Menu

Mode Gelap
Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat

Politik

Dinamika Internal Golkar Memanas: Bahlil Lahadalia Terancam Lengser, Beberapa Nama Baru Muncul di Bursa Ketum


Foto Kantor DPP Partai Golkar Selipi Jakarta Barat. Perbesar

Foto Kantor DPP Partai Golkar Selipi Jakarta Barat.

Teropongistana.com Jakarta — Suhu politik di internal Partai Golkar kembali memanas. Isu pergeseran kepemimpinan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu mulai menguat. Bahlil Lahadalia, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum, dikabarkan bakal dilengserkan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang direncanakan digelar pada akhir tahun 2025 sebelum reshuffle kabinet yang juga santer dibicarakan.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa telah ada sinyal dari Istana mengenai restu pergantian pucuk pimpinan Golkar. Beberapa faksi internal partai disebut sudah bersiap menyambut pergantian tersebut.

Nama Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang, mencuat sebagai kandidat terkuat pengganti Bahlil. Nusron dianggap sebagai figur yang memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto dan mampu menjembatani berbagai kepentingan di internal Golkar.

Tak hanya Nusron, Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital yang juga dikenal sebagai kader muda potensial Golkar, disebut-sebut turut masuk dalam bursa calon ketua umum. Meutya dikenal memiliki rekam jejak baik serta loyalitas tinggi terhadap partai, (3/8).

Nama lain yang mulai ramai dibicarakan di lingkaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar adalah Maman Abdurrahman, Menteri UMKM. Meski pergerakannya terkesan senyap, pengaruh Maman di kalangan akar rumput dan elite muda partai dinilai cukup signifikan.

Berdasarkan informasi dari sumber internal yang enggan disebutkan namanya, situasi di dalam Golkar kini digambarkan seperti perang dingin. Antar-faksi saling serang, namun pergerakan dilakukan dalam senyap. Intrik politik dan manuver internal semakin intens, seiring menguatnya dorongan untuk melakukan perubahan kepemimpinan.

Situasi ini mencerminkan ketegangan yang belum sepenuhnya mencuat ke permukaan, namun nyata terasa di ruang-ruang strategis partai.

Langkah untuk melengserkan Bahlil disebut-sebut tidak terlepas dari dinamika politik nasional, terutama hubungannya dengan Presiden Prabowo Subianto. Bahlil yang dikenal sebagai loyalis Presiden Joko Widodo dianggap mulai tidak sejalan dengan arah pemerintahan saat ini.

Sejumlah pengusaha yang selama ini menjadi pendukung kuat Bahlil pun dikabarkan mulai menarik diri secara perlahan. Mereka disebut memilih untuk menjaga jarak dan mengamankan posisi di tengah ketidakpastian politik.

Meski belum ada pernyataan resmi dari DPP Partai Golkar maupun dari Bahlil sendiri, eskalasi dinamika internal ini menunjukkan bahwa pergolakan di tubuh partai terus bergerak. Menjelang akhir tahun, publik tampaknya akan menyaksikan babak baru dalam perebutan kekuasaan di salah satu partai politik tertua dan paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Lainnya

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms

Desakan FPPI: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi dan Makzulkan Gibran

6 September 2025 - 09:12 WIB

Desakan Fppi: Prabowo Harus Lepas Intervensi Jokowi Dan Makzulkan Gibran
Trending di Politik