Menu

Mode Gelap
Ikatan Keluarga Besar Pemuda Tegal Bersatu Apresiasi Respons Cepat Sufmi Dasco Soal Rehabilitasi Dua Guru di SMA 1 Luwu Utara Arif Rahman Kembangkan Sentra Emping Pandeglang: Produk Lokal Kita Harus Mendunia Kemenag Inisiasi Forum Akademik Internasional Terkait Gaza dan Perdamaian Dunia Diduga Tak Miliki Izin, PT SGT di Jawilan Bodong dan Berbahaya Gerak 08 Banten Desak Satgas PKH Sikat Habis Tambang Ilegal di Indonesia Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB

News

Aktivis Muhammadiyah Pemerintah Tertibkan Tambang Batubara di Jambi, Ternyata Begini Bahayanya


Aktivis Muhammadiyah Pemerintah Tertibkan Tambang Batubara di Jambi, Ternyata Begini Bahayanya Perbesar

Teropongistana.com Jambi – Aktivis Muhammadiyah Jambi menyoroti tentang kemacetan disebabkan yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera tepatnya kawasan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batang Hari. Macet yang berkepanjangan di daerah itu terjadi karena lalu lalang truk batubara yang melampaui batas.

“Kerap kali masyarakat Jambi dirugikan dengan adanya Kemacetan disebabkan karena angkutan truk batubara yang beroperasi. Tak hanya mobil truk, kendaraan umum, dan pribadi pun turut terjebak kemacetan panjang hingga lima kilometer lebih,” kata Aktivis Muhammadiyah Jambi, Heru Kurniawan kepada redaksi teropongistana, Sabtu (3/3).

Baca juga : Radio (Komersial) UMSU. Akan Siarkan Langsung  Muswil Ke-13 Muhammadiyah-Aisyiyah 

Selain menyebabkan kemacetan, kata Heru, truk pengangkut batubara yang diduga banyak tak berizin di Jambi juga menyebabkan jalan rusak dan bergelombang. menurut Heru, pemerintah pusat harus turun tangan dalam menertibkan truk-truk liar pengangkut batubara.

“Jadi harus dibuatkan jalan khusus untuk pengangkut bahan batubara, sehingga tidak merugikan masyarakat setempat yang sedang melakukan aktifitas. Dimana dalam setiap kemacetan bisa sampai ke lokasi tujuan terlambat 5 sampai 12 jam,” jelas Heru.
Lebih lanjut, Heru pun menceritakan tentang kejadian beberapa Minggu yang lalu bahwa mobil ambulance membawa pasien dari Rumah Sakit Kabupaten yang akan dirujuk ke Kota mengalami kemacetan. Sehingga, kata Heru, pasien yang sakit tersebut terpaksa harus dirawat di jalan.

“Kemacetan ini jelas sangat merugikan masyarakat, apalagi ambulance yang sedang membawa pasien. Pemerintah harus mengkaji ulang tentang batasan dan aturan kendaraan batubara yang melintas di Jalan Lintas Sumatera,” tutur Heru.

Sebelumnya diberitakan, bahwa banyaknya praktik penguasaan dan pengelolaan atau pendudukan lahan tambang batu bara diduga ilegal. Hal itu diduga dilakukan oleh kontraktor bodong yang menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK) bodong di Kabupaten Muaro, Provinsi Jambi.

Berdasarkan laporan wartawan dari lokasi ke yang masuk ke meja redaksi di Jakarta, Kamis (02/02/2023), terungkap bahwa seseorang berinisial HT (Herman Trisna-Red), berupaya menguasai lahan tambang, dengan menjual-jual Surat Perintah Kerja (SPK) bodong kepada sejumlah kontraktor lainnya. (Mardiansyah)

Baca Lainnya

Revitriyo Husodo, Pentingnya Pelestarian Budaya Dan Kearifan Lokal

31 Oktober 2025 - 12:09 WIB

Revitriyo Husodo

CBA: Penolakan SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Permalukan Bahlil Lahadalia

3 Oktober 2025 - 15:33 WIB

Cba: Penolakan Spbu Swasta Beli Bbm Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Permalukan Bahlil Lahadalia

Fraksi NasDem Dukung Lanjutan Pembahasan Dua Raperda di DPRD Banten

30 September 2025 - 21:32 WIB

Fraksi Nasdem Dukung Lanjutan Pembahasan Dua Raperda Di Dprd Banten
Trending di News