Menu

Mode Gelap
Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres III, Komitmen di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran Apartemen Meikarta Digugat Konsumen ke Pengadilan Negeri Cikarang Bapenda Kabupaten Lebak Fokus Perkuat Pajak Daerah Strategis Di bawah kepemimpinan H. Ayep Zaki, Kota Sukabumi meraih peringkat ke tiga terbaik Realisasi Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 Perkuat Nasionalisme, Arif Rahman Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di SMK Walisongo Pandeglang, Banten

Nasional

Krisis Kepercayaan Publik terhadap DPR: Sudah Saatnya Berbenah Diri


Keterangan Foto : Laksda TNI (Purn.) Soleman B. Ponto (tengah) dan Ario Seno (kanan). Perbesar

Keterangan Foto : Laksda TNI (Purn.) Soleman B. Ponto (tengah) dan Ario Seno (kanan).

Teropongistana.com Jakarta – Situasi nasional Indonesia saat ini dinilai berada dalam kondisi dinamis dan rawan eskalasi konflik. Gelombang demonstrasi yang bermula di Jakarta kini meluas ke berbagai wilayah tanah air.

Persepsi publik mengenai kemewahan fasilitas dan tingginya tunjangan anggota DPR, ditambah lemahnya transparansi serta kebijakan yang dianggap lebih berpihak pada kelompok elite dibanding rakyat, menjadi pemicu konflik sosial yang sulit dikendalikan. Di sisi lain, Polri juga turut menjadi sasaran amarah akibat sejumlah kasus kekerasan aparat serta penanganan aksi massa yang dinilai represif.

Menanggapi kondisi tersebut, Laksda TNI (Purn.) Soleman B. Ponto, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (KaBais) TNI periode 2011–2013, menilai Presiden berada pada posisi krusial sebagai pengambil keputusan strategis. Menurutnya, Presiden harus segera mengambil kendali atas DPR agar aksi massa tidak semakin meluas.

“Langkah yang harus ditempuh antara lain memanggil, menekan, dan mengaudit DPR; menindak indikasi korupsi dan penyalahgunaan fasilitas negara; berbicara langsung ke rakyat untuk membangun kepercayaan; hingga mengeluarkan Perppu bila DPR melawan,” tegas Soleman.

Sementara itu, di tengah kekecewaan masyarakat, muncul pula tuntutan pembubaran DPR. Namun, Ario Seno, pengamat pertahanan sekaligus alumni Universitas Pertahanan (Unhan) RI, menolak gagasan tersebut. Ia menegaskan bahwa DPR merupakan salah satu pilar demokrasi, (2/9).

“Jika DPR dibubarkan, Indonesia justru akan menjadi negara otoriter. Itu bentuk pengkhianatan terhadap UUD 1945 yang menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat,” kata Ario.

Meski demikian, Ario sepakat bahwa DPR membutuhkan pembenahan fundamental. Menurutnya, fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan yang menjadi amanat UUD 1945 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Ia juga menyoroti peran partai politik. Menurutnya, partai sebagai kendaraan politik tidak boleh hanya menuliskan visi-misi tentang keadilan sosial, tetapi justru memberi ruang bagi koruptor.

“Bahkan mungkin perlu diberlakukan sanksi ganda. Bukan hanya pelaku korupsi yang dihukum, tetapi partainya juga harus disanksi agar lebih selektif memilih kader,” ujarnya, yang juga dikenal sebagai mantan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Baca Lainnya

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito

22 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik Dpp Psi Di Pasar Barito

Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres III, Komitmen di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran

21 Oktober 2025 - 20:41 WIB

Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres Iii, Komitmen Di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran

Di bawah kepemimpinan H. Ayep Zaki, Kota Sukabumi meraih peringkat ke tiga terbaik Realisasi Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025

20 Oktober 2025 - 14:32 WIB

Di Bawah Kepemimpinan H. Ayep Zaki, Kota Sukabumi Meraih Peringkat Ke Tiga Terbaik Realisasi Belanda Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) 2025 Sebesar 70,08%. Penghitungan Tersebut Tertuang Dalam Laporan 93 Pemerintah Kota Untuk Laporan Realisasi Anggaran Per 17 Oktober 2025 Yang Diolah Datanya Oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah, Tahun Anggaran (Ta) 2025. &Quot;Syukur Alhamdulillah, Ini Tentu Menjadi Bukti Bahwa Kinerja Pemkota Sukabumi Sudah Berada Di Jalan Yang Benar. Dengan Realisasi Belanja Menyentuh 70,08 Persen Itu Dinilai Baik Karena Selisih Antara Realisasi Pendapatan Dan Belanja Cukup Seimbang. Ini Mengindikasikan Rendahnya Resiko Gagal Bayar Dan Pengendapan Uang Di Kas Daerah,&Quot; Ungkap Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki Dalam Keterangannya, Senin (20/10/2025). Data Tersebut Terungkap Setelah Ayep Zaki Melalui Zoom Meeting Mengikuti Rapat Koordinasi Dan Arahan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Terkait Pencapaian Realisasi Belanja Daerah Untuk Menjaga Pertumbuhan Ekonomi, Sekaligus Rapat Koordinasi Untuk Pengendalian Harga Beras Kementerian Dalam Negeri. Bukan Hanya Meraih Peringkat Tiga Besar Dengan Serapan Belanja Terbaik, Dalam Rapat Koordinasi Tersebut Juga Terungkap, Kota Sukabumi Per Akhir September 2025 Lalu Menempati Urutan Ke 16 Tertinggi Dalam Persentase Realisasi Pendapatan Apbd Kota Se-Indonesia, Sebesar 75,94%. &Quot;Dengan Catatan Tersebut, Artinya Kota Sukabumi Termasuk Dalam Kelompok “20 Kota Dengan Persentase Realisasi Pendapatan Apbd Terbesar”. Ini Jelas Menjadi Penyemangat Kami, Agar Kedepannya Bisa Meningkatkan Pendapatan Pemkot Lebih Signifikan Lagi,&Quot; Terang Ayep Zaki. Prestasi Tersebut Tentu Diraih Dengan Kerja-Kerja Luar Biasa. Tantangan Untuk Menjadikan Kota Sukabumi Sebagai Kota Role Model Di Indonesia Memang Harus Dilakukan Dengan &Quot;Kerja Gila&Quot;. &Quot;Kalau Mau Disebut Ini Prestasi, Tentu Bukan Semata Kinerja Wali Kota, Melainkan Seluruh Stakeholder Dan Juga Masyarakat Yang Benar-Benar Ingin Hidup Lebih Baik Dan Menjadikan Kota Sukabumi Sebagai Kota Terdepan Di Indonesia,&Quot; Pungkas Ayep Zaki.
Trending di Nasional