Menu

Mode Gelap
Bantah Peras Tersangka Benny Chandra, Kajari Tolitoli Tegaskan Faktanya Diputar-balikkan dan Saya yang Dimintain Duit Kawal Terus, Perkara Pemalsuan Surat Charlie Chandra, Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata CBA Makin Tegas: Pemenang Lelang Pelabuhan Carocok Painan Diduga Fiktif Jalan Rusak ke Baduy Disorot Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Makin Panas, Kuasa Hukum APSP Kembali Laporkan Astra Agro Lestari Di Bareskrim Polri

Politik

Menteri Diborgol, Persaingan Pilpres 2024 Kian Memanas


Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Memberikan Tanggapan nya terkait Pemilihan Presiden Yang Kian memanas, (Jum'at, 19/5/2023) Perbesar

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Memberikan Tanggapan nya terkait Pemilihan Presiden Yang Kian memanas, (Jum'at, 19/5/2023)

TeropongIstana.com, Jakarta | Seorang menteri yang diborgol karena kasus korupsi, Johnny G Plate, ia bukan hanya seorang menteri.

Johnny juga sekjen sebuah partai: Nasdem. Ini satu- satunya partai koalisi pemerintahan, pendukung Jokowi sejak periode pertama hingga kedua, yang gagah berani berseberangan dengan Jokowi soal Capres.

Johnny juga bagian dari koalisi partai yang mendukung Anies Baswedan. Koalisi partai ini juga dengan gagah berani mengambil platform perubahan, antitesa dari Jokowi.

Baca Juga : PDI Perjuangan Akan Mengusung Puan Maharani Dan Mahfud MD Di Pilpres 2024

Bisa dipastikan, ditahannya bahkan diborgol tangan sang menteri, dan dipertujukkan dihadapan media dan publik luas tak hanya menjadi peristiwa pemberatasan korupsi.

Ia juga menjadi penanda babak baru yang lebih panas soal persaingan pilpres 2024.

Surya Paloh, ketum Nasdem, sudah bicara yang banyak dikutip media. Ujarnya: “Terlalu mahal seorang menteri dan sekjen partai (dipermalukan) dengan tanggannya diborgol. Ada azas praduga tak bersalah. “Terlalu mahal,” ujar Surya Paloh dengan suara yang dalam, sekali lagi. (1)

Ketika Johnny dengan rompi tahanan dan tangan diborgol diperlihatkan kepada awak media, kita mendengar suara orang berteriak padanya. “Pak, pak, katanya bapak dapat setoran. Dapat berapa pak?”

Ini Juga : Partai Gerindra Menjadi Magnet Koalisi Parpol Pilpres 2024 Saat Ini, Begini Penjelasannya

Luas pula diberitakan, sejak Surya Paloh menjadi sponsor utama pendukung Capres Anies Baswedan, berbagai bisnis besarnya diganggu. Tergoyang bisnisnya, dari katering di Free Port hingga iklan BUMN di bisnis media.

Imajinasi kita pun menjadi liar. Apa yang terjadi jika akhirnya Surya Paloh, dengan Anies Baswedan menang pilpres 2024 dan menjadi penguasa. Akankah mereka membalas dengan sikap keras yang sama terhadap yang sekarang berkuasa?

Lembaga Jaksa Agung yang sama, tentu sudah diganti personelnya dengan orang Surya Paloh- Anies Baswedan.

Akankah jaksa agung juga menjadikan target berbagai tokoh yang mereka anggap berperan, untuk juga dicari- cari kesalahannya jika Surya Paloh dan Anies menang?

Sebaliknya, yang kini berada dalam kekuasaan mengetahui kemungkinan itu. Mereka semakin keras lagi berupaya agar Surya Paloh dan Anies Baswedan tidak menang dalam pilpres 2024.

Baca Ini : PDI Perjuangan Bocorkan Sosok Capres Pilpres 2024

Bahkan diupayakan jika bisa, Anies Baswedan batal mendapatkan tiket pilpres 2024 karena satu dan dua hal. Sehingga itu menutup kemungkinan mereka berbalik dijadikan target jika Surya Paloh dan Anies Baswedan yang berkuasa.

Inilah respon pertama yang saya renungkan ketika melihat Menteri Kominfo, Johnny G Plate, mengenakan rompi tahanan dengan tangan diborgol.

Bagus dan buruk kah hal ini bagi perkembangan demokrasi?

Jawabannya bisa bagus bisa buruk.

Ini menjadi bagus jika memang kasus Johnny G Plate itu murni korupsi. Ini menjadi bagus jika terganggunya bisnis Surya Paloh itu memang murni perhitungan bisnis biasa.

Bagaimanapun korupsi harus diberantas, dimanapun, oleh siapapun. Bahkan ketika langit runtuh, pemberantasan korupsi harus tetap ditegakkan.

Ini menjadi buruk jika itu bagian dari kasus tebang pilih. Menteri lain, atau mantan menteri misalnya, yang memiliki tindakan korupsi yang sama, bahkan lebih merusak, tak dijadikan target karena mereka dekat dengan kekuasaan.

Baca Lagi : Demokrat dan PKS Bahaya Cawe-cawe Jokowi Bisiki Capres ke Parpol

Kasus tebang pilih ini adalah ibu bagi lahirnya rasa ketidak adilan dan kemarahan.

Ini menjadi bagus jika melahirkan kompetisi politik yang lebih dinamis dan sehat. Tak ada pilihan lain bagi Surya Paloh dan Anies Baswedan, agar mereka tak lagi menjadi target, mereka harus menang.

Maka koalisi perubahan akan semakin terdorong mencari program politik dan agenda kampanye yang jauh lebih masif dan strategis, untuk merebut the heart and the mind of the people.

Pertarungan pilpres menjadi lebih tajam dan lebih keras soal program “melanjutkan yang sekarang” atau “perubahan kepada yang lebih baik.” Publik semakin diberikan pilihan dengan informasi yang lebih banyak.

Negative Campaign akan semakin keras. Negative campaign dibolehkan dalam demokrasi sejauh semuanya serba faktual dan ada datanya.

Menjadi buruk, jika yang berkembang adalah pertarungan black campaign. Berbeda dengan negative campaign, black campaign itu fitnah semata, hoaks, dan informasi yang menyesatkan. Ini buruk bagi demokrasi.

Baca Ini : 80% Pengurus Relawan Ganjar di Jakbar Adalah Emak-emak

Praktek demokrasi di Indonesia masih berusia remaja. Yaitu demokrasi di masa puber. Di era puber, seorang remaja sering over acting, salah tingkah untuk menarik perhatian, dan lebai kata anak gaul.

Apakah dipertontonkannya seorang menteri, sekjen sebuah partai pengusung capres alternatif, tangannya diborgol, itu bagian dari prosedur yang normal, atau bagian dari politik yang lebai (berlebihan)? Biarlah publik yang menilai.

Yess and Yess. Pilpres 2024 memang akan semakin ramai.

Penulis : Denny JA

Editor : Deni/David

Baca Lainnya

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum terhadap Koruptor

14 Juni 2025 - 19:22 WIB

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum Terhadap Koruptor

Munaslub Menghantui, Ketum Soksi Tegas Tolak Wacana Gulingkan Bahlil

21 Mei 2025 - 06:51 WIB

Jakarta – Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Ahmadi Noor Supit, Menyuarakan Penolakannya Terhadap Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Ia Menilai Wacana Tersebut Berpotensi Memecah Belah Soliditas Partai Dan Menyebutnya Sebagai &Quot;Godaan Setan Yang Terkutuk&Quot;. Hal Ini Disampaikan Ahmadi Dalam Pidato Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-Xii Soksi Di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025). Ia Meminta Agar Semua Elemen Partai, Termasuk Organisasi Hasta Karya Lainnya Seperti Mkgr Dan Kosgoro, Untuk Bersatu Menolak Upaya Munaslub. &Quot;Yang Ingin Merencanakan Perpecahan Partai Golkar, Tidak Boleh Terjadi Itu. Kasih Kesempatan Siapa Pun Yang Memimpin Partai Golkar Itu Untuk Menjalankan, Menyelesaikan, Membuktikan Bahwa Golkar Itu Bisa Besar. Saya Hakul Yakin Tentang Itu,&Quot; Tegas Ahmadi. Ia Bahkan Menyebut Wacana Munaslub Sebagai Godaan Yang Hanya Akan Membawa Kehancuran. &Quot;Apakah Dia Mkgr? Kosgoro? Apakah Hasta Karya Yang Ada? Tidak Boleh Ada Satu Pun Godaan Setan Yang Terkutuk,&Quot; Ucapnya. Ahmadi Juga Menyinggung Pengalaman Pahit Partai Golkar Saat Mengalami Dualisme Kepemimpinan Di Masa Lalu. Menurutnya, Perpecahan Tersebut Adalah Salah Satu Episode Paling Menyakitkan Dalam Sejarah Partai Berlambang Pohon Beringin Itu. &Quot;Pengalaman Ketika Kita Harus Terpisah, Ketika Kita Ada Dualisme. Itu Pengalaman Yang Paling Pahit Yang Diterima Partai Golkar,&Quot; Katanya. Soksi, Lanjut Ahmadi, Menyatakan Dukungan Penuh Terhadap Kepemimpinan Ketua Umum Golkar Saat Ini, Bahlil Lahadlia. Ia Optimistis, Para Senior Golkar Juga Akan Berdiri Di Barisan Yang Sama Demi Mencegah Perpecahan. Sebelumnya, Bahlil Lahadlia Telah Membantah Isu Mengenai Munaslub. Ia Memastikan Fokus Golkar Saat Ini Adalah Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) Di Berbagai Provinsi. &Quot;Ini Musda Golkar, Musda Golkar Jawa Timur, Bukan Munaslub,&Quot; Kata Bahlil Dalam Kunjungannya Ke Sidoarjo, Sabtu (10/5). Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M. Sarmuji, Turut Menepis Isu Munaslub Dan Kabar Presiden Joko Widodo Akan Menjadi Ketum Golkar. &Quot;Nggak Ada, Nggak Ada,&Quot; Ujar Sarmuji. Ia Menekankan Bahwa Struktur Partai Tetap Solid Dari Pusat Hingga Daerah. &Quot;Golkar Sangat Solid Dari Pusat Sampai Tingkatan Daerah. Fokus Kami Saat Ini Adalah Menggelar Musda-Musda Provinsi,&Quot; Tutupnya.

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029

18 Mei 2025 - 19:38 WIB

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh Dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029
Trending di Politik