Teropongistana.com Jakarta – Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk mengganti Ketua Umum Bahlil Lahadalia mulai mencuat. Politikus senior Golkar, Ridwan Hisjam, menyatakan kesiapannya mendukung Munaslub jika salah satu dari empat syarat yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai terpenuhi.
Keempat syarat tersebut adalah ketua umum melanggar AD/ART, melakukan tindak pidana, berhalangan tetap, atau mengundurkan diri.
“Kalau Munaslub monggo, kapan saja saya siap memberikan dukungan asal ada unsur yang dipenuhi dari empat poin tadi. Saya ditaruh ketua dewan pembina oke, ditaruh di ketum oke, tidak pun tidak masalah,” ujar Ridwan, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Golkar Idrus Marham menegaskan tidak ada campur tangan Istana terkait isu Munaslub ini. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto justru mendukung soliditas Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil demi kelancaran pemerintahan Prabowo–Gibran.
“Di Golkar tidak pernah curiga sedikit pun kepada Pak Prabowo, apalagi beliau merestui Munaslub,” kata Idrus di Tangerang, Minggu (10/8/2025).
Idrus menambahkan, Bahlil menanggapi isu ini dengan santai dan menilai tantangan akan selalu datang seiring prestasi partai. Ia memuji Bahlil sebagai ketum muda berusia 49 tahun, berprestasi, dan berasal dari Papua mencerminkan Golkar sebagai partai modern, terbuka, dan mewakili keberagaman Indonesia.