Menu

Mode Gelap
Transformasi PKB di Usia ke-27: Antara Tantangan Destruktif dan Kepemimpinan Konstruktif Artis Camelia Panduwinata Ucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2025, Tekankan Pentingnya Pendidikan dan Teknologi untuk Masa Depan Anak Indonesa Matahukum Ingatkan, Perda Satpol PP Jangan jadi Keleluasaan Palaku Tambang Galian Tanah di Lebak Bongkar Terus, Saksi Terdakwa Charlie Chandra Pastikan Tanah Tersebut Milik The Pit Nio Bahlil: Ormas dan Kopdes Bisa Kelola Tambang, Pengamat ini Penipuan Publik! Sikat Pak…! Sejumlah Menteri Golkar dan Kepala Lembaga Dipanggil ke Istana

Politik

Kader Muda Golkar DKI Kritik Ahmed Zaki Iskandar, Nilai Bukan Putra Asli Jakarta


Foto Ahmed Zaki Iskandar. Perbesar

Foto Ahmed Zaki Iskandar.

Teropongistana.com Jakarta – Seorang kader muda Partai Golkar DKI Jakarta, yang enggan disebutkan namanya, melontarkan kritik tajam terhadap Ahmed Zaki Iskandar yang saat ini disebut-sebut sebagai kandidat kuat Ketua DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta.

Menurutnya, Zaki yang berasal dari Tangerang dinilai bukanlah sosok yang memahami secara mendalam situasi dan dinamika politik di Jakarta. Ia mempertanyakan mengapa Partai Golkar Jakarta justru mempercayakan kepemimpinan kepada figur dari luar wilayah.

“Apakah memang kader Golkar Jakarta sudah kehabisan tokoh? Sampai-sampai harus memilih orang Tangerang yang tidak memahami kondisi akar rumput di DKI?” ujarnya kepada wartawan, Selasa (22/7).

Ia menilai bahwa kepemimpinan politik di DKI tidak cukup hanya mengandalkan kedekatan dengan kekuasaan atau modal finansial semata. Ketokohan dan kedekatan dengan masyarakat Jakarta dianggap sebagai faktor penting dalam meraih kepercayaan pemilih.

“Pemilih di DKI Jakarta tidak bisa dibeli hanya dengan uang atau sekadar kedekatan dengan elit. Harus ada figur yang memang dikenal dan berakar dari Jakarta,” tambahnya.

Lebih lanjut, kader muda tersebut juga menyinggung rekam jejak Zaki saat menjabat sebagai Bupati Tangerang. Ia menilai tidak ada capaian signifikan yang ditorehkan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Zaki di wilayah tersebut.

“Di Tangerang saja Golkar tidak mengalami kemajuan signifikan. Sekarang Zaki malah ingin mengatur Jakarta, padahal di sini dia tidak dikenal dan bukan orang asli Jakarta,” ungkapnya.

Ia pun mengusulkan agar Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mempertimbangkan untuk menunjuk pemimpin Partai Golkar DKI dari kalangan tokoh lokal yang benar-benar memahami dinamika politik Jakarta.

“Akan lebih bijak jika ketua Golkar DKI ke depan adalah orang Jakarta yang tahu betul kondisi sosial-politik di sini. Bukan orang yang hanya datang dari luar untuk sekadar menjabat,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Bahlil: Ormas dan Kopdes Bisa Kelola Tambang, Pengamat ini Penipuan Publik!

22 Juli 2025 - 20:30 WIB

Bahlil: Ormas Dan Kopdes Bisa Kelola Tambang, Pengamat: Ini Penipuan Publik!

Sikat Pak…! Sejumlah Menteri Golkar dan Kepala Lembaga Dipanggil ke Istana

22 Juli 2025 - 19:45 WIB

Sikat Pak...! Sejumlah Menteri Golkar Dan Kepala Lembaga Dipanggil Ke Istana

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Arif Rahman Jaring Aspirasi Masyarakat Rangkasbitung

20 Juli 2025 - 19:59 WIB

Arif Rahman, Anggota Dpr Ri Fraksi Nasdem, Sosialisasikan Empat Pilar Dan Serap Aspirasi Warga Rangkasbitung Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Arif Rahman Jaring Aspirasi Masyarakat Rangkasbitung Lebak – Anggota Komisi Iv Dpr Ri Dari Fraksi Partai Nasdem, Arif Rahman, Menggelar Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Di Kampung Salahaur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Pada Minggu, 20 Juli 2026. Kegiatan Yang Dihadiri Oleh Sekitar 150 Warga Ini Juga Turut Dihadiri Oleh Sejumlah Tokoh Penting, Di Antaranya Imam Septiana, Anggota Dprd Kabupaten Lebak Sekaligus Ketua Fraksi Nasdem Lebak; Ika Kartikasari, Anggota Dprd Provinsi Banten; Serta Dedy, Ketua Dpd Partai Nasdem Kabupaten Lebak. Dalam Sambutannya, Arif Rahman Menegaskan Bahwa Kegiatan Ini Bukan Hanya Ajang Penyampaian Materi Empat Pilar, Namun Juga Momen Penting Untuk Mendengar Langsung Aspirasi Masyarakat. “Saya Sering Keliling Dari Malimping, Bayah, Pandeglang, Hingga Cibaliung. Selain Menyampaikan Materi Empat Pilar, Tujuan Utama Saya Adalah Menyerap Aspirasi Bapak Dan Ibu Semua,” Kata Arif. Ia Menjelaskan Bahwa Beberapa Aspirasi Masyarakat Sudah Mulai Ditindaklanjuti, Seperti Bantuan Alat-Alat Pertanian, Bioflok, Bibit Ikan, Serta Pompa Air Untuk Desa-Desa Yang Membutuhkan. Ke Depan, Arif Juga Menyebut Akan Memperjuangkan Bantuan Traktor, Bibit Buah Untuk Petani Hutan, Serta Dukungan Untuk Kelompok Tani Dan Peternakan. “Bantuan Tidak Bisa Diberikan Ke Individu, Tapi Melalui Kelompok. Saya Ingin Program Berjalan Bertahap Dan Tepat Sasaran,” Tegasnya. Dalam Kesempatan Itu, Arif Juga Mendorong Pembentukan Koperasi Dan Umkm Agar Ibu-Ibu Di Desa Memiliki Aktivitas Produktif Yang Bisa Membantu Perekonomian Keluarga. “Saya Tadi Bisik-Bisik Ke Pak Imam, Ayo Kita Buat Koperasi. Misalnya Kita Kemas Keripik Singkong Keju Agar Lebih Menarik Dan Punya Nilai Jual. Jangan Cuma Andalkan Pertanian, Umkm Juga Kita Bantu,” Ujarnya. Dalam Pemaparan Materi Sosialisasi, Arif Mengajak Masyarakat Untuk Mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan, Yakni Pancasila, Uud 1945, Nkri, Dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kalau Dirangkum, Nilai-Nilai Ini Semuanya Ada Dalam Al-Qur’an. Intinya, Kita Harus Saling Kenal Agar Bisa Saling Sayang. Saya Datang Ke Sini Untuk Menjalin Silaturahmi Dan Menyampaikan Bahwa Hidup Ini Ibadah, Termasuk Mengabdi Kepada Rakyat,” Tutur Arif. Ia Juga Menambahkan Bahwa Meskipun Tugas Sosialisasi Empat Pilar Secara Konstitusional Adalah Tanggung Jawab Mpr, Namun Sebagai Anggota Dpr Ri Ia Merasa Memiliki Tanggung Jawab Moral Untuk Menyampaikan Nilai-Nilai Tersebut Langsung Ke Masyarakat. “Komisi Iv Ini Dikenal Sebagai ‘Komisi Air Mata’, Karena Kami Selalu Bersentuhan Dengan Petani Dan Nelayan. Tapi Dari Air Mata Itu, Kita Bisa Wujudkan Harapan Asal Kita Kelola Dengan Benar,” Kata Arif. Arif Berharap Ke Depan Bisa Terus Bersinergi Dengan Dprd Lebak, Dpd Nasdem, Dan Seluruh Masyarakat Dalam Mengawal Aspirasi Dan Menjalankan Program-Program Pro-Rakyat. “Saya Bukan Milik Pribadi. Setelah Saya Terpilih, Saya Milik Masyarakat. Kita Harus Saling Bantu, Saling Mendampingi, Dan Terus Berpikir Kreatif Agar Masyarakat Banten, Khususnya Lebak Dan Pandeglang, Bisa Lebih Sejahtera,” Pungkasnya.
Trending di Politik