Menu

Mode Gelap
Diduga Tak Miliki Izin, PT SGT di Jawilan Bodong dan Berbahaya Gerak 08 Banten Desak Satgas PKH Sikat Habis Tambang Ilegal di Indonesia Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB Penjelasan Ahli Waris Suparno terkait Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bandara Soetta Gerak 08 Apresiasi Penindakan Tambang Ilegal di Morowali, Bongkar Praktik Cukong yang Selama Ini Kebal PT Warnaprima Kimiatama di Serang Disorot: Aktivis Pertanyakan Izin Lingkungan dan Limbah B3

Opini

Prof Ali Mochtar Ngabalin : Israel Tiada Hari Tanpa Membunuh


Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin  Guru Besar Hubungan Internasional Busan University of Foreign Studies (BUFS) Kirea Selatan, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasiinal. Perbesar

Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin  Guru Besar Hubungan Internasional Busan University of Foreign Studies (BUFS) Kirea Selatan, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasiinal.

Teropongistana.com Jakarta – Dokter Marwah Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta seluruh anggota keluarga syahid dalam serangan udara israel yang menghantam kediamannya. Tak satu pun anggota keluarga yang hidup, seluruh rakyat Indonesia berduka seraya mendoakanmu wahai dokter Marwan Al-Sultan”

Izinkan saya mengemukakan rasa duka yang amat dalam. Dalam memulai tulisan ini, sungguh hati saya tak mampu menahan kesedihan yang amat luar biasa. Merintih dan menangis bukan karena kehilangan yang biasa, namun karena sebuah peristiwa yang mengusik nurani kemanusiaan kita bersama.

dr. Marwan al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia itu Syahid di Gaza. Dia telah pergi dengan sejuta kenangan. Beliau gugur dalam serangan udara yang mengenai kediamannya. Sebuah rudal dengan sistem presisi tinggi menghantam rumahnya, di saat beliau beristirahat bersama keluarga tercinta.

Mari kita memulainya dengan pertanyaan sederhana namun cukup bisa menggambarkan apa yang terjadi sesungguhnya.

Siapa sosok dr. Marwan al-Sultan sehingga ia harus dibunuh? 

Beliau adalah seorang dokter yang mengabdikan hidupnya untuk melayani sesama. Seorang pemimpin institusi medis yang dibangun atas dasar gotong royong dan solidaritas rakyat Indonesia. Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah wujud nyata kepedulian bangsa kita terhadap kemanusiaan universal.

Namun kini, institusi yang seharusnya menjadi tempat penyembuhan dan harapan, kehilangan sosok yang memimpinnya dengan penuh dedikasi.

Kita tidak sedang membicarakan persoalan politik praktis atau konflik kepentingan. Yang kita hadapi adalah pertanyaan fundamental: bagaimana kita memposisikan diri ketika kemanusiaan dipertaruhkan? Bagaimana kita merespons ketika seorang tenaga medis—yang seharusnya dilindungi dalam situasi apapun—menjadi korban?

Dalam ajaran universal, setiap nyawa manusia memiliki nilai yang sama. dr. Marwan bukan hanya kehilangan seorang individu, tetapi juga simbol jembatan persahabatan antara Indonesia dan Palestina. Rumah Sakit Indonesia adalah manifestasi dari nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung tinggi.

Ketika direktur utamanya berpulang dalam keadaan yang mengharukan ini, kita dihadapkan pada pilihan: apakah kita akan berdiam diri, atau kita akan bersuara dengan bijaksana?

Sebagai perwakilan Partai Golkar, saya ingin menyampaikan bahwa partai yang saya wakili memiliki komitmen yang mendalam terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Partai Golkar, yang lahir dari semangat founding fathers bangsa ini, selalu berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif.

Gerakan Non-Blok yang kita warisi bukanlah sikap pasif atau acuh tak acuh. Ini adalah pilihan untuk bebas bersuara demi kebenaran, bebas berpihak pada kemanusiaan, dan bebas menyuarakan hati nurani bangsa. Kita tidak terikat pada blok manapun, namun kita terikat pada nilai-nilai universal yang menghargai martabat manusia.

Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955 mengajarkan kita bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam menyuarakan aspirasi bangsa-bangsa yang mencintai perdamaian dan keadilan.

