Menu

Mode Gelap
CBA: Penolakan SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Permalukan Bahlil Lahadalia Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes

Politik

Wah Gawat ..! Paulus Waterpauw Somasi Pengacara Lukas Enembe


Wah Gawat ..! Paulus Waterpauw Somasi Pengacara Lukas Enembe Perbesar

Teropongistana.com – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melayangkan somasi kepada tim Kuasa Hukum Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) terkait tudingan keterlibatan dirinya dalam proses penetapan tersangka KPK terhadap LE.

“Somasi sudah dilayangkan kepada tim kuasa hukum LE agar segera memberikan klarifikasi dalam waktu 2 kali 24 jam. Jika tidak ada tanggapan, maka langkah hukum pencemaran nama baik akan kami tempuh,” tegas Waterpauw di Manokwari, Senin malam 26 September 2022.

Ia mengatakan, bahwa somasi terhadap tim kuasa hukum LE merupakan mekanisme (hak jawab) atas tudingan sepihak yang dinilainya sebagai wacana kosong tak berdasar dan berpotensi pencemaran nama baik.

“Saya mengingatkan tim kuasa hukum LE, agar tidak terlalu jauh membuat wacana yang tidak berdasar, tetapi hadapilah proses hukum yang sedang berjalan,” ujarnya.

Waterpauw mengatakan, bahwa semua warga negara Indonesia sama dimata hukum dan wajib taat hukum. “Jangankan gubernur, menteri juga ada yang terjerat hukum, dan itu sesuatu yang normatif bagi setiap warga negara.

Baca juga: Kemendagri Berikan Pelayanan Adminduk WNI di Tokyo dan Hokaido

“Kalau sudah terjerat dalam dugaan gratifikasi dan tindak pidana korupsi, yah dihadapi saja jangan dipolitisir dengan satu dan lain hal,” kata Waterpauw.

Sebagai sesama putra asli Papua, Waterpauw menyebut perilaku koruptif pejabat Papua sangat merusak citra generasi muda Papua ke depan.

“Kita sama-sama anak adat, ‘jangan bikin diri inti’. Kalau sudah berhadapan hukum, silakan dihadapi karena perbuatan seperti itu tidak mendidik dan merusak citra anak-anak Papua,” tegasnya.

DIberitakan sebelumnya, pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Stephanus Roy Rening menilai penetapan tersangka kasus dugaan korupsi terhadap kliennya merupakan politisasi.

Lukas Enembe Pernah Main Judi di Kasino Ungkap Pengacara

Dia membeberkan, pada tahun 2021, pemerintah pusat melobil Lukas Enembe untuk posisi Wakil Gubernur Papua yang hingga saat ini masih kosong karena Wagub sebelumnya, Klemen Tinal, meninggal dunia pada 21 Mei 2021.

Roy mengatakan, dua utusan Istana, yakni Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menemui Lukas Enembe dan melobi kursi Wagub Papua agar diisi oleh Paulus Waterpau.

“Pak Tito bintang 4, bersama dengan Menteri Investasi Pak Bahlil, datang secara khusus ke Papua pada 10 Desember tahun 2021, memint agar katanya pemerintah pusat meminta Pak Gubernur terima Paulus Waterpau jadi Gubernur untuk menggantikan bapak Klemen Tinal,” ujar Roy dikutip pada Jumat 23 September 2022 dari wawancara ekslusif KompasTV di program Rossi.

Pada kesempatan itu, Roy juga memperlihatkan foto Tito Karnavian dan Bahlil Lahadlia bersama Lukas Enembe.

“Artinya apa, bahwa perkara ini bagian dari politisasi. Bagaimana bisa Menteri Dalam Negeri datang meminta kepada Gubernur bawa nama satu orang?” ujar Roy.

Dia mengatakan, lobi dari Istana itu kemudian ditolak oleh Partai koalisi yang mengusung Lukas Enembe.

“Pak Tito sebagai Mendagri harusnya bertanggugjawab untuk pengisian Wakil Gubernur. Tapi karena Paulus Waterpau tidak mendapatkan rekomendasi dari 9 partai koalisi pak Gubernur, akhirnya gagal,” katanya.

Bukan saja pada tahun 2021, di tahun 2017 juga ada kejadian yang sama. Kepala Badan Intelijen (BIN) Budi Gunawan bersama Tito Karnavian melobi Lukas Enembe agar bisa berpasangan dengan Waterpau pada Pilkada 2017 lalu.

Bagaimana bisa seorang kepala BIN ikut mengintervensi situasi kehidupan politik di tanah Papua. Dan mereka meminta Pak Lukas menandatangani poin keenam salah satunya adalah meminta supaya Paulus Waterpau diterima sebagai Wakil Gubernur Lukas Enembe,” tukasnya.

Baca Lainnya

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms

Desakan FPPI: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi dan Makzulkan Gibran

6 September 2025 - 09:12 WIB

Desakan Fppi: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi Dan Makzulkan Gibran
Trending di Politik