Teropongistana.com Jakarta – Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar semakin kencang berembus. Berdasarkan informasi internal dari salah satu kader muda berinisial M, sejumlah faksi di internal partai disebut mulai bergerak cepat. Mosi tidak percaya terhadap Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, mulai terdengar.
Kekecewaan kader muncul lantaran di era kepemimpinan Bahlil terdapat mantan narapidana korupsi yang masuk dalam struktur kepengurusan. Selain itu, beberapa kebijakan dinilai merugikan suara partai, seperti larangan pengecer menjual gas elpiji 3 kg yang berdampak pada pemilih di tingkat akar rumput.
Bahlil juga menuai kritik ketika terekam mencium tangan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang juga putra Presiden ke-7 Joko Widodo. Tindakan itu dianggap sebagian kader menurunkan wibawa ketua umum partai besar.
Politikus senior Golkar, Ridwan Hisjam, menegaskan dukungannya terhadap Munaslub jika ada unsur yang memenuhi ketentuan AD/ART partai. “Kalau Munaslub monggo kapan saja, saya siap memberikan dukungan asal ada unsur yang dipenuhi dari empat poin tadi,” ujar Ridwan, Rabu (6/8/2025).
Empat unsur tersebut meliputi ketum melanggar AD/ART, melakukan tindak pidana, berhalangan tetap (meninggal dunia atau sakit permanen), atau mengundurkan diri. Ridwan menyatakan dirinya siap ditempatkan di posisi mana pun jika dibutuhkan.