Menu

Mode Gelap
Kebebasan Pers di Todong, Mahasiswa Kecam Oknum Pengeroyok Wartawan di PT GRS Serang Diduga Ada Penyelewengan Dana ADK di Tapian Nauli, Warga Keluhkan Kualitas Pembangunan Pengamat: Tito Karnavian Dianggap Sebagai Faktor Pengganggu di Kabinet Prabowo Pengamat Nilai Mendagri Tito Karnavian Jadi “Duri dalam Daging” di Pemerintahan Prabowo Formappi Soroti Usulan Tunjangan Perumahan DPR: Potensi Pemborosan dan Akal-akalan Matahukum Minta Kejagung Copot Kapuspenkum Anang Supriatna

Politik

Jerry Massie: Isu Munaslub Golkar Bukan Hoaks, Bahlil dan Mekeng Bukan Pemilik Partai


Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, pernah pengurus bidang humas di DPP Golkar saat Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Perbesar

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, pernah pengurus bidang humas di DPP Golkar saat Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

Teropongistana.com Jakarta – Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menanggapi pernyataan politikus Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, yang menyebut isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) hanyalah hoaks. Menurut Jerry, isu tersebut benar adanya dan wajar jika muncul dari dinamika internal partai.

“Bahlil dan Mekeng bukan pendiri atau pemilik Partai Golkar, jadi biasa saja kalau ada wacana Munaslub. Saya kira jangan persepsikan dengan istilah hoaks, melainkan bagian dari dinamika politik,” kata Jerry, Kamis saat konfirmasi dengan teropongistana.com lewat telepon  (21/8).

Jerry mengingatkan bahwa Golkar adalah partai milik rakyat Indonesia, bukan individu tertentu. Ia juga menyinggung pengalamannya pernah sebagi pengurus bidang humas di DPP Golkar saat Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

“Jangan sampai ada yang merasa paling berhak atas Golkar. Partai ini bukan milik perseorangan, tapi milik semua rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jerry menilai gaya kepemimpinan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, justru memunculkan kekecewaan di kalangan kader maupun masyarakat. Ia menyoroti sikap Bahlil yang disebut kurang peka terhadap kondisi bangsa.

“Di saat masyarakat sulit, para pemimpin Golkar jangan malah joget-joget. Itu memicu kekesalan publik,” ucapnya.

Selain itu, Jerry menilai sejumlah pernyataan Bahlil terkait kebijakan, seperti gas elpiji 3 kg dan tambang di Raja Ampat, menambah amarah masyarakat. Ia menyebut Bahlil sering asal bicara sehingga berpotensi menurunkan elektabilitas Golkar.

Jerry juga menyinggung kedekatan Bahlil dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Golkar tidak boleh dijadikan kendaraan politik pihak tertentu untuk kepentingan 2029.

“Pemilihan Bahlil sebagai ketua umum pun diduga sarat intervensi kekuasaan. Ini berbahaya bagi independensi Golkar,” kata Jerry.

Sebagai solusi, ia mendorong agar kader senior maupun sesepuh Golkar mempertimbangkan Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut Soeharto sebagai ketua umum baru.

“Tutut sangat mumpuni. Karier politiknya panjang, ia besar di lingkungan Golkar dan pernah menjadi Menteri Sosial. Banjir dukungan dari masyarakat dan kader golkar ini adalah suara rakyat selain itu banyak kader dan akar rumput merindukan kejayaan Golkar di era Soeharto,” tuturnya.

Baca Lainnya

Dukungan Tak Terbendung, Tutut Soeharto Digadang Pimpin Golkar

21 Agustus 2025 - 08:54 WIB

Dukungan Tak Terbendung, Tutut Soeharto Digadang Pimpin Golkar

Pengamat: Tutut Lebih Pantas, Bahlil Pemimpin Karbitan

21 Agustus 2025 - 07:01 WIB

Pengamat: Tutut Lebih Pantas, Bahlil Pemimpin Karbitan

Ridwan Hisyam Blak-blakan Soal Golkar, Munaslub, dan Dukungan Politik

18 Agustus 2025 - 08:39 WIB

Ridwan Hisyam Blak-Blakan Soal Golkar, Munaslub, Dan Dukungan Politik
Trending di Politik