Menu

Mode Gelap
Kades dan Camat Teluknaga Bongkar Praktik Mafia Tanah Terdakwa Charlie Chandra di Persidangan Kawal Terus, CBA Desak Kejagung Usut Dugaan Manipulasi Tender Pembangunan Gedung Rumah Sakit Kabupaten Bogor Bantah Peras Tersangka Benny Chandra, Kajari Tolitoli Tegaskan Faktanya Diputar-balikkan dan Saya yang Dimintain Duit Kawal Terus, Perkara Pemalsuan Surat Charlie Chandra, Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata CBA Makin Tegas: Pemenang Lelang Pelabuhan Carocok Painan Diduga Fiktif

Daerah

DPRD Pertanyakan Program 1 Juta Hektare Jagung, Temukan Lahan Kosong di Pandeglang


Foto-Red Perbesar

Foto-Red

Teropongistana.com PandeglangProgram nasional “Penanaman 1 Juta Hektare Jagung” yang digulirkan pemerintah pusat dan dijalankan di Kabupaten Pandeglang menuai sorotan dari DPRD setempat. Mulyadi, anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dari Komisi II Fraksi PKB, menilai program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, terutama di Desa Mogana, Kecamatan Banjar.

“Lahan yang seharusnya ditanami jagung terlihat kosong. Ini sangat memprihatinkan. Apalagi kami dari Komisi II yang membidangi pertanian sama sekali tidak dilibatkan dalam prosesnya,” tegas Mulyadi lewat watssap pada Senin (9/6/2025).

Ia menambahkan, seharusnya lahan pertanian yang masuk dalam program pemerintah mendapat pengawasan ketat, termasuk dari unsur legislatif. Namun, menurutnya, selama ini tidak ada koordinasi yang jelas antara pemerintah daerah dan DPRD.

“Ini preseden buruk bagi pemerintah Pandeglang. Kalau mitra kerjanya sendiri tidak dilibatkan dan ingin bekerja sendiri, patut dipertanyakan apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Mulyadi.

Diketahui, lahan seluas 20 hektare di Desa Mogana tersebut sebelumnya dikuasai oleh PT Bibo dan disewa untuk penanaman pohon karet. Namun pada awal 2025, lahan itu dipinjamkan kepada Polda Banten untuk mendukung program penanaman jagung yang diluncurkan secara nasional pada Januari 2025.

Ironisnya, berdasarkan pantauan media di lapangan, lahan tersebut hingga kini terpantau kosong tanpa tanaman jagung. Umi, warga Kampung Pasir Awi, Desa Mogana, yang rumahnya sempat dikontrak oleh pengelola lahan, membenarkan kondisi tersebut.

“Sudah dua tahun lahan itu nggak ditanami. Dulu memang ada pengusaha dari Cianjur yang sewa, tapi sekarang nggak jelas lagi,” tutur Umi kepada awak media. Ia juga menyebut bahwa saat peresmian program oleh Polda Banten, banyak pihak hadir, namun setelah itu aktivitas penanaman tidak berlanjut.

Menurut Umi, selama dua tahun terakhir, lahan tersebut justru dimanfaatkan warga untuk menanam karet, cabai, terong, dan tanaman lain. “Jagung ada, tapi sedikit. Itu pun yang nanam warga, bukan dari program,” jelasnya.

Lebih miris lagi, akses jalan menuju lahan pertanian tersebut rusak parah, menyulitkan warga untuk beraktivitas. Umi mengaku setiap bulan ada pihak yang datang untuk memantau lahan, namun tujuannya tidak diketahui secara pasti.

“Satu bulan sekali ada orang datang ke situ, tapi nggak tahu mereka ngapain,” ujar Umi.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak terkait, baik pemerintah Kabupaten Pandeglang maupun Polda Banten, mengenai kelanjutan program ini. (*/David)

Baca Lainnya

Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata

4 Juli 2025 - 10:15 WIB

Anggota Dprd Fraksi Nasdem Soroti Kerusakan Jalan Di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata

Parah, Segel Penutup Galian C di Tol Mandala di Pasang Satpol PP dan Polisi Militer telah Rusak

2 Juli 2025 - 19:47 WIB

Parah, Segel Penutup Galian C Di Tol Mandala Di Pasang Satpol Pp Dan Polisi Militer Telah Rusak

Gawat, PMPB Tuntut Budi Prajogo Mundur Dari Jabatan Dewan

2 Juli 2025 - 19:26 WIB

Gawat, Pmpb Tuntut Budi Prajogo Mundur Dari Jabatan Dewan
Trending di Daerah