Menu

Mode Gelap
SOKSI Jakarta Timur Gelar Musyawarah Cabang Luar Biasa, Teguhkan Konsolidasi dan Soliditas Organisasi Di Antara Kopi dan Ketakutan: Festival Film Horor 2025 Membaca Arah Sinema Horor Nasional Camelia Petir Tekankan Kekompakan di Puncak HUT ke-1 dan Seminar Nasional Perkuat Organisasi, FWS Sukseskan Rapat Konsolidasi Kepengurusan Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Sebagai Dasar Tata Kelola AI Indonesia Menag Dorong Papua Barat Daya Jadi Teladan Kerukunan Antarumat

Internasional

Menag Dorong Penguatan Gagasan Prabowo untuk Islam Global, Indonesia Harus Jadi Produsen


Sejumlah tokoh turut hadir, Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, Konjen Amerika Serikat Luther Gove, Konjen Tiongkok Tan Dayou, Konsulat Kehormatan Maroko Jamal Ghozi, Stafsus Menag Ismail Cawidu, Koordinator Penasehat Ahli Menag Nur Syam, Kakanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar, serta Rektor UIN Madura Saiful Hadi. Perbesar

Sejumlah tokoh turut hadir, Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, Konjen Amerika Serikat Luther Gove, Konjen Tiongkok Tan Dayou, Konsulat Kehormatan Maroko Jamal Ghozi, Stafsus Menag Ismail Cawidu, Koordinator Penasehat Ahli Menag Nur Syam, Kakanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar, serta Rektor UIN Madura Saiful Hadi.

Teropongistana.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya Indonesia mengambil posisi sebagai produsen gagasan Islam global, bukan sekadar konsumen. Pesan itu ia sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam Konferensi Internasional di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (26/11/2025).

Dalam pidatonya, Menag menyoroti meningkatnya perhatian dunia terhadap Indonesia, terutama setelah berbagai pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang perdamakan Gaza yang viral dan mendapat tindak lanjut di banyak negara Muslim.

“Indonesia saat ini memiliki posisi penting karena Presiden kita, Pak Prabowo, menjadi perhatian internasional. Deklarasi beliau ditindaklanjuti hampir di semua negara Muslim. Kita jangan sampai hanya menjadi konsumen atas pemikiran-pemikiran mereka (negara Muslim Timur Tengah), justru kita harus menjadi produsen,” ujar Menag.

Menurut Menag, Indonesia perlu menyiapkan pedoman konseptual dan muatan akademik untuk memperkuat gagasan-gagasan Presiden di level global. “Untuk menjadi produsen pemikiran ala Pak Prabowo, kita perlu memberikan pedoman dan muatan untuk menerjemahkan pernyataan-pernyataan beliau di luar negeri agar lebih konsepsional, dan matang,” tegasnya.

Ia menilai keberanian dan ketegasan Presiden Prabowo memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memimpin arus pemikiran Islam global. “Pernyataan-pernyataan beliau di luar negeri membuat kita bangga sebagai orang Indonesia. Berbeda dengan tokoh-tokoh masa lalu seperti Muammar Khadafi atau Saddam Hussein yang vokal tanpa konsep, Pak Prabowo tegas, konsepsional, dan terukur,” ujarnya.

Menag menambahkan bahwa Kementerian Agama bergerak proaktif agar gagasan Presiden tidak justru dipanen oleh negara lain. “Kita ingin menjadi konseptor dan produsen gagasan, sementara negara lain menjadi pengguna. Pak Prabowo tentu tidak mungkin memerinci semuanya, kitalah yang harus mengisi ruang-ruang itu. Dengan demikian, pernyataan Presiden akan memiliki landasan akademik, konseptual, dan operasional yang kuat,” jelasnya.

*Konferensi Bahas Islam Indonesia Sebagai Solusi Tantangan Global*

Konferensi internasional ini mengusung tema “Why Indonesia as a New Center of Muslim Civilization? Reassessing the Role of Indonesian Islam in Shaping the World Future in a Post-War Era.” Salah satu narasumber utama adalah Greg Barton, Profesor Politik Global Islam dari Universitas Deakin, Australia.

Rektor UINSA, Akhmad Muzakki, menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan momen penting untuk mempromosikan Islam Indonesia sebagai solusi bagi tantangan global.

“Kita membahas proposal penting untuk mengusung Islam Indonesia sebagai solusi atas problem dunia hari ini,” ujar Muzakki. Ia menyebut acara International Conference on Indonesian Islam ini dihadiri lebih dari 2.500 peserta, bahkan totalnya diperkirakan mencapai 3.000 orang.

“Hadir pula 10 perwakilan pemerintahan negara sahabat di Surabaya, 192 pimpinan PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta) dari Kopertais Wilayah IV Jatim, serta mahasiswa internasional,” jelasnya.

Acara diakhiri dengan Deklarasi Surabaya for Global Peace and Harmony, yang dibacakan bersama perwakilan mahasiswa internasional.

Sejumlah tokoh turut hadir, antara lain Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, Konjen Amerika Serikat Luther Gove, Konjen Tiongkok Tan Dayou, Konsulat Kehormatan Maroko Jamal Ghozi, Stafsus Menag Ismail Cawidu, Koordinator Penasehat Ahli Menag Nur Syam, Kakanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar, serta Rektor UIN Madura Saiful Hadi.

dyt

Baca Lainnya

Kemenag Inisiasi Forum Akademik Internasional Terkait Gaza dan Perdamaian Dunia

17 November 2025 - 17:20 WIB

Kementerian Agama Menginisiasi Penyelenggaraan Rangkaian Seminar Internasional Tentang Perdamaian Dunia Pada Empat Universitas Islam Negeri (Uin), Yaitu Uin Alauddin Makassar, Uin Sumatera Utara, Uin Sunan Ampel Surabaya, Dan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

ADI Gandeng Alibaba dan Universitas Untuk Perkuat Digitalisasi AI Menuju Indonesia Emas 2045

23 September 2025 - 13:43 WIB

Adi Gandeng Alibaba Dan Universitas Untuk Perkuat Digitalisasi Ai Menuju Indonesia Emas 2045

Akun TikTok “Mis Yuni Your Peduli” Ungkap Dugaan Setoran Rp30 Miliar, DPR Bantah

27 Agustus 2025 - 20:19 WIB

Akun Tiktok “Mis Yuni Your Peduli” Ungkap Dugaan Setoran Rp30 Miliar, Dpr Bantah
Trending di Internasional