Dengan demikian, saya sebagai perwakilan DPP Partai Golkar bidang hubungan luar negeri, mendorong dan menuntut Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah yang konstruktif:

Pertama, Pemerintah Indonesia, khususnya kementerian terkait seperti Kemlu, Kemenko Polkam, menyampaikan statement tegas dan mendalam kepada komunitas internasional melalui forum-forum yang tepat, untuk mengutuk keras tindakan ini.

Kedua, Pemerintah perlu mengangkat kasus ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Organisasi Kerjasama Islam sebagai bentuk kepedulian terhadap perlindungan tenaga medis dalam situasi konflik.

Ketiga, Pemerintah harus proaktif mengajak organisasi-organisasi kemanusiaan internasional untuk bersama-sama merefleksikan bagaimana melindungi mereka yang mengabdikan diri untuk kemanusiaan.

Peristiwa ini bukan hanya tentang satu bangsa atau satu keyakinan tertentu. Ini adalah tentang apakah kita, sebagai keluarga besar umat manusia, masih memiliki empati untuk mengatakan: ada yang tidak pada tempatnya di sini. Ada yang perlu kita renungkan bersama.

Partai Golkar mengajak seluruh rakyat Indonesia: Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang peduli, bangsa yang tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Kita adalah pewaris semangat Bandung, tepatnya semangat non blok yang lahir di Konferensi Asia Afrika 1955, pewaris tradisi diplomasi yang santun namun tegas.

Gerakan Non-Blok yang dibangun oleh founding fathers adalah gerakan yang penuh dengan kebijaksanaan, yang mampu menyuarakan kebenaran dengan cara yang elegan dan bermartabat.

dr. Marwan al-Sultan adalah simbol persahabatan Indonesia dan Palestina. Ketika beliau berpulang, dunia kehilangan satu lagi saksi hidup yang membuktikan bahwa kemanusiaan masih mungkin diperjuangkan, bahkan di tengah situasi yang penuh tantangan.

Namun kita tidak boleh hanya berduka. Kita harus bergerak dengan penuh hikmat. Karena yang berpulang hari ini adalah representasi dari nilai-nilai luhur bangsa, seorang ayah yang mencintai keluarga, dan seorang pemimpin yang mengabdikan hidupnya untuk melayani sesama.

Atas nama Partai Golkar, saya menyerukan kepada seluruh kader partai, kepada seluruh rakyat Indonesia: inilah saatnya kita tunjukkan bahwa diplomasi Indonesia yang santun dan bermartabat masih hidup. Inilah saatnya kita buktikan bahwa semangat Non-Blok yang diperjuangkan founding fathers masih mengalir dalam jiwa bangsa ini.

dr. Marwan al-Sultan akan dikenang sebagai sosok yang menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan kemanusiaan dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih.

Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin

Guru Besar Hubungan Internasional Busan University of Foreign Studies (BUFS) Kirea Selatan, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasiinal.

