Menu

Mode Gelap
Syukurin, 2 Saksi BPN Ungkap Proses Peralihan SHM Charlie Chandra di Batalkan Panji Bangsa Berkibar di Lebak: Kader Muda PKB Ditempa Jadi Prajurit Ideologis Gus Muhaimin Polisi dan Pemda Lebak Diminta Tutup Kembali Galian C di Depan Pintu Tol Mandala PT WPLI Diduga Buang Limbah B3 Sembarangan, Aktivis Desak APH Segera Bertindak Sempat Telan Korban Jiwa, Gubernur dan Bupati Diminta Awasi Aktifitas Galian C di Pintu Tol Mandala Kejagung Harus Usut Atas Transaksi Gas Oil oleh Anak Usaha Patra Niaga Singapore yang tidak dibayar oleh Phoenix

Pertanian

Semangka Biji Mulai Dikembangkan Petani Muda Lombok Utara


Semangka Biji Mulai Dikembangkan Petani Muda Lombok Utara Perbesar

Teropongistana.com Lombok Utara – Pengembangan pertanian mulai berkembang akhir-akhir ini. Segala jenis tanaman mulai di kembangkan dengan berbagai macam sistem yang meghasilkan varian baru.

Seperti halnya di Dusun Lempenge Desa Rempek Kecamatan Gangga Lombok Utara petani muda disana menanam semangka biji bekerja sama dengan PT. EWindo indonesia dan Fakultas Pertanian Universitas 45 Mataram.

Semangka ini nanti akan diambil bijinya saja dan isinya akan di buang.

Selain rasanya yang manis dan segar semangka ini memiliki ukuran yang luar biasa besarnya namun buahnya tidak di ambil dan jual, yang di ambil adalah biji dari semangka ini.

Sementara bagi warga yang berminat dengan isinya bisa di ambil ke lokasi dan bijinya di simpan untuk di kembangkan kembali. Tutur Mahidin

Sementara di temui di sela-sela panen perdana Baharuddin. SP, MP mengungkapkan bahwa kami sengaja memilih Lombok Utara sebagai lokasi penanaman karena struktur tanah dan cuacanya sangat cocok untuk pengembangan semangka biji ini.

Baharuddin berharap nantinya semakin banyak petani disni mau mengembangkan tamanan buah ini karena saat ini kami hanya bekerja sama dengan dua petani muda Artadi dan Mahidin dengan total lahan 5 ha saja mengingat biaya penanaman masih terhitung tinggi.

Namun demikian meskipun biaya tinggi akan tetapi secara agribisnis usaha memiliki prospek yang menjanjikan karena harga biji semangka cukup menguntungkan serta teknis budidayanya di dampingi oleh tenaga tekhnis dari perusahaan mitra. (Nanang)

Baca Lainnya

Soal Kebijakan Penyederhanaan Sistem Pupuk, Legislator: Mentan Tak Paham Visi Presiden

