Menu

Mode Gelap
BRI BO Lebak Bulus Komitmen Melayani Pelanggan Nasabah Secara Profesional Nadiem Makarim Ditahan, Terkait Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Patroli TNI AD Terus Berjalan, Komitmen Jaga Kondusifitas Bagi Warga Ibu Kota Legislator Harap Pelajar yang Ditangkap APH Saat Demonstrasi Tak Ditahan Mukhsin Nasir Desak Penggunaaan Plat Nomor Lemhanas Ketua DPRD Cianjur Diusut Tuntas dan Ditindak Kurangi Potensi Keracunan, Sekolah Minta MBG Sistem Dapur Sekolah

Nasional

Komnas Perempuan Ingatkan Penyidik Tak Main Main Kasus Penganiayaan Guru di Lebak


Keterangan foto; Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, Selasa (26/09/2023) Perbesar

Keterangan foto; Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, Selasa (26/09/2023)

Teropongistana.com Jakarta – Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi mengingatkan penyidik Kepolisian Polres Lebak untuk tak main-main di kasus penganiayaan guru perempuan oleh oknum ASN di SDN Cempaka 1 Warunggunung. Menurut Aminah, penyidik harus mengungkap kasus ini secara terang benerang dengan menerapkan pasal sesuai perbuatan pelaku.

“Penyidik Kepolisan Polres Lebak yang menangani kasus penganiayaan guru perempuan harus memberikan terang benerang untuk korban. Mereka harus bisa mengungkap dengan mengembangkan keterangan saksi, hasil visum dan melihat kondisi korban. Kita siap mendampingi keluarga korban seandainya tidak ada keadilan untuk korban,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi lewat sambungan teleponya, Selasa (26/9/2023).

Sebelumnya juga desakan dari Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko meminta Polres Lebak melalui Unit PPA untuk bisa mengusut motif penganiayaan guru perempuan oleh oknum ASN di SDN Cempaka 1 Warunggunung. Menurut Joko, penyidik bisa mengorek informasi kepada saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian dan Kepala Sekolah kenapa terjadi peristiwa pemukulan.

“Penyidik Polres Lebak harus bisa mengorek informasi dari saksi-saksi yang ada di lokasi pada saat kejadian dan menanyakan kepada Kepala Sekolah mengenai peristiwa terjadinya pemukulan tersebut, kenapa bisa terjadi, salah korban apa?, Saya mendorong agar kasus ini bisa selesai dan ada keadilan buat korban,” kata Joko.

Lebih lanjut, kata Joko seandainya kasus penganiayaan ini tidak bisa ditangani dengan baik oleh pihak intansi terkait. Joko menyarankan pihak keluarga untuk melaporkan kejadian ini ke Komnas Perempuan agar mendapatkan pendampingan.

“Ini kan udah viral di medsos, kobrannya juga sudah ada dan masuk RS, penyidik harus lihat itu. Kalau tidak ada titik temu atau tidak mendapatkan keadilan bagi korban, keluarga bisa membuat laporan ke Komnas Perempuan agar didampingi kasusnya,” tutur Joko.

Sementara itu, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memastikan pelaksanaan pendampingan dan proses hukum bagi korban kekerasan oleh ASN berinisial SO terhadap guru perempuan di SDN Cempaka 1 Warunggunung Lebak. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Bintang Puspayoga melalui Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, Selasa (19/9/2023)

“Untuk mengantisipasinya terduga pelaku SO melakukan kasus berulang karena ada dugaan memiliki sifat tempraemntal. Kami juga akan melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,’’ kata Deputi Perlindungan Khusus Anak di Kementerian PPPA, Nahar, lewat sambungan selulernya, Selasa (19/9/2023)

Disinggung tentang tanggung jawab negara terhadap korban, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak melalui UPTD PPA yang saat itu juga ikut mendampinginya mulai dari pelaporan dan visum. Kata Nahar, pihaknya akan terus memantau perkembangan ini, sehingga tim UPTD PPA akan terus melakukan pendampingan.

“Kita pastikan akan terus memantau dan mendampingi korban kekerasan oleh oknum ASN di Lebak. Sehingga bisa memberikan rasa keadilan untuk korban,’’ tutur Nahar.

Selanjutnya, Ahli hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan saksi W tentang penganiayaan guru perempuan oleh oknum ASN di SDN Cempaka 1 Warunggunung bisa terancam pidana jika dia memberikan keterangan berubah-ubah. Saksi W diperiksa penyidik Polres Lebak dalam rangka memberikan keterangan terkait peristiwa pemukulan yang dialami SB oleh SO karena pada saat kejadian, dia berada di lokasi.

“Kalau keterangan saksi W berbeda dengan fakta yang sesungguhnya, dia bisa dipidanakan. Pikirkan dulu jangan jawab cepat-cepat . Saksi W juga bisa dikenakan Pasal 174 tentang Kesaksian Palsu dengan ancaman 242 KUHP dengan 7 tahun dengan keterangan palsu. Penyidik harus jeli melihat saksi yang berubah-ubah keterangnya. Jangan nanti bisa membahayakan penyidik ke depannya,” kata Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisaksi, Fickar Hadjar, Minggu (24/9/2023).

(David)

Baca Lainnya

Kurangi Potensi Keracunan, Sekolah Minta MBG Sistem Dapur Sekolah

4 September 2025 - 13:31 WIB

Kurangi Potensi Keracunan, Sekolah Minta Mbg Sistem Dapur Sekolah

PKLSP Ultimatum PLN dan PT SGS: Somasi Kedua, Dugaan Mark Up Rp 45 Miliar Dibongkar

4 September 2025 - 08:52 WIB

Pklsp Ultimatum Pln Dan Pt Sgs: Somasi Kedua, Dugaan Mark Up Rp 45 Miliar Dibongkar

Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman Beri Apresiasi dan Catatan pada Raker dengan Menteri KKP

3 September 2025 - 22:36 WIB

Anggota Komisi Iv Dpr Ri Arif Rahman Beri Apresiasi Dan Catatan Pada Raker Dengan Menteri Kkp
Trending di Nasional