Menu

Mode Gelap
Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat

Politik

Dualisme Kepengurusan Kembali Bayangi Partai Golkar


Keterangan Foto : Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Perbesar

Keterangan Foto : Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

Teropongistana.com Jakarta – Partai Golongan Karya (Golkar) kembali diguncang isu internal yang mengarah pada potensi dualisme kepengurusan. Desakan agar Ketua Umum Bahlil Lahadalia mundur dari jabatannya semakin menguat, seiring munculnya kritik dari berbagai elemen internal partai, 10 Mei 2025.

Desakan tersebut mencuat melalui berbagai saluran komunikasi internal, termasuk grup WhatsApp kader dan forum-forum diskusi tertutup partai berlambang pohon beringin itu.

Menurut seorang sumber internal yang enggan disebutkan namanya, sejumlah kader menilai Bahlil gagal merangkul keberagaman pandangan di dalam tubuh Golkar. Ia dituding hanya mengakomodasi kelompok dekatnya, sehingga menimbulkan kecemburuan dan perpecahan di kalangan pengurus lainnya.

Selain itu, sorotan tajam juga diarahkan kepada keberadaan dua mantan narapidana kasus korupsi yang kini menempati posisi strategis di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Hal ini dinilai semakin mencoreng citra partai di mata publik.

Sumber yang sama mengungkapkan bahwa saat ini telah muncul beberapa kandidat muda yang siap menggantikan posisi Bahlil. “Golkar membutuhkan sosok baru yang muda dan kuat secara politik untuk menyelamatkan partai dari kemunduran,” ujarnya.

Sebanyak 32 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di berbagai wilayah Indonesia disebut telah menyatakan kesiapan untuk melakukan perlawanan politik terhadap kepemimpinan Bahlil. Salah satu alasan utamanya adalah melemahnya posisi Golkar di pemerintahan dan kekalahan di sejumlah daerah strategis, termasuk pada Pilkada Banten. Padahal, Banten selama ini dikenal sebagai salah satu basis kekuatan tradisional partai.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Bahlil Lahadalia maupun DPP Partai Golkar terkait isu tersebut.

Baca Lainnya

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms

Desakan FPPI: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi dan Makzulkan Gibran

6 September 2025 - 09:12 WIB

Desakan Fppi: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi Dan Makzulkan Gibran
Trending di Politik