12 Maret 2025 - 05:37 WIB

Soal Kebijakan Penyederhanaan Sistem Pupuk, Legislator: Mentan Tak Paham Visi Presiden Teropongistana.com Jakarta - Anggota Komisi Iv Dpr Firman Soebagyo Mengkritik Kebijakan Pemerintah Dalam Menyederhanakan Sistem Distribusi Pupuk Subsidi. Sebab, Ia Menegaskan, Kebijakan Ini Justru Dapat Menimbulkan Persoalan Baru Di Lapangan. Firman Menyoroti Keputusan Pemerintah Yang Menghapus Distributor Pupuk Dan Menyerahkan Distribusi Langsung Ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Menurutnya, Langkah Ini Tidak Sesuai Dengan Kebijakan Presiden Prabowo Subianto, Yang Tidak Pernah Menginstruksikan Pembubaran Distributor Pupuk. “Gapoktan Ini Bukan Badan Usaha Yang Bisa Diaudit. Bukan Badan Usaha Yang Auditable, Kemudian Tidak Memiliki Permodalan Dan Gudang Yang Memadai. Apakah Mungkin Pupuk Indonesia Harus Door To Door Kepada Gapoktan Yang Jumlahnya Ratusan Ribu, Yang Tempatnya Sulit Dijangkau Oleh Kendaraan Roda Empat?” Ujar Firman Soebagyo, Rabu (12/3/2025). Ia Juga Menilai. Pemerintah Salah Dalam Memahami Konsep Pupuk Subsidi. Firman Menegaskan Bahwa Pupuk Subsidi Seharusnya Ditujukan Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian, Bukan Diperlakukan Seperti Program Bantuan Sosial Yang Diberikan Langsung Kepada Individu. “Sedangkan Pupuk Subsidi Tujuannya Adalah Meningkatkan Produksi, Maka Di Dalam Pembuatan Kebijakan Ini Harus Menggunakan Terminologi Geospasial, Yaitu Luasan Lahan,” Ungkap Politikus Golkar Ini. Menurut Firman, Kebijakan Ini Berisiko Memperburuk Masalah Distribusi Pupuk. Ia Menekankan Bahwa Gapoktan Tidak Memiliki Transportasi Untuk Pengambilan Pupuk Dari Pupuk Indonesia Holding Company (Pihc), Serta Kekurangan Sumber Daya Manusia (Sdm) Yang Memadai. Selain Itu, Jika Terjadi Kegagalan Pembayaran, Ia Khawatir Pemerintah Akan Menerapkan Kebijakan “Pemutihan,” Yang Menurutnya Tidak Pernah Terjadi Di Negara Lain. “Yang Saya Khawatir, Karena Pemerintah Ini Selalu Menerapkan Sistem Bilamana Ada Kegagalan Bayar Gapoktan Dan Kemudian Koperasi, Pemerintah Selalu Mengambil Jalan Pintas ‘Diputihkan’. Ini Tidak Pernah Terjadi Di Bagian Dunia Manapun, Ini Persoalan Serius,” Tegas Anggota Baleg Dpr Ini. Firman Yang Juga Legislator Dapil Jateng Iii Ini Menyebut, Kebijakan Ini Bertentangan Dengan Visi Presiden. Ia Mengkritik Menteri Pertanian Yang Dinilai Tidak Memahami Arahan Presiden Prabowo Terkait Distribusi Pupuk Bersubsidi. Di Sisi Lain, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sebelumnya Menyatakan Bahwa Kebijakan Ini Bertujuan Untuk Mempercepat Distribusi Pupuk Subsidi Dengan Memangkas Birokrasi Yang Panjang. Ia Mengklaim Bahwa Langkah Strategis Telah Diambil, Termasuk Peningkatan Kuota Pupuk Subsidi Menjadi 9,55 Juta Ton Pada 2025 Dan Kemudahan Penebusan Pupuk Bagi Petani Yang Terdaftar Dalam E-Rdkk Menggunakan Ktp. Namun, Kritik Dari Dpr Menunjukkan Bahwa Kebijakan Ini Masih Menimbulkan Banyak Pertanyaan Dan Kekhawatiran Di Kalangan Masyarakat Dan Distributor, Terutama Terkait Efektivitas Dan Implementasi Di Lapangan. 

