Menu

Mode Gelap
Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata CBA Makin Tegas: Pemenang Lelang Pelabuhan Carocok Painan Diduga Fiktif Jalan Rusak ke Baduy Disorot Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Makin Panas, Kuasa Hukum APSP Kembali Laporkan Astra Agro Lestari Di Bareskrim Polri Dirut PLN Bukan Hanya Bikin Bali Gelap, Tapi Bikin Bahlil Lahadalia Gelap Mata Darurat Galian C Ilegal di Lebak, Matahukum Minta Kapolres Segera Bertindak

Politik

Gerindra Kena PHP..! Bahlil Melawan Perintah Prabowo Subianto dukung Airin di Pilgub Banten


Keterangan Foto: Partai Golkar berbalik arah dengan mendukung Airin dan Ade Sumardi—politikus PDI Perjuangan (PDIP)—untuk maju di Pilgub Banten. Perbesar

Keterangan Foto: Partai Golkar berbalik arah dengan mendukung Airin dan Ade Sumardi—politikus PDI Perjuangan (PDIP)—untuk maju di Pilgub Banten.

Jakarta – Sehari setelah PDI Perjuangan mendukung pencalonan Airin Rachmi Diany sebagai gubernur Banten, Partai Golkar berbalik arah dengan mencalonkan kembali Airin di di Pilgub Banten. Pengamat politik menilai perubahan sikap politik ini tak lepas dari putusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah peta politik pilkada.

Partai Golkar semula mencoret Airin dari pencalonannya di Pilgub Banten setelah Bahlil Lahadalia terpilih sebagai orang nomor satu partai itu.

Pada Minggu (25/08), partai berlambang pohon beringin itu resmi mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah untuk maju di Pilgub Banten. Andra Soni adalah politisi Gerindra dan Dimyati adalah kader PPP.

Namun skenario itu berubah dua hari kemudian, Pada Selasa (27/08), Partai Golkar berbalik arah dengan mendukung Airin dan Ade Sumardi—politikus PDI Perjuangan (PDIP)—untuk maju di Pilgub Banten.

“Ibu Airin adalah anak dari kandung Partai Golkar, sebagai ibu daripada anak yang dilahirkan dan dibesarkan, rasanya tidak pas kalau tidak diantarkan oleh ibunya untuk ikut berkompetisi,” ujar Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.

Bahlil juga mengatakan bahwa Golkar mendukung Ade Sumardi, yang merupakan kader PDIP.

Golkar tidak pernah membeda-bedakan siapa, calon dari partai politik mana,” ujar Bahlil.

Dia kemudian menyatakan bahwa keputusan ini telah dibicarakan dengan partai-partai yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

“Hubungan kami dengan partai lain baik-baik saja. Kalau ada yang merasa kurang baik, saya pikir pikirannya saja itu. Kami di KIM baik-baik saja,” tutur Bahlil.

Keputusan ini tak lepas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menurunkan ambang batas pencalonan kepala daerah yang mengubah peta politik pilkada, kata pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti.

Putusan itu secara praktis membuka jalan bagi PDIP mengusung calonnya sendiri. Dalam kasus ini, dalam pemilihan kepala daerah di Banten.

Di sisi lain, Golkar dinilai tidak mau kehilangan peluang menang dari kadernya sendiri yang sudah mereka bibit sejak lama.

“Apalagi Airin merupakan kader Golkar yang punya elektabilitas tinggi dan rekam jejak panjang di Tangerang Selatan. Latar belakang keluarganya pun sangat berpengaruh di Banten walaupun ada aspek politik dinasti,” kata Aisah kepada wartawan Indonesia, Selasa (27/08).

Dia mengatakan keputusan Golkar ini mencerminkan bahwa koalisi KIM Plus di daerah “tidak sesolid itu”.

Perubahan sikap ini, menurut Aisah, dapat menjadi preseden di daerah-daerah lain.

Apa alasan Golkar berbalik arah?
Airin mulanya mendapat dukungan penuh dari eks Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, untuk maju di Pilkada Banten.

