Menu

Mode Gelap
Syukurin, 2 Saksi BPN Ungkap Proses Peralihan SHM Charlie Chandra di Batalkan Panji Bangsa Berkibar di Lebak: Kader Muda PKB Ditempa Jadi Prajurit Ideologis Gus Muhaimin Polisi dan Pemda Lebak Diminta Tutup Kembali Galian C di Depan Pintu Tol Mandala PT WPLI Diduga Buang Limbah B3 Sembarangan, Aktivis Desak APH Segera Bertindak Sempat Telan Korban Jiwa, Gubernur dan Bupati Diminta Awasi Aktifitas Galian C di Pintu Tol Mandala Kejagung Harus Usut Atas Transaksi Gas Oil oleh Anak Usaha Patra Niaga Singapore yang tidak dibayar oleh Phoenix

Nasional

Dr Ribka Tjiptaning Dorong Pemerintah Serius Tangani Isu Kesehatan


Keterangan foto : Politisi PDIP Dr. Ribka Tjiptaning, Rabu (5/2/2025) Perbesar

Keterangan foto : Politisi PDIP Dr. Ribka Tjiptaning, Rabu (5/2/2025)

 

Teropongistana.com Jakarta – Politisi PDIP Dr. Ribka Tjiptaning meminta Pemerintah Presiden Prabowo Subianto di momentum 100 hari kepemimpinannya untuk serius dalam menangani isu kesehatan. Menurut Dr Ribka, pemerintah tidak hanya berfokus pada program Makan Bergizi Gratis.

“Pemberian makanan bergizi gratis itu boleh, dan baik saja tapi jika tujuannya untuk mengentaskan stunting tidak tepat. Karena stunting itu hulunya pada Ibu hamil dan Baduta (bayi bawah dua tahun) atau maksimal (program MBG) diberikan pada anak PAUD. Kalau SMP-SMA sudah telat.” Terangnya disela-sela konferensi pers, Rabu (5/2/2025) di Kekini Ruang Bersama, Cikini, Jakarta.

Dr. Ribka Tjiptaning menyebut bahwa situasi ini berawal dari keluhan masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan akses kesehatan. “Banyak rakyat susah berobat menggunakan BPJS, padahal semangat awal BPJS lahir itu dari semangat untuk meng-cover semua lapisan masyarakat. Biar bisa memotong birokrasi kita yang carut-marut, karena harapan Bu Mega saat itu ada universal coverage, semua rakyat di tanggung oleh negara (saat sakit).” Ujar Ribka

Ribka geram dengan kebijakan Menkes Budi Sadikin yang meminta masyarakat untuk menggunakan asuransi swasta untuk menunjang kesehatan yang lebih baik,

“Disebut iuran 48 ribu murah, itu konyol sekali pernyataan menkes. Negara itu harusnya menjamin, tidak boleh ada satu orang pun tidak mendapat fasilitas kesehatan. Saya rekomendadi presiden deh, suruh Dirut BPJS dan Menkes itu diskusi dengan kita, karena banyak anggaran negara menguap begitu saja” katanya

“Kami menolak menolak Program MBG secara asal-asalan, harus ada evaluasi. Terakhir saya minta presiden melalui pemerintahan untuk membelo RS kelas 3, di beli negara. Jadi nanti tidak ada lagi kasus penolakan pada orang sakit, masak karena ODGJ tidak dilayani? Karena tidak ada KTP, itu pelanggaran.”tambah Ribka.

Selain itu, Forum Kedaulatan Kesehatan Rakyat juga turut membahas situasi sosial politik yang berimbas pada ketahanan sistem kesehatan nasional. Dalam kondisi seperti ini, mereka menilai bahwa kebijakan yang tidak tepat dapat memperburuk situasi dan membahayakan masa depan kesehatan masyarakat Indonesia.

Konferensi pers dihadiri oleh awak media, aktivis dan berbagai relawan kesehatan Indonesia. Ke depan akan digelar diskusi yang lebih komprehensif untuk menindaklanjuti kebijakan kesehatan dari pemerintah, guna memastikan sesuai dengan amanat UUD 1945 tentang kesehatan.

Baca Lainnya

Dody Hanggodo Ajukan Anggaran Fantastis Rp139,74 Triliun untuk 2026

9 Juli 2025 - 17:26 WIB

Dody Hanggodo Ajukan Anggaran Fantastis Rp139,74 Triliun Untuk 2026

Jalan Rusak ke Baduy Disorot Anggota DPR RI Fraksi Gerindra

3 Juli 2025 - 22:43 WIB

Jalan Rusak Ke Baduy Disorot Anggota Dpr Ri Fraksi Gerindra

Presiden Prabowo Umrah Bersama Menag Nasaruddin Umar, Doakan Keberkahan untuk Bangsa Indonesia

3 Juli 2025 - 11:19 WIB

Presiden Prabowo Umrah Bersama Menag Nasaruddin Umar, Doakan Keberkahan Untuk Bangsa Indonesia
Trending di Nasional