Mentan Amran Tinjau Progres Cetak Sawah di Wanam

27 Februari 2025 - 21:29 WIB

Mentan Amran Tinjau Progres Cetak Sawah Di Wanam Teropongistana.com Merauke – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Meninjau Langsung Progres Pembangunan Lahan Cetak Sawah Di Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Kamis (27/2/2025). Kunjungan Ini Juga Dihadiri Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Syafrie Syamsuddin, Wakil Kasad, Kasum Tni, Serta Jajaran Lainnya. Ini Merupakan Pertama Kalinya Menkeu Melihat Langsung Kawasan Lumbung Pangan Baru Yang Tengah Dikembangkan Di Papua Selatan. Dalam Kesempatan Tersebut, Mentan Amran Memaparkan Perkembangan Proyek Cetak Sawah Nasional Seluas 1 Juta Hektare Yang Terus Dipercepat. Sejak Kembali Menjabat, Ia Telah Mengalokasikan Anggaran Besar Melalui Program Optimasi Lahan Rawa (Oplah) Dan Ekstensifikasi Lahan Cetak Sawah Guna Meningkatkan Produktivitas Pertanian. Pemerintah Menyiapkan Anggaran Hingga Rp 15 Triliun Untuk Mendukung Swasembada Pangan, Termasuk Percepatan Cetak Sawah Di Wilayah Strategis Seperti Merauke. Pada Awal Tahun 2025, Pemerintah Mentargetkan 100.000 Hektare Cetak Sawah Baru, Ditambah 300.000 Hektare Optimasi Lahan Secara Nasional. Salah Satu Lokasi Utama Pelaksanaannya Adalah Kabupaten Merauke. Saat Ini, Dari Potensi 1,2 Juta Hektare Lahan Pertanian Di Merauke, Telah Dilakukan Optimasi Lahan Seluas 40.000 Hektare Yang Memungkinkan Peningkatan Indeks Tanam Menjadi 2-3 Kali Setahun. Produktivitas Rata-Rata Pun Naik Menjadi 6-7 Ton Per Hektare, Berkat Optimalisasi Lahan Dan Perbaikan Irigasi. Keberhasilan Ini Menjadi Bukti Bahwa Proyek Ini Berperan Strategis Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional. Mentan Amran Menambahkan , Keberhasilan Ini Juga Dukungan Dari Modernisasi Pertanian Di Merauke “Alsintan Dalam Jumlah Yang Besar Secara Bertahap Mengelola Lahan Disini, Juga Bantuan Benih Unggul, Pupuk Subsidi Serta Bbm Bersubsidi Pertanian,” Jelasnya. Selain Mendorong Produksi Pangan, Proyek Cetak Sawah Ini Juga Membuka Peluang Ekonomi Bagi Masyarakat Setempat. Melalui Program Brigade Pangan Yang Diinisiasi Oleh Mentan Amran, Banyak Anak Muda Papua Kini Memperoleh Penghasilan Hingga Rp 20 Juta Per Bulan, Menjadikan Sektor Pertanian Semakin Menarik Bagi Generasi Muda Di Papua Selatan. “Warga Papua Selatan Sangat Antusias Dengan Brigade Pangan Karena Manfaatnya Sudah Mereka Rasakan Langsung,” Kata Mentan Amran. “Ke Depan, Wanam Akan Kita Siapkan Menjadi Salah Satu Lumbung Pangan Terbesar, Bukan Hanya Untuk Indonesia Tetapi Juga Dunia. Dengan Modernisasi Pertanian Dan Tata Kelola Irigasi Yang Baik, Lahan Ini Akan Semakin Produktif Dan Menyejahterakan Masyarakat.” Menkeu Sri Mulyani Turut Meninjau Langsung Lahan Yang Tengah Dikembangkan, Sementara Mentan Amran Menegaskan Bahwa Dukungan Anggaran Negara Untuk Cetak Sawah Dan Irigasi Merupakan Faktor Kunci Dalam Percepatan Proyek Ini. “Di Merauke, Sudah Ada Lahan Opla Yang Bisa Panen Dua Kali Setahun, Selanjutnya Cetak Sawah Kita Kejar, Ini Pertanda Baik. Kita Akan Percepat Agar Indonesia Tidak Lagi Bergantung Pada Impor Pangan. Lahan Ini Adalah Masa Depan Pangan Indonesia, Bahkan Dunia,” Pungkas Mentan Amran.

Melaksanakan Program Presiden, Bulog Jemput Gabah Petani dengan Harga Fantastis

27 Februari 2025 - 18:45 WIB

Melaksanakan Program Presiden, Bulog Jemput Gabah Petani Dengan Harga Fantastis
Trending di Pertanian