanggung Jawab Secara Hukum

PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki

18 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Pt Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, Cba: Kejati Dki Harus Selidiki

Meriahkan HUT RI, Bendera Merah Putih 208 Meter Berkibar Sepanjang Kereta Cepat Whoosh

17 Agustus 2025 - 14:03 WIB

Meriahkan Hut Ri, Bendera Merah Putih 208 Meter Berkibar Sepanjang Kereta Cepat Whoosh
Trending di Megapolitan