TEROPONGISTANA.COM, JAMBI – Farti Suandri atau sering di sapa dengan Bujang Farti yang juga salah satu kader Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Jambi, pertanyakan ligelitas DPD partai Golkar Jambi yang di nilai tidak jelas.
Hal ini disampaikannya, 2024 tentu menjadi tahun perpolitikan tersengit di Provinsi Jambi. Dimana dalam tahun yang sama akan digelar pesta demokrasi secara bersamaan yakni pemilihan umum yang dalam hal ini memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten.
Menurutnya, Upaya itu, misalnya, dilakukan Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Jambi, yang membuka program pencalegan. Dengan pencalegan itu, Partai Golkar Jambi menargetkan meraih Pimpinan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi dalam Pemilu 2024. Adapun di Pemilu 2019, Partai Golkar Jambi mendapat 7 kursi DPRD Provinsi Jambi, Namun sangat disayangkan yaitu salah satu kader dan Bendahara Ormas Kosgoro Jambi Pendiri Partai Golkar tersebut gagal jadi percalonan Anggota DPRD Provinsi Jambi, Bujang Farti sendiri sudah malang melintang di birokrat sudah selama 40 tahun, dan mempunyai segudang pengalaman baik di pemerintahan,maupun ditingkat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan
menjadi Ketua Umum 10 Ormas yang dipegang nya.
Farti Suandri atau di sapa dengan Bujang Farti bakal calon DPRD Provinsi Jambi, namun kenyataan nya tak segampang balik tangan dekat detik terakhir penutup caleg dari melalui perahu Partai Golkar, sangat disayangkan Bujang Farti Gagal melenggang ke DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi.
Dengan tidak terpilih nya Farti Suandri menjadi Caleg DPRD Provinsi Jambi untuk pemilihan dapil Kota Jambi, Farti Suandri melalui via telfon dia mengatakan tidak memiliki niat lahi dalam mencalek sebagai Golkar di Jambi.
“Tidak berminat lagi untuk ikut Caleg DPRD Provinsi Jambi dari Partai Golkar, dikarenakan juga kepengurusan Partai Golkar Provinsi Jambi tersebut belum dilantik oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Artinya bahwa Ketua DPD I Provinsi Jambi masih (PLT) jadi sangat di ragukan keabsahan Cek Endra selaku Ketua DPD I Partai Golkar Jambi,” tukasnya.
Disamping itu ia juga menyampaikan, DPD Partai Golkar Provinsi Jambi Melakukan kegiatan kegiatan sangatlah minim, untuk menarik simpati masyarakat kepada Partai Golkar Jambi,
“juga didalam internal Partai Golkar Jambi masih banyak PR yang dilakukan belum pernah sama sekali Laksana Rakerda dan mengakibatkan Partai Golkar Jambi tidak tertata dan kordinir (dadakan/red) sehingga mesin partai Golkar Jambi akan tersendat sendat sehingga Partai Golkar sendiri tidak diminati oleh masyarakat Jambi,” tuturnya.
Diakuinya, Konsolidasi Partai Golkar Jambi, sangat tidak terukur baik di tingkat Kab Kota, karena dibawah Kepemimpinan Cek Endra sudah menjalankan lebih masa periode kepemimpinan Partai Golkar Jambi belum pernah sama sekali melalukan kegiatan Perkaderan,sangat disayangkan Partai Golkar Jambi banyak sekali membajak kader Partai lain sehingga kader murni terabaika.
“Apakah DPD tingkat II Kabupaten/Kota yang di lantik Oleh Cek Endra, apa bisa di akui?. Sementara Cek Endra sendiri belum dilantik oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar. Perlu KPU Provinsi Jambi mempertanyakan ke KPU RI terkait tentang hal tersebut. Hal ini apakah bisa di terima apa tidak untuk para Caleg dari Partai Golkar Provinsi Jambi tersebut,” bebernya.
Farti Suandri mengatakan, Bahwa dibawah pimpinan Ketua DPD I Partai Golkar Jambi, Cek Endra tidak mampu membawa Partai Golkar untuk Pemilu 2024, untuk jadi pemenang pemilu khusus di provinsi Jambi.
“Dari segi kepengurusan saja belum jelas,yang dipimpin oleh Cek Endra khusus nya Golkar Jambi, jadi Partai Golkar Provinsi Jambi membuang beras yang menjadi atanya diambil,” pungkasnya. (red).