Namun sikap itu berubah ketika Bahlil terpilih sebagai ketua umum melalui musyawarah nasional (Munas) pada Rabu (21/08).

Partai Golkar menjadi satu dari 10 partai yang tergabung dalam Koalisi Banten Maju yang mendominasi peta politik Pilkada Banten. Koalisi ini mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah.

Baca Lainnya

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum terhadap Koruptor

14 Juni 2025 - 19:22 WIB

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum Terhadap Koruptor

Munaslub Menghantui, Ketum Soksi Tegas Tolak Wacana Gulingkan Bahlil

21 Mei 2025 - 06:51 WIB

Jakarta – Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Ahmadi Noor Supit, Menyuarakan Penolakannya Terhadap Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Ia Menilai Wacana Tersebut Berpotensi Memecah Belah Soliditas Partai Dan Menyebutnya Sebagai &Quot;Godaan Setan Yang Terkutuk&Quot;. Hal Ini Disampaikan Ahmadi Dalam Pidato Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-Xii Soksi Di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025). Ia Meminta Agar Semua Elemen Partai, Termasuk Organisasi Hasta Karya Lainnya Seperti Mkgr Dan Kosgoro, Untuk Bersatu Menolak Upaya Munaslub. &Quot;Yang Ingin Merencanakan Perpecahan Partai Golkar, Tidak Boleh Terjadi Itu. Kasih Kesempatan Siapa Pun Yang Memimpin Partai Golkar Itu Untuk Menjalankan, Menyelesaikan, Membuktikan Bahwa Golkar Itu Bisa Besar. Saya Hakul Yakin Tentang Itu,&Quot; Tegas Ahmadi. Ia Bahkan Menyebut Wacana Munaslub Sebagai Godaan Yang Hanya Akan Membawa Kehancuran. &Quot;Apakah Dia Mkgr? Kosgoro? Apakah Hasta Karya Yang Ada? Tidak Boleh Ada Satu Pun Godaan Setan Yang Terkutuk,&Quot; Ucapnya. Ahmadi Juga Menyinggung Pengalaman Pahit Partai Golkar Saat Mengalami Dualisme Kepemimpinan Di Masa Lalu. Menurutnya, Perpecahan Tersebut Adalah Salah Satu Episode Paling Menyakitkan Dalam Sejarah Partai Berlambang Pohon Beringin Itu. &Quot;Pengalaman Ketika Kita Harus Terpisah, Ketika Kita Ada Dualisme. Itu Pengalaman Yang Paling Pahit Yang Diterima Partai Golkar,&Quot; Katanya. Soksi, Lanjut Ahmadi, Menyatakan Dukungan Penuh Terhadap Kepemimpinan Ketua Umum Golkar Saat Ini, Bahlil Lahadlia. Ia Optimistis, Para Senior Golkar Juga Akan Berdiri Di Barisan Yang Sama Demi Mencegah Perpecahan. Sebelumnya, Bahlil Lahadlia Telah Membantah Isu Mengenai Munaslub. Ia Memastikan Fokus Golkar Saat Ini Adalah Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) Di Berbagai Provinsi. &Quot;Ini Musda Golkar, Musda Golkar Jawa Timur, Bukan Munaslub,&Quot; Kata Bahlil Dalam Kunjungannya Ke Sidoarjo, Sabtu (10/5). Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M. Sarmuji, Turut Menepis Isu Munaslub Dan Kabar Presiden Joko Widodo Akan Menjadi Ketum Golkar. &Quot;Nggak Ada, Nggak Ada,&Quot; Ujar Sarmuji. Ia Menekankan Bahwa Struktur Partai Tetap Solid Dari Pusat Hingga Daerah. &Quot;Golkar Sangat Solid Dari Pusat Sampai Tingkatan Daerah. Fokus Kami Saat Ini Adalah Menggelar Musda-Musda Provinsi,&Quot; Tutupnya.

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029

18 Mei 2025 - 19:38 WIB

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh Dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029
Trending di Politik