Menu

Mode Gelap
Presiden Prabowo Umrah Bersama Menag Nasaruddin Umar, Doakan Keberkahan untuk Bangsa Indonesia Anggota DPR Desak Implementasi Pendidikan Dasar Gratis Pansel Buka Calon Anggota Ombudsman RI, Begini Syaratnya Anggota DPR Arif Rahman Siap Perjuangkan Nasib Petani dan Nelayan Banten Parah, Segel Penutup Galian C di Tol Mandala di Pasang Satpol PP dan Polisi Militer telah Rusak Gawat, PMPB Tuntut Budi Prajogo Mundur Dari Jabatan Dewan

Kesehatan

Perubahan Paradigma Masyarakat untuk Perbaikan Gizi di Negara Berpenghasilan Menengah Rendah


Perubahan Paradigma Masyarakat untuk Perbaikan Gizi di Negara Berpenghasilan Menengah Rendah Perbesar

Anita Vernekar Shankar, Ph.D, seorang peneliti asosiasi dan anggota Departemen Kesehatan Internasional, Divisi Intervensi Perilaku di John Hopkins Bloomberg School of Public Health memaparkan materi dengan judul “Understanding Personal Agency Interventions to Advance Behavior Change and its Potential Application for Nutritional Programs in LMICs“.

Menurut Anita ada beberapa strategi yang dapat dikedepankan dalam rangka mengubah paradigma masyarakat dalam perbaikan gizi keluarga di negara miskin dan berkembang. Hal ini penting karena perilaku masyarakat berperan penting dalam keberhasilan program-program gizi, terutama di negara-negara dengan keterbatasan sumber daya.

Dari pemaparan tersebut yang menjadi penekanan Anita adalah pentingnya keterlibatan wanita dalam upaya pencegahan malnutrisi dan bagaimana kewirausahaan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan akses terhadap sumber daya gizi.

Anita juga menjelaskan bahwa saat ini penguatan kapasitas individu dalam hal intervensi kesehatan cenderung masih kurang. Kapasitas individu atau personal agency memiliki dampak positif dalam hal bagaimana seseorang melihat dan merespon apabila dalam situasi dan lingkungan yang tertekan.

Individu dengan personal agency yang baik akan dapat meredam stress tersebut dan menghasilkan dampak baik pada kesehatan. Hal ini dikarenakan psikologis yang positif, self-esteem, dan dukungan sosial yang baik, serta kebebasan untuk memilih di dalam lingkungannya. Sehingga peningkatan kapasitas individu menjadi komponen utama dengan implikasinya yang signifikan terhadap perilaku sehat.

Anita memaparkan hal tersebut pada acara “Advancing Behavior Change for Nutritional Programs in Low Middle-Income Countries” yang digelar oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (FKUI) beberapa waktu lalu. Selain Anita sebagai dosen tamu, dr. Rina Agustina, M.Gizi, Ph.D. juga turut berperan sebagai pembicara dari FKUI.

Menurut dr. Rina peran ibu sangat penting sebagai agen perubahan paradigma gizi masyarakat. “Kita harapkan dengan mengetahui hal ini dapat membantu menyusun strategi yang efektif dalam meningkatkan peran ibu sebagai agen yang kuat dalam menciptakan lingkungan makanan yang sehat dan memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak di masa depan,” tutur dr. Rina.

Seperti telah diberitakan di beberapa media beberapa waktu lalu bahwa gizi seimbang sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kelebihan gizi dapat menyebabkan obesitas. Untuk itu agen-agen perubahan dalam urusan gizi masyarakat tidak dapat disepelekan perannya. Seperti juga telah menjadi pengetahuan umum bahwa obesitas menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.

Baca Lainnya

Jangan Anggap Sepele! 5 Gejala Gangguan Ginjal yang Muncul di Pagi Hari

2 Maret 2025 - 01:37 WIB

Jangan Anggap Sepele! 5 Gejala Gangguan Ginjal Yang Muncul Di Pagi Hari

Formalin, Boraks, dan MSG adalah Musuh Keluarga Kita?

4 Agustus 2023 - 11:09 WIB

Formalin, Boraks, Dan Msg Adalah Musuh Keluarga Kita?

Perawatan di Proderma, Camell Petir Ungkap Merawat Pemberian Allah Bagian Ibadah

3 Agustus 2023 - 21:21 WIB

Perawatan Di Proderma, Camell Petir Ungkap Merawat Pemberian Allah Bagian Ibadah
Trending di Kesehatan