Teropongistana.com Jakarta – Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) sukses menggelar rangkaian kunjungan kerja strategis ke Shanghai dan Hangzhou, Tiongkok. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta perwakilan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Prasetya Mulya, Universitas Negeri Manado, Swiss German University, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Raharja, Universitas Catur Insan Cendekia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Siber Asia, Universitas Budi luhur, ISB Atma Luhur, IAKN Manado, STIE Paripurna, Universitas Pembangunan Manado, Universitas Panca Sakti, IAI Lukman Edy Riau, STMIK Indragiri Riau, UIN Raden Intan Lampung, Universitas Bhayangkara, Universitas Pakuan Bogor serta di dukung oleh APTISI, APTIKOM dan Asosiasi Perguruan Tinggi Manajemen Retail Indonesia (APTMRI).
Agenda selama sepekan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dengan universitas dan industri besar di Tiongkok, termasuk Alibaba Group, Zhejiang University, dan SAIC Motor
Diplomasi Akademik dan Kunjungan Kampus Perjalanan dimulai dengan kunjungan pimpinan ADI ke Pusat Pelatihan Publik Shanghai dan Zhejiang University of Science and Technology.
Pertemuan ini menghasilkan kesepahaman awal untuk memperkuat kerja sama dalam bentuk Letter of Interest (LoI), MoU, joint research, beasiswa, pertukaran mahasiswa, hingga kerjasama pelatihan vokasi bersama.
Forum dan Pameran Pendidikan Dunia
Pada 17 September, delegasi ADI berpartisipasi dalam Forum Pertemuan dan Pameran Internasional Worlddidac. Agenda dibuka dengan keynote speech dari Prof. Dr. Djoko Wintoro Poernomo (Ketua Dewan Pakar ADI) yang mempresentasikan model triadic partnership antara politeknik, universitas, dan industri.
Wakil Ketua Umum ADI sekaligus Ketua KPPU RI, Dr. Muhammad Fanshurullah Asa, menekankan urgensi sinergi riset dan transfer teknologi untuk memperkuat daya saing Indonesia di era global
Selain itu, ADI bersama Zhejiang University menggelar seminar bersama bertema “AI Empowerment in Education: Transforming Teaching with Technology” yang dikaitkan dengan inisiatif Belt and Road China–Indonesia.
Kunjungan Industri: Alibaba & SAIC Motor
Puncak kegiatan terjadi pada 19 September 2025 saat rombongan ADI berkunjung ke Alibaba Group dan Alibaba Business School. Diskusi strategis berlangsung mengenai AI, digitalisasi, pertukaran mahasiswa, hingga rencana pendirian Indonesian Automations Institute.
Sore harinya, delegasi melanjutkan kunjungan ke SAIC Motor Training Center di Shanghai, tempat rombongan mempelajari sistem vokasi otomotif yang terintegrasi erat dengan industri. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, tur laboratorium manufaktur cerdas, dan pertukaran plakat simbol kerja sama. Pada kesempatan ini, Dr. Dian Sudiantini S.Pd.M.Pd, Dr. Lisa Chandrasari M.Si, Mayadi, S.Kom.,M.Kom melakukan presentasi di SAIC Motor School dengan topik “Gamification Study: Developing Interactive Learning Applications Based on Deep Learning to Enhance Students’ Creativity and Critical Thinking in the Digital Era 2025” kepada siswa disana sebagai bagian dari program BIMA DIKTI 2025
Pada kesempatan ini, hadir juga Muhammad Lukman Edy Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu yang saat ini sedang mengembangkan Institut Agama Islam Lukman Edy, beliau antusias dan berharap institut yang beliau pimpin dapat mengembangkan kerjasama dengan banyak pihak terutama transfer teknologi dengan Institusi di Tiongkok.
“Kegiatan yang ADI lakukan sangat bermanfaat untuk kampus di Indonesia, bukan hanya kami berkesempatan bekerjasama dengan kampus di Tiongkok tetapi juga dengan lembaga training sertifikasi Tiongkok agar lulusan perguruan tinggi siap bersaing dengan pekerja dari Tiongkok”. Ujar beliau.
Menyongsong Indonesia Emas 2045
Melalui rangkaian agenda ini, ADI berhasil memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring global pendidikan tinggi, teknologi, dan industri.
Wakil Ketua Umum ADI, Dr. Muhammad Fanshurullah Asa, menyampaikan:
Indonesia harus bertransformasi dari sekadar pengguna menjadi produsen teknologi.
“Kolaborasi dengan universitas dan industri Tiongkok adalah langkah strategis untuk mempercepat hilirisasi riset, penguatan SDM, dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Delegasi ADI kembali ke Jakarta pada 20 September 2025 dengan membawa sejumlah kesepakatan awal yang akan ditindaklanjuti menjadi proyek nyata di bidang pendidikan vokasi, riset AI, dan hilirisasi industri berbasis teknologi.