Teropongistana.com Jakarta — Figur Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut Soeharto dinilai memiliki modal besar untuk memimpin Partai Golkar di tengah mencuatnya isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyebut Mbak Tutut sebagai sosok visioner sekaligus ice breaker yang mampu memecah kebuntuan di internal partai berlambang pohon beringin itu.
“Saya pikir Mbak Tutut pemimpin visioner dan ice breaker pemecah kebuntuan di Golkar. Jiwa Soehartoisme melekat di dirinya menjadikan dia punya modal besar memimpin Golkar,” kata Jerry saat dikonfirmasi teropongistana.com melalui WhatsApp, Kamis (21/8/2025).
Menurut Jerry, Golkar yang dibesarkan Presiden ke-2 RI Soeharto membutuhkan figur yang tepat sebagai nakhoda. Ia menilai Mbak Tutut memiliki visi yang sejalan dengan sang ayah.
“Ingat Soeharto mengendalikan Golkar sejak era 70-an sampai 1998, jadi Mbak Tutut paham soal landasan dan cita-cita partai ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jerry menilai kepemimpinan Bahlil Lahadalia justru dapat membawa dampak penurunan elektoral bagi Golkar. Ia menyebut Bahlil sebagai figur yang kerap menuai kegaduhan ketika berada di kabinet Prabowo Subianto.
“Bahlil pemimpin karbitan yang banyak bicara tanpa berpikir. Nah justru, faktor ketenangan dalam mengambil keputusan dan sikap yang kuat dimiliki Mbak Tutut,” ungkapnya.
Jerry pun meyakini para sesepuh Golkar akan memberikan dukungan bagi Mbak Tutut jika maju sebagai ketua umum.
“Saya kira Akbar Tanjung, Agung Laksono, Theo Sambuaga yang merupakan mantan anak buah Soeharto di Golkar akan mendukung, bahkan Jusuf Kalla saya pikir juga akan mendukung Mbak Tutut. Saya lihat Golkar butuh pemimpin dengan strong leadership yang kuat dalam mengendalikan partai,” pungkasnya.