Baca Lainnya

Mengubur Reformasi dengan Gelar Kepahlawanan

13 November 2025 - 13:47 WIB

Mengubur Reformasi Dengan Gelar Kepahlawanan

Pahlawan Sejati: Keteladanan Pemimpin Muda Harapan Bangsa

10 November 2025 - 12:23 WIB

Pahlawan Sejati: Keteladanan Pemimpin Muda Harapan Bangsa

Ayep Zaki Bangsa Besar Bukan Hanya Mengenang Perjuangan

29 Oktober 2025 - 13:08 WIB

Sumpah Pemuda: Momentum Kebangkitan Kolektif Tanggal 28 Oktober Selalu Mengingatkan Bangsa Ini Pada Ikrar Sakral Para Pemuda Tahun 1928: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa—Indonesia. Sumpah Pemuda Bukan Sekadar Peristiwa Historis, Tetapi Energi Moral Untuk Terus Memperjuangkan Kemandirian Bangsa. Dulu Perjuangan Dilakukan Dengan Bambu Runcing Dan Pena, Kini Perjuangan Itu Menuntut Transformasi Ekonomi, Kemandirian Finansial, Dan Keadilan Sosial. Spirit Sumpah Pemuda Hari Ini Harus Diterjemahkan Ke Dalam Gerakan Ekonomi Umat Yang Kuat Dan Berkelanjutan. Salah Satu Instrumen Strategis Yang Sesuai Dengan Nilai Keikhlasan, Gotong Royong, Dan Keadilan Sosial Adalah Wakaf Uang. *Wakaf Uang: Instrumen Kemandirian Ekonomi Umat* Wakaf Uang Bukan Sekadar Ibadah Sosial, Melainkan _Financial Instrument_ Yang Mampu Menciptakan Keberlanjutan Ekonomi Berbasis Nilai. Dengan Regulasi Yang Jelas Melalui Uu No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pp No. 42 Tahun 2006, Dan Dukungan Peraturan Bwi Dan Dsn-Mui, Wakaf Uang Kini Bisa Dikelola Secara Profesional, Transparan, Dan Produktif. Setiap Rupiah Wakaf Uang Memiliki Kekuatan Mengganda: Abadi Dalam Nilai, Produktif Dalam Manfaat. Ketika Dikelola Dengan Prinsip Wakaf Produktif, Dana Ini Dapat Diinvestasikan Ke Instrumen Syariah Seperti Sukuk Negara, Sukuk Korporasi, Cwls (Cash Waqf Linked Sukuk), Cwld (Cash Waqf Linked Deposit), Atau Sektor Riil Yang Menumbuhkan Pelaku Usaha Mikro. Keuntungan Hasil Pengelolaan Disalurkan Kembali Untuk Pemberdayaan Sosial, Pendidikan, Kesehatan, Dan Umk Tanpa Mengurangi Pokoknya. *Dari Idealisme Pemuda Ke Gerakan Ekonomi* Pemuda Hari Ini Tidak Hanya Ditantang Untuk Bersumpah Tentang Identitas, Tetapi Juga Untuk Berikrar Atas Kemandirian Ekonomi Bangsanya Sendiri. Melalui Gerakan Wakaf Uang, Pemuda Dapat Berperan Sebagai Penggerak Transformasi Finansial Yang Berlandaskan Nilai Spiritual. Bayangkan Jika Satu Juta Pemuda Indonesia Mewakafkan Rp100.000 Saja Setiap Bulan. Maka Akan Terkumpul Dana Abadi Rp100 Miliar Per Bulan—Sebuah Dana Kedaulatan Ekonomi Umat Yang Dapat Menghidupi Ribuan Umk Melalui Skema Qardhul Hasan, Membantu Pesantren, Membantu Kaum Dhu'Afa, Dan Memperkuat Ketahanan Sosial Masyarakat. Inilah Bentuk Baru “Sumpah Pemuda Ekonomi”: Satu Visi Kesejahteraan, Satu Semangat Kemandirian, Satu Aksi Wakaf Produktif. *Menanam Abadi, Menuai Berkah Tanpa Henti* Dalam Konsep Ekonomi Wakaf, _Giving Never Ends_. Nilai Kebaikan Terus Berputar, Menciptakan Rantai Keberkahan Yang Tidak Terputus. Wakaf Uang Adalah Jihad Ekonomi Yang Menjadikan Setiap Pemuda Bukan Sekadar Konsumen Global, Tetapi Produsen Kebaikan. Momentum Hari Sumpah Pemuda Harus Menjadi Titik Balik Untuk Mengubah Paradigma: Dari _Charity-Based Movement_ Menuju _Investment-Based Philanthropy_. Gerakan Ini Bukan Sekadar Berbagi, Tapi Membangun Sistem Ekonomi Yang Berkeadilan Dan Berkelanjutan. *Wakaf Uang* Adalah Jembatan Antara Iman Dan Pembangunan, Antara Spiritualitas Dan Kemandirian Nasional. Jika Sumpah Pemuda 1928 Melahirkan Indonesia Merdeka, Maka Sumpah Pemuda Ekonomi Melalui Wakaf Uang Akan Melahirkan Indonesia Berdaulat Dan Makmur. “Bangsa Yang Besar Bukan Hanya Yang Mengenang Perjuangan, Tetapi Yang Melanjutkan Perjuangan Dengan Cara Yang Relevan Di Zamannya.”
Trending di Opini