Menu

Mode Gelap
Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat

Politik

Isu Munaslub Kembali Mencuat, Kepemimpinan Bahlil di Golkar Dikecam Kader Muda


Keterangan Foto : Musyawarah daerah XI Partai Golkar Provinsi Jawa Timur. Perbesar

Keterangan Foto : Musyawarah daerah XI Partai Golkar Provinsi Jawa Timur.

Teropongistana.com Jakarta, 11 Mei 2025 — Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) kembali mencuat di internal Partai Golkar. Sejumlah kader mulai mempertanyakan arah kepemimpinan Ketua Umum Bahlil Lahadalia yang dinilai terlalu memprioritaskan orang-orang terdekatnya dalam struktur partai.

Seorang tokoh muda Golkar berinisial RK, yang enggan disebutkan namanya secara lengkap, menyampaikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Bahlil. “Bahlil ini sudah tidak benar. Seolah-olah partai ini milik pribadi dan golongannya saja. Dikit-dikit masukkan orang dekatnya, sudah tidak sehat,” ujar RK.

RK menambahkan bahwa banyak kader muda yang merasa tidak lagi memiliki ruang untuk berpikir kritis dan berkontribusi secara sehat demi kemajuan partai. “Kalau punya pemikiran kritis, langsung dianggap melawan. Golkar sekarang seperti tersesat. Semua diganti sesuai keinginan Bahlil,” tegasnya.

Meski Bahlil membantah adanya wacana Munaslub, gelombang ketidakpuasan di tubuh partai terus menguat. Beberapa kader bahkan mulai menunjukkan sikap perlawanan secara terbuka.

Isu lain yang turut memanaskan suasana adalah kabar bergabungnya Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, ke dalam Partai Golkar. Sejumlah kader menilai hal ini mencederai proses kaderisasi yang selama ini dijaga. “Golkar bukan lagi partai rakyat, tapi tempat elit. Masuknya Jokowi dan Gibran seolah menafikan proses yang harus dilalui kader lain. Gibran bahkan disebut-sebut sebagai ‘anak haram demokrasi’,” ucap sumber yang sama.

Hingga saat ini, DPP Golkar belum memberikan pernyataan resmi terkait isu Munaslub maupun kabar bergabungnya Jokowi dan Gibran.

Baca Lainnya

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms

Desakan FPPI: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi dan Makzulkan Gibran

6 September 2025 - 09:12 WIB

Desakan Fppi: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi Dan Makzulkan Gibran
Trending di Politik