Teropongistana.com Jakarta – Pengamat hukum dan politik Egi Hendrawan menyoroti langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. Dari operasi tersebut, KPK menyita puluhan kendaraan dan mengamankan 10 orang lainnya.
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyant menyatakan OTT itu berkaitan dengan dugaan pemerasan. “Masih dilakukan pemeriksaan intensif terhadap pihak-pihak yang ditangkap,” ujarnya.
Menanggapi kasus ini, Egi menilai Presiden Prabowo perlu segera melakukan bersih-bersih kabinet. Ia menyebut sejumlah pembantu presiden kerap menimbulkan kegaduhan dan berpotensi merugikan rakyat, (22/8).
“Sudah waktunya Presiden Prabowo mencopot pembantu yang tidak seirama dan selalu bikin gerakan tambahan. Kalau tidak, mereka bisa merongrong pemerintahan,” tegas Egi.
Egi menyinggung beberapa nama menteri yang dinilai perlu dievaluasi:
Mendagri Tito Karnavian – disebut terkait polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah daerah yang memicu gelombang protes.
Menkeu Sri Mulyani – dikritik soal isu kenaikan tunjangan DPR dan kebijakan PBB, serta dinilai sering membuat pernyataan blunder.
Menkominfo Budi Arie Setiadi – pernah dikaitkan dengan kasus judi online yang menyeret anak buahnya.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia – kerap melontarkan pernyataan kontroversial, termasuk soal distribusi gas 3 kg dan tambang di Raja Ampat.
Menurut Egi, Presiden Prabowo memerlukan pembantu yang loyal agar program-program pemerintah berjalan lancar.
“Rakyat akan lebih percaya bila Presiden Prabowo melakukan bersih-bersih. Jangan ada lagi pembantu presiden yang membuat kegaduhan atau gerakan tambahan,” pungkasnya.