Menu

Mode Gelap
Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat

Politik

Bahlil Dianggap Loyalis Jokowi, Nusron Wahid Dapat Restu Istana untuk Gantikan Ketua Umum Golkar


Foto (Red). Perbesar

Foto (Red).

Teropongistana.com Jakarta — Suhu politik di internal Partai Golkar tengah memuncak. Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) kembali menggema, dengan kabar bahwa Istana telah merestui Nusron Wahid sebagai calon kuat pengganti Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.

Nusron, yang kini menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala BPN di Kabinet Merah Putih, dikabarkan telah dipanggil secara khusus oleh Presiden Prabowo Subianto ke kediamannya di Hambalang, Bogor, pada akhir Juli lalu.

“Sudah itu. (Istana) sudah merestui Nusron. (Sudah) dipanggil di Hambalang,” ujar sumber internal Partai Golkar kepada wartawan, Jumat (1/8).

Desakan Munaslub disebut tidak hanya karena kepemimpinan Bahlil yang kontroversial, tetapi juga karena orientasi politiknya yang dinilai terlalu dekat dengan mantan Presiden Joko Widodo. Hal ini dinilai tidak sesuai dengan arah baru Golkar yang kini menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Bahlil dinilai masih membawa agenda Jokowi, padahal Jokowi sudah bukan presiden. Ini membuat arah Golkar tidak sinkron dengan kekuasaan saat ini,” terang sumber tersebut.

Golkar, menurut sejumlah elite internal, seharusnya mampu beradaptasi dan menjadi kekuatan politik yang strategis di bawah pemerintahan baru. “Bukan menjadi penopang kekuatan masa lalu,” lanjutnya.

Selain soal afiliasi politik, sejumlah kebijakan Bahlil ketika menjabat sebagai Menteri ESDM dan Menteri Investasi juga menjadi sorotan. Ia dianggap telah mengambil kebijakan yang merugikan rakyat kecil dan mencoreng nama baik Golkar.

Beberapa kebijakan kontroversial yang dipersoalkan antara lain pelarangan pengecer menjual LPG 3 Kg serta pemberian izin tambang di kawasan konservasi Raja Ampat. Izin tersebut dinilai merusak lingkungan dan menjadi beban moral bagi partai.

“Basis pemilih Golkar adalah rakyat kecil. Kebijakan seperti itu tentu merugikan partai secara elektoral,” ujar sumber.

Di sisi lain, kepemimpinan Bahlil juga menuai kritik dari sejumlah senior partai. Ia dituding lebih banyak mengakomodasi orang-orang baru yang tidak proporsional dalam struktur partai dan mengesampingkan kader lama yang telah berjasa membesarkan Golkar.

“Perilaku personal yang kontroversial dan manuver struktural yang tidak sehat membuat banyak kader kecewa,” imbuhnya.

Menanggapi isu restu Istana terhadap Nusron dan desakan Munaslub, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, enggan berkomentar banyak.

“Tidak ada angin, tidak ada hujan,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi media.

Meskipun demikian, wacana Munaslub disebut-sebut akan terus menguat dan diprediksi digelar paling lambat Desember 2025.

Baca Lainnya

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms

Desakan FPPI: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi dan Makzulkan Gibran

6 September 2025 - 09:12 WIB

Desakan Fppi: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi Dan Makzulkan Gibran
Trending di Politik