Menu

Mode Gelap
Camel Petir Lakukan Perawatan Estetika di Dermaster Clinic Menteng Sukseskan Program Asta Cita, Projo Banten Siapkan Gelombang Politik Gabung Diskon Tiket Whoosh Jelang Hari Pahlawan, KCIC Bandrol Harga Mulai Rp200.000 Ketua Yayasan Gerak Nusantara Dorong Hilirisasi Dan Penguatan Sapa UMKM Banten Didesak Bersih-bersih, Pola Kadis PUPR Dianggap Menyerupai Riau dan Sumut Aktivis Pantura Tangerang Serukan Masyarakat Tolak Aksi di Tugu Mauk

Hukum

3 Tahun Mencari Keadilan, Polres Madina Sektor Polsek Saibu Tertidur 


Keterangan Foto: Surat laporan korban penganiayaan diduga dilakukan oleh bos tambang emas ilegal di polsek saibu. Perbesar

Keterangan Foto: Surat laporan korban penganiayaan diduga dilakukan oleh bos tambang emas ilegal di polsek saibu.

Teropongistana.com Sumatra Utara – Lesmana H meminta keadilan kepada Polri seorang wartawan media online meminta keadilan kepada bapak kapolri, bapak Kapolda Sumatra Utara supaya menindak tegas para pelaku penganiayaan wartawan pada tahun 2022 yang diduga dilakukan oleh Boss Tambang Ilegal (PETI) di lokasi tambang Desa Tangga Bosi Bukit Siayo, Kabupaten Mandailing Natal Sumatra Utara, 8 Maret 2025.

Dikatakan Korban Lesmana Helawa, Kapolres madina sektor Polsek Siabu tidur dalam menangani penganiayaan Waratawan 2022 diduga oleh bos tambang ilegal.

“Kapolres mandina sektro Polsek Siabu tidur dalam menangani pelaku penganiayaan wartawan yang sudah 3 tahun terjadi sampai sampai sekarang 2025 pelaku bebas berkeliaran, sampai berita dinaikan Polres madina sektor polsek siabu tidak bisa menangkap pelaku bahkan pelakunya sering bermain tik-tok dengan tumpukan uang hasil tambang ilegal, nomor Hp pelaku aktif bahkan sering mengancam korban.

Dikatakan Lesmana saya menduga kuat mulai dari Kepala desa muara batang gadis dan dinas terkait ikut serta melindungi pelaku karena menerima setoran dari pelaku.

Sehingga mereka ikut melindungi pelaku penganiayaan. Harapan korban supaya segera di tangkap dan oknum yang terlibat segera di copot dari jabatanya.

Awal kejadian para pelaku penganiaya bertanya, “mana wartawan” lalu korban menjawab, apa bang tanpa basa basi pelaku dan kawan-kawannya memukuli korban sehingga bagian belakang kepala korban luka robek.

Setelah kejadian tersebut korban melaporkan kejadian ini ke polsek siabu dengan nomor laporan STPL32/X/2022. Namun hingga saat ini pada tahun 2025 tidak ada tindakan tegas dari polsek siabu polres madina menangkap para pelaku bahkan para pelaku berkeliaran dilokasi tambang emas dan tambang masih beroperasi hingga sampai saat ini.

Saat korban menkonfirmasi kembali via watsapp ke polsek saibu, resrkim polek saibu Bribka Zulham menyarankan kepada korban untuk melimpahkan kasusnya ke polres madina karena polsek saibu sudah tidak bisa menangkap pelaku, selama 3 tahun pelaku masih menghirup udara segar polsek saibu tak berdaya dibuatnya.

“Oke bang, terimakasih infonya Pesan saya bang kalo masalah abang ini jangan dikit-dikit diviralkan karena dia lagi mantau kegiatan abang terkait pemberitaan, smakin abang viralkan nanti semakin sembunyi dia kalo bisa saran saya terkait perkara abang limpahkan ke polres sekalian hantam pertambangannya, ungkap Bribka Zulham sh .

Masih dikatakan Bribka Zulham sh, jika abang mau kerja sama, saya kasi solusinya.

Baca Lainnya

Walikota Sukabumi Presentasikan Inovasi Unggulan,Dalam Penilaian IGA Di Kemendagri

6 November 2025 - 18:26 WIB

Inovasi Unggulan Pemkot Sukabumi Dalam Penilaian Iga Kemendagri

Arif Rahman: DPR Melalui Komisi VIII Harus Memperkuat Pengawasan Terhadap Pengelolaan Dana Haji.

5 November 2025 - 18:16 WIB

Baleg Dpr Ri,Komisi Viii,Arif Rahman,Dana Haji

KPK Diminta Periksa Jampidsus Kejagung Terkait Dugaan Korupsi dan Pencucian Uang

3 November 2025 - 15:04 WIB

Kpk Diminta Periksa Jampidsus Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Dan Pencucian Uang
Trending